Elon Musk Sebut Akses Twitter di Indonesia dan India Sangat Lambat

Rabu, 16 November 2022 - 17:26 WIB
loading...
Elon Musk Sebut Akses...
Akses Twitter yang sangat lambat dikeluhkan oleh Elon Musk. Foto/IST
A A A
JAKARTA - Pemilik baru Twitter, Elon Musk menyebut akses Twitter di Indonesia dan India, dan negara-negara lainnya sangat lambat. Hal itu merupakan lanjutan dari pengakuan Elon Musk yang meminta maaf kepada pengguna Twitter yang menurutnya sangat lambat diakses.

"Saya minta maaf karena Twitter benar-benar sangat lambat di beberapa negara. Aplikasi ini melakukan kurang dari 1.000 RPC yang sangat buruk hanya untuk menampilkan lini masa halaman depan," tulis Elon Musk.

Dia kemudian mencontohkan beberapa negara yang memang benar-benar sangat lambat akses Twitter . Pria kelahiran 28 Juni 1971 itu langsung menulis Indonesia dan India sebagai contoh nyata.



Elon Musk Sebut Akses Twitter di Indonesia dan India Sangat Lambat


"Ini fakta dan bukan klaim. Sepuluh hingga 15 detik untuk menyegarkan cuitan di beranda itu hanya hal biasa. Kadang-kadang malah, tidak bisa diakses sama sekali di Android," keluh Elon Musk.

Dia bahkan membandingkan kondisi yang berbeda dengan di Amerika Serikat. Di India untuk menyegarkan tampilan depan Twitter butuh waktu 20 detik. Beda dengan di Amerika Serikat yang justru hanya butuh waktu dua detik.

Hal itulah yang menurut Elon Musk perlu dibenahi oleh Twitter. Dia menginginkan sosial media itu dapat dengan cepat di akses dimana saja. Pengguna Twitter di Indonesia dan India tetap merasakan kecepatan yang sama dengan pengguna di Amerika Serikat dan negara-negara lainnya.



Belakangan ini Elon Musk memang kerap mengkritik kebijakan yang terjadi di Twitter. Selain mengkritik akses yang sangat lambat di beberapa negara, dia juga telah menghentikan sejumlah karyawan Twitter. Baru-baru ini dia bahkan menghentikan makan siang gratis di kantor pusat Twitter yang ada di San Fransisco, Amerika Serikat.

Menurutnya, makan siang karyawan gratis di kantor pusat Twitter menjadi sangat mahal hitungannya karena tidak ada orang yang ngantor. Dia mengatakan tingkat kedatangan rata-rata karyawan Twitter di kantor di bawah 10 persen dalam 12 bulan terakhir. Bahkan, yang tertinggi pun hanya 25 persen okupansi.

Artinya, hanya seperempat karyawan yang ngantor. Karena itu, kebijakan makan siang gratis bagi Elon Musk jadi persoalan besar. Gara-gara okupansi rendah itu, maka hitungan biaya makan per orang jadi USD400 (Rp6,2 juta), dari seharusnya sarapan dan makan siang hanya USD20 (Rp300.000-Rp400.000). “Pengeluaran ini sangat aneh, mengingat hampir tidak ada yang datang ke kantor," ungkapnya beberapa waktu lalu.
(wsb)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1856 seconds (0.1#10.140)