Harga iPhone Bakal Terus Meroket Tinggi Sampai Ada yang Tak Sanggup Beli

Selasa, 06 Desember 2022 - 06:00 WIB
loading...
Harga iPhone Bakal Terus...
Ponsell iPhone 14 memiliki harga yang sangat mahal dibandingkan ponsel-ponsel setara lainnya di pasar. Foto/IST
A A A
JAKARTA - Semua orang masih ingat saat pertama kalinya Steve Jobs , CEO Apple merilis iPhone generasi pertama pada 2007. Waktu itu dengan bangga pria kelahiran 24 Februari 1955 itu mengumumkan harga iPhone yakni USD499 untuk varian 4GB dan USD599 untuk varian 8GB.

Waktu itu harga satu Dollar di Indonesia setara Rp8.000-an. Jadinya harga iPhone generasi pertama mencapai Rp4 jutaan lebih. Bahkan bisa mencapai Rp5 jutaan jika beli varian 8GB.

Murah? Tentu tidak. Pasalnya saat itu smartphone Android pertama di dunia, HTC Dream justru dibanderol di harga USD129 atau tidak lebih dari Rp1 juta. Lalu bagaimana dengan Samsung?

Sebelum bermain dengan Android, Samsung justru bekerja sama dengan Microsoft. Produk mereka Samsung Blackjack dijual di harga USD199 atau hanya mencapai Rp1,6 jutaan.

Jadi harga yang ditawarkan oleh Apple untuk iPhone generasi pertama memang sangat mencolok mata atau fantastis. Meski banyak yang keheranan, Apple tetap tidak peduli. Apalagi sejarah membuktikan iPhone generasi pertama ludes di pasar.

Sejak saat itu justru seakan jadi tradisi Apple selalu meluncurkan iPhone dengan harga yang bikin banyak orang geleng-geleng kepala. Termasuk iPhone 14 yang sudah diluncurkan tahun ini. Saat ini iPhone 14 Pro Max 1 TB, yang paling mahal, dijual di harga Rp32,9 juta.

Peningkatan yang sangat fantastis setelah 15 tahun iPhone generasi pertama diluncurkan. Artinya setiap tahun iPhone akan semakin mahal?



Harga iPhone Bakal Terus Meroket Tinggi Sampai Ada yang Tak Sanggup Beli


Jadi jangan kaget jika tahun-tahun depan selanjutnya bisa saja harga iPhone bakal mencapai harga Rp50 jutaan. Hanya saja apakah iPhone bakal menutup mata dengan kondisi perekonomian yang ada saat ini hingga tahun depan.

Prediksi resesi di 2023 justru sudah membuat banyak orang langsung bereaksi cepat menahan diri. Kondisi seperti itu seharusnya bisa membuat Apple sadar diri untuk tidak terus menaikkan harga iPhone ke depannya. Masalahnya apakah mereka memang mau?

"Ada cukup tekanan ke bawah di pasar saat ini sehingga seharusnya tidak mudah bagi Apple untuk menaikkan harga," kata Bryan Ma, analis dari International Data Corporation.

Kondisi ini bahkan sudah sangat terasa di Jepang. Dilaporkan Reuters, masyarakat Jepang sudah angkat tangan membeli iPhone 14 baru. Kali ini mereka justru beralih ke ponsel-ponsel bekas yang dianggap masih menawarkan teknologi tinggi.

Hal itu ironis karena masyarakat Jepang dikenal sebagai kalangan tech savy yang ingin memiliki produk teknologi baru. Masalahnya adalah mata uang Jepang kali ini benar-benar turun.

Alhasil harga iPhone 14 termurah di Jepang ada di harga 119.800 Yen atau setara Rp13,65 juta. Hal itu membuat Kaoru Nagase memilih iPhone SE 2 bekas dibanding iPhone 14.

"Harga iPhone 14 lebih dari 100.000 Yen dan itu sangat mahal dan tidak bisa saya beli. Mungkin akan sangat layak jika baterainya bisa bertahan hingg a10 tahun ke depan," ujar Kaoru Nagase.



Harga iPhone Bakal Terus Meroket Tinggi Sampai Ada yang Tak Sanggup Beli


Dia mengaku memilih iPhone SE 2 karea banyak memiliki keunggulan menarik. Ponsel yang dirilis pada 2020 itu memiliki harga yang terjangkau dan fitur yang menarik. "Bedanya hanya tidak punya dual camera," terang Kaoru Nagase.

Hal sama dirasakan Taishin Chonan yang saat ini menggunakan iPhone 13 bekas.Sebelumnya dia menggunakan iPhone 7 yang telah lama menemaninya.

"Biasanya saya selalu beli ponsel baru. Ini pertama kalinya saya beli bekas. Sekarang harganya benar-benar sangat mahal," jelasnya.

Kondisi ini tidak hanya terjadi di Jepang saja. Di beberapa negara lain seperti Korea Selatan dan India juga mengalami keadaan yang sama. Di beberapa negara lain, tingginya budaya konsumerisme membuat banyak pengguna iPhone masih tidak keberatan dengan harga yang luar biasa itu.

Hanya saja mau sampai kapan terus-terusan naik? Apalagi kondisi perekonomian global tahun depan bakal lebih sulit dibandingkan sekarang.

Bryan Ma mengatakan sebenarnya para insinyur Apple selalu senang jika terus menjejalkan komponen canggih ke ponsel andalan mereka itu. Hanya saja mereka perlu berpikir ulang memberikan teknologi terbaru yang rumit hanya untuk faktor pembeda.

"Kesuraman ekonomi makro masih bertahan satu tahun dari sekarang. Hal itu membuat konsumen tidak mampu mengikutinya. Termasuk penggemar Apple yang cenderung lebih tangguh dan premium," pungkasnya.
(wsb)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1764 seconds (0.1#10.140)