WHO Resmi Ganti Nama Cacar Monyet karena Dianggap Rasis

Selasa, 29 November 2022 - 17:10 WIB
loading...
WHO Resmi Ganti Nama...
Virus cacar monyet telah menyebar di beberapa negara. FOTO/ IST
A A A
GENEWA - WHO mengumumkan nama virus monkeypox diubah menjadi 'mpox' setelah nama lama dianggap rasis pada kelompok tertentu.

Melalui pernyataannya, WHO mengumumkan bahwa kedua nama penyakit tersebut akan digunakan secara bersamaan selama satu tahun sementara kata 'cacar monyet' secara bertahap akan dihapus.


Badan kesehatan global tersebut meluncurkan proses konsultasi untuk nama baru awal tahun ini dan menerima lebih dari 200 proposal, dengan Amerika Serikat (AS) di antara negara-negara yang mendukung dan menyambut baik perubahan tersebut.

"Kita harus melakukan apa yang diperlukan untuk kepentingan kesehatan masyarakat dan mengurangi stigma terkait penyakit ini merupakan langkah penting untuk mengakhiri ancaman epidemi 'Mpox'," kata Menteri Kesehatan dan Layanan Publik AS, Xavier Becerra seperti dilansir dari Reuters Selasa (29/11/2022).

Di antara saran populer adalah Mpox, yang direkomendasikan oleh organisasi kesehatan pria, REZO, yang menurut direkturnya, membuang kata monyet mendorong orang untuk menganggap serius ancaman tersebut.

WHO mengatakan para ahli global menyetujui 'mpox' setelah mempertimbangkan kesesuaian ilmiah, tingkat penggunaan dan kemudahan ejaan sebagai faktor kunci sebelum membuat keputusan.

Mpox awalnya disebut cacar monyet karena virus ini awalnya diidentifikasi pada monyet yang dipelihara untuk penelitian di Denmark pada tahun 1958, tetapi juga ditemukan pada beberapa hewan, termasuk tikus.

Penyakit ini pertama kali ditemukan pada manusia pada tahun 1970-an di Kongo, dengan penyebarannya pada manusia sejak saat itu terbatas pada negara-negara Afrika Barat dan Tengah.

Namun, Mei lalu, kasus penyakit yang menyebabkan demam, nyeri otot, dan kulit melepuh besar seperti bisul ini mulai menyebar dengan cepat ke seluruh dunia, terutama di kalangan pria yang berhubungan seks dengan pria.

Sekitar 81.107 kasus dan 55 kematian dilaporkan ke WHO tahun ini, dari 110 negara.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Teknologi 3D Ungkap...
Teknologi 3D Ungkap Detik-detik Tenggelamnya Kapal Tiranic
Gunung Berapi di Alaska...
Gunung Berapi di Alaska Akan Meletus Dahsyat, Ini Tanda-tandanya
Arkeolog Temukan Wajah...
Arkeolog Temukan Wajah Asli Pribumi Eropa di dalam Gua
Kitab Kuno Petunjuk...
Kitab Kuno Petunjuk Orang Mati Menuju Keabadian Ditemukan di Mesir
Kenapa Bumbu Mie Instan...
Kenapa Bumbu Mie Instan Tidak Boleh Dimasak? Ini Jawabannya
7 Kota dengan Suhu Terpanas...
7 Kota dengan Suhu Terpanas di Dunia yang Bikin Kulit Terasa Terpanggang
NASA Kewalahan Membersihkan...
NASA Kewalahan Membersihkan Kotoran Manusia yang Menumpuk di Luar Angkasa
Terowongan Buatan Makhluk...
Terowongan Buatan Makhluk Misterius Ditemukan di Bawah Tanah Afrika
Dokter Temukan Jantung...
Dokter Temukan Jantung Kedua dalam Tubuh Manusia
Rekomendasi
Hadapi Tarif AS, Indonesia...
Hadapi Tarif AS, Indonesia Ingin Negosiasi Konkret dan Menguntungkan
Politikus Gerindra Tegaskan...
Politikus Gerindra Tegaskan Tak Ada Dwifungsi dalam UU TNI Baru
5 Ciri-ciri Otak Mulai...
5 Ciri-ciri Otak Mulai Rusak Akibat PMO, Waspada Sulit Konsentrasi
Berita Terkini
Sambut A Minecraft Movie,...
Sambut A Minecraft Movie, Cinepolis Cinemas Luncurkan Virtual Cinema Experience
5 jam yang lalu
Warga AS Borong Produk...
Warga AS Borong Produk China di TikTok dan Amazon
6 jam yang lalu
Washington Gelar Sidang...
Washington Gelar Sidang Kasus Antimonopoli Meta
13 jam yang lalu
China Hentikan Ekspor...
China Hentikan Ekspor Unsur Tanah dan Magnet untuk Industri Chip AS
14 jam yang lalu
Donald Trump Pastikan...
Donald Trump Pastikan HP dan Barang Elektronik Tak Akan Bebas dari Tarif Baru
16 jam yang lalu
Teknologi 3D Ungkap...
Teknologi 3D Ungkap Detik-detik Tenggelamnya Kapal Tiranic
17 jam yang lalu
Infografis
WHO Resmi Ganti Nama...
WHO Resmi Ganti Nama Cacar Monyet karena Dianggap Rasis
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved