Saatnya Mulai Mewaspadai Bencana lewat Ujung Jari
loading...
A
A
A
JAKARTA - Keberadaan gawai yang hampir 24 jam menemani pengguna bisa dimanfaatkan untuk menghindar dari terjangan bencana alam . Ini saatnya mewaspadai bencana melalui ujung jari.
Bencana alam dan cuaca ekstrem semakin sering terjadi di Indonesia. Belakangan ini berbagai wilayah di Indonesia mengalami bencana alam yang cukup banyak memakan korban jiwa.
Keberadaan teknologi komunikasi diyakini merupakan salah satu cara yang bisa dimanfaatkan guna untuk menghindari angka kasualitas bencana alam yang tinggi. Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Badan Intelijen Negara (BIN) Dr.rer.nat. Armi Susandi, M.T. dalam salah satu webinar yang diselenggarakan Institut Teknologi Bandung (ITB) bertajuk Informasi Bencana dalam Keamanan Negara mengatakan pemanfaatan informasi bencana bisa dalam bentuk inovasi teknologi digital.
Inovasi itu menurutnya bisa dimanfaatkan untuk mengefektifkan aksi dini dan kesiapsiagaan dalam menjaga keamanan nasional. Inovasi teknologi itu tidak hanya antisipasi sebelum bencana terjadi tapi juga saat terjadi dan pascabencana.
"Konsep society 5.0 hadir dalam pemanfaatan teknologi Artificial Intelligence, Machine Learning, dan Deep Learning. Termasuk kolaborasi dan sinergitas internal dan lintas instansi," ucap Armi Susandi.
Saat ini BIN menurut Armi Susandi telah memiliki sistem yakni tangkalbencana.id. Lewat sistem itu dapat dimonitor dan diprediksi potensi cuaca dan bencana hingga 10 hari ke depan. Sistem itu memang sangat berguna untuk jadi upaya preventif.
Di saat yang bersamaan juga tetap diperlukan sistem yang bisa memberikan informasi cepat saat bencana terjadi. Sistem yang bisa memberikan informasi dengan cepat akan potensi bencana yang terjadi pada masyarakat yang ada di sekitaran lokasi bencana.
"Amerika Serikat memiliki aplikasi ponsel pintar ShakeAlert yang dibuat bekerja sama dengan US Geological Survey. Aplikasi ini akan memberikan informasi kepada warga sekitar lokasi bencana dalam waktu kurang 10 detik sebelum bencana terjadi," tulis jurnalis The Washington Post, Geoffrey A Fowler.
Dia mengatakan keberadaan ponsel memang jadi sebuah fasilitas yang perlu dimanfaatkan dengan baik untuk distribusi informasi sistem peringatan dini bencana. Peringatan tersebut akan sangat berguna bagi pengguna dalam upaya penyelamatan diri atau menghadapi bencana setelah terjadi.
Bencana alam dan cuaca ekstrem semakin sering terjadi di Indonesia. Belakangan ini berbagai wilayah di Indonesia mengalami bencana alam yang cukup banyak memakan korban jiwa.
Keberadaan teknologi komunikasi diyakini merupakan salah satu cara yang bisa dimanfaatkan guna untuk menghindari angka kasualitas bencana alam yang tinggi. Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Badan Intelijen Negara (BIN) Dr.rer.nat. Armi Susandi, M.T. dalam salah satu webinar yang diselenggarakan Institut Teknologi Bandung (ITB) bertajuk Informasi Bencana dalam Keamanan Negara mengatakan pemanfaatan informasi bencana bisa dalam bentuk inovasi teknologi digital.
Inovasi itu menurutnya bisa dimanfaatkan untuk mengefektifkan aksi dini dan kesiapsiagaan dalam menjaga keamanan nasional. Inovasi teknologi itu tidak hanya antisipasi sebelum bencana terjadi tapi juga saat terjadi dan pascabencana.
"Konsep society 5.0 hadir dalam pemanfaatan teknologi Artificial Intelligence, Machine Learning, dan Deep Learning. Termasuk kolaborasi dan sinergitas internal dan lintas instansi," ucap Armi Susandi.
Saat ini BIN menurut Armi Susandi telah memiliki sistem yakni tangkalbencana.id. Lewat sistem itu dapat dimonitor dan diprediksi potensi cuaca dan bencana hingga 10 hari ke depan. Sistem itu memang sangat berguna untuk jadi upaya preventif.
Di saat yang bersamaan juga tetap diperlukan sistem yang bisa memberikan informasi cepat saat bencana terjadi. Sistem yang bisa memberikan informasi dengan cepat akan potensi bencana yang terjadi pada masyarakat yang ada di sekitaran lokasi bencana.
"Amerika Serikat memiliki aplikasi ponsel pintar ShakeAlert yang dibuat bekerja sama dengan US Geological Survey. Aplikasi ini akan memberikan informasi kepada warga sekitar lokasi bencana dalam waktu kurang 10 detik sebelum bencana terjadi," tulis jurnalis The Washington Post, Geoffrey A Fowler.
Dia mengatakan keberadaan ponsel memang jadi sebuah fasilitas yang perlu dimanfaatkan dengan baik untuk distribusi informasi sistem peringatan dini bencana. Peringatan tersebut akan sangat berguna bagi pengguna dalam upaya penyelamatan diri atau menghadapi bencana setelah terjadi.