Sepanjang 2022 Penjualan Smartphone Merosot, Kecuali iPhone

Minggu, 25 Desember 2022 - 06:59 WIB
loading...
Sepanjang 2022 Penjualan...
Data dari Counterpoint mengatakan bahwa penjualan turun 3% tahun-ke-tahun pada Q3 tahun 2022, dan itu bisa jauh lebih buruk. FOTO/ IST
A A A
BEIJING - Laporan Counterpoint menyebut penjualan smartphone baru tahun 2022 mengalami kemerosotan lantaran orang lebih memilih mempertahankan smartphone mereka.



Data dari Counterpoint mengatakan bahwa penjualan turun 3% tahun-ke-tahun pada Q3 tahun 2022, dan itu bisa jauh lebih buruk. Ini berlaku untuk semua pabrikan smartphone, kecuali Apple, seperti dihimpun dari Android Authority, Minggu (25/12/2022).

Menurut penelitian, Apple mencegah penurunan tajam dalam pendapatan pasar smartphone global karena perusahaan meluncurkan seri iPhone 14 tahun ini.

Apple dilaporkan melihat pertumbuhan pendapatan 10% YoY dan pertumbuhan harga jual rata-rata (ASP) 7% pada Q3 2022.

Adapun pesaing utama Apple, Samsung pendapatannya tercatat turun 4% YoY pada Q3 2022.

Tampaknya meskipun pengiriman seri Flip dan Fold premiumnya naik hampir dua kali lipat, tetap belum bisa membebaskan perusahaan asal Korea Selatan itu dari kemunduran.

Sementara OPPO mengalami penurunan ASP sebesar 5% YoY dan penurunan pendapatan sebesar 27% YoY.

Tetapi Xiaomi berhasil mendapat untung sedikit, melihat pertumbuhan pendapatan sebesar 4% YoY berkat ponsel kelas bawah hingga menengah.

Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa handset 5G berhasil meningkatkan ASP sebesar 10% YoY, tetapi ini juga berkat Apple.

Menanggapi temuan tersebut, Analis Senior Harmeet Singh Walia mengatakan pendapatan handset 5G mencapai rekor tertinggi sepanjang masa.

"Dengan lebih dari USD80 miliar, kontribusi pendapatan handset 5G mencapai rekor tertinggi sepanjang masa sebesar 80% dari pendapatan handset global, naik dari 69% pada kuartal ketiga tahun lalu," kata Harmeet.

"Pada periode yang sama, kontribusi pendapatan handset LTE turun 10% menjadi USD19 miliar. Pergeseran dari 4G ke 5G ini dipimpin oleh Apple, yang menghasilkan lebih dari setengah dari seluruh pendapatan 5G karena lebih dari 95% ponselnya mendukung 5G," lanjutnya.

Ini merupakan dampak dari ekonomi global yang menurun. Ketika inflasi meroket, konsumen yang biasanya membeli ponsel baru memilih untuk tidak melakukannya.

Tapi kesimpulan terbesar dari laporan ini adalah sepertinya tidak ada yang akan menghentikan orang untuk membeli iPhone baru.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2186 seconds (0.1#10.140)