Sempat Dianggap Palsu, Koin Emas Ini Selamatkan Kaisar Romawi
loading...
A
A
A
Di wilayah yang dikepung musuh, Sponsian mungkin adalah seorang perwira militer lokal yang dipaksa untuk mengambil alih komando tertinggi selama periode kekacauan dan perang saudara. Dia berusaha melindungi kekuatan militer dan penduduk sipil Dacia sampai ketertiban dipulihkan, kemudian provinsi tersebut dievakuasi antara tahun 271 dan 275 M.
Menyadari poisisnya yang jauh dari Roma, Sponsian tampaknya telah mengizinkan pembuatan koin yang diproduksi secara lokal. Beberapa menampilkan gambar wajahnya, untuk mendukung aktivitas ekonomi di wilayah perbatasannya yang terisolasi.
![Sempat Dianggap Palsu, Koin Emas Ini Selamatkan Kaisar Romawi]()
Hanya empat koin yang menampilkan wajah Sponsian yang diketahui bertahan hingga saat ini, semuanya tampaknya berasal dari tahun 1713. Koin lainnya ada di Museum Nasional Brukenthal di Sibiu, Rumania. Keaslian koin emas ini menyelamatkan eksistensi sejarah Kaisar Sponsian yang sempat diragukan.
Baca juga; 425 Koin Emas Islam dari Kekhalifahan Abbasiyah Ditemukan di Israel
“Untuk sejarah Transylvania dan Rumania pada khususnya, jika hasil ini diterima oleh komunitas ilmiah, itu berarti penambahan tokoh sejarah penting lainnya dalam sejarah kita,” kata Alexandru Constantin Chituța, manajer Museum Nasional Brukenthal.
Menyadari poisisnya yang jauh dari Roma, Sponsian tampaknya telah mengizinkan pembuatan koin yang diproduksi secara lokal. Beberapa menampilkan gambar wajahnya, untuk mendukung aktivitas ekonomi di wilayah perbatasannya yang terisolasi.

Hanya empat koin yang menampilkan wajah Sponsian yang diketahui bertahan hingga saat ini, semuanya tampaknya berasal dari tahun 1713. Koin lainnya ada di Museum Nasional Brukenthal di Sibiu, Rumania. Keaslian koin emas ini menyelamatkan eksistensi sejarah Kaisar Sponsian yang sempat diragukan.
Baca juga; 425 Koin Emas Islam dari Kekhalifahan Abbasiyah Ditemukan di Israel
“Untuk sejarah Transylvania dan Rumania pada khususnya, jika hasil ini diterima oleh komunitas ilmiah, itu berarti penambahan tokoh sejarah penting lainnya dalam sejarah kita,” kata Alexandru Constantin Chituța, manajer Museum Nasional Brukenthal.
(wib)
Lihat Juga :