Riset Tren Media Sosial pada Tahun 2023
loading...
A
A
A
MENLO PARK - Talkwalker merilis Laporan Social Media Trends 2023. Laporan ini diterbitkan setelah kedua perusahaan mengumumkan kemitraan strategis.
Laporan Social Media Trends 2023 berjudul from insights to action: how to disrupt a disruptive consumer ini menyoroti tren-tren media sosial yang paling penting untuk diamati di tahun mendatang bagi brand, marketer (pelaku pemasaran), dan ahli PR.
Laporan ini memanfaatkan kemampuan social listening dan analitik AI dari Talkwalker untuk mengungkap 10 tren media sosial paling berpengaruh di tahun 2023, serta menunjukkan bagaimana konsumen mendorong tren ini di Asia dan di seluruh dunia.
“Para pelaku pemasaran saling kejar-kejaran dengan konsumen akibat perubahan lanskap digital yang sangat cepat,” ucap David Low, CMO, Talkwalker.
“Ini terlihat jelas di kawasan Asia Pasifik yang beberapa negaranya merupakan basis populasi konsumen digital terbesar di dunia, dan memimpin dalam belanja online di dunia.”
Informasi di balik setiap tren ini didukung aksi keterlibatan sosial (social engagement) spesifik sesuai industrinya yang bisa dilakukan marketer dari tim Layanan Strategis Khoros.
Laporan ini juga menampilkan kontribusi dari 70+ pakar industri dan pemimpin industri di tingkat regional dan global, di antaranya Samit Malkani dari Google SEA and India, Ervin Ha dari YouGov, dan Tom Simpson dari Mobile Marketing Association (MMA) APAC.
Untungnya, penelitian Talkwalker mendapati bahwa brand belajar mengucapkan bahasa yang sama dengan konsumennya, karena keduanya semakin sering menggunakan kata kunci yang sama untuk mendorong percakapan mengenai keberlanjutan.
Hal ini mengindikasikan adanya kesamaan visi yang terpadu antara konsumen dan brand, dan menunjukkan bahwa semakin banyak brand bertekad untuk mengintegrasikan praktik berkelanjutan di tahun 2023 untuk membuat perbedaan nyata terhadap situasi ini.
“Sebagai pelaku pemasaran, kami tahu nilai dari data dan pentingnya mendengarkan konsumen kami. Namun, kami harus lebih berorientasi pada aksi dan menggunakan wawasan tersebut dengan lebih efektif,” ucap Dillon Nugent, CMO, Khoros.
“Level kenyamanan konsumen dalam melakukan hal-hal secara online – berbelanja, melakukan riset, bersosialisasi – tidak berkurang saat dunia mulai terbuka. Mereka juga lebih peduli dengan komunitas mereka global, lokal, dunia nyata, dan online,'' tandanya.
Baca Juga
Laporan Social Media Trends 2023 berjudul from insights to action: how to disrupt a disruptive consumer ini menyoroti tren-tren media sosial yang paling penting untuk diamati di tahun mendatang bagi brand, marketer (pelaku pemasaran), dan ahli PR.
Laporan ini memanfaatkan kemampuan social listening dan analitik AI dari Talkwalker untuk mengungkap 10 tren media sosial paling berpengaruh di tahun 2023, serta menunjukkan bagaimana konsumen mendorong tren ini di Asia dan di seluruh dunia.
“Para pelaku pemasaran saling kejar-kejaran dengan konsumen akibat perubahan lanskap digital yang sangat cepat,” ucap David Low, CMO, Talkwalker.
“Ini terlihat jelas di kawasan Asia Pasifik yang beberapa negaranya merupakan basis populasi konsumen digital terbesar di dunia, dan memimpin dalam belanja online di dunia.”
Informasi di balik setiap tren ini didukung aksi keterlibatan sosial (social engagement) spesifik sesuai industrinya yang bisa dilakukan marketer dari tim Layanan Strategis Khoros.
Laporan ini juga menampilkan kontribusi dari 70+ pakar industri dan pemimpin industri di tingkat regional dan global, di antaranya Samit Malkani dari Google SEA and India, Ervin Ha dari YouGov, dan Tom Simpson dari Mobile Marketing Association (MMA) APAC.
Untungnya, penelitian Talkwalker mendapati bahwa brand belajar mengucapkan bahasa yang sama dengan konsumennya, karena keduanya semakin sering menggunakan kata kunci yang sama untuk mendorong percakapan mengenai keberlanjutan.
Hal ini mengindikasikan adanya kesamaan visi yang terpadu antara konsumen dan brand, dan menunjukkan bahwa semakin banyak brand bertekad untuk mengintegrasikan praktik berkelanjutan di tahun 2023 untuk membuat perbedaan nyata terhadap situasi ini.
“Sebagai pelaku pemasaran, kami tahu nilai dari data dan pentingnya mendengarkan konsumen kami. Namun, kami harus lebih berorientasi pada aksi dan menggunakan wawasan tersebut dengan lebih efektif,” ucap Dillon Nugent, CMO, Khoros.
“Level kenyamanan konsumen dalam melakukan hal-hal secara online – berbelanja, melakukan riset, bersosialisasi – tidak berkurang saat dunia mulai terbuka. Mereka juga lebih peduli dengan komunitas mereka global, lokal, dunia nyata, dan online,'' tandanya.
(wbs)