Bisa Mematikan, Inggris Ungkap Senjata Api Terbuat dari Printer 3D

Minggu, 13 November 2022 - 22:09 WIB
loading...
Bisa Mematikan, Inggris Ungkap Senjata Api Terbuat dari Printer 3D
Inggris ungkap peredaran Senjata Api Terbuat dari Printer 3D. FOTO/ IST
A A A
LONDON - Polisi Inggris menemukan apa yang mereka duga sebagai "pabrik senjata api 3D darurat yang dicurigai" di sebuah rumah di London pada 7 Oktober. Polisi Inggirs melakukan penyitaan terbesar komponen senjata api cetak 3D.

Petugas mengatakan itu menunjukkan bagaimana "ancaman senjata api 3D yang muncul terus berkembang". Penemuan ini muncul ketika beberapa ahli juga memperingatkan ancaman yang berkembang.



Versi awal senjata cetak 3D tidak dapat diandalkan, senjata sekali tembak. Sekarang Badan Kejahatan Nasional (NCA) mengatakan bahwa senjata itu "kredibel dan layak", melansir dari BBC, Minggu (13/11/2022).

Matthew Perfect dari NCA, kepala Pusat Penargetan Senjata Api Nasional, mengatakan senjata 3D terbaru adalah barang yang pasti tidak ingin Anda lihat di jalan-jalan di Inggris.

"Ini adalah senjata otomatis. Ini adalah senjata yang mampu melepaskan beberapa putaran," katanya.
Saat ini, komponen cetak 3D hanya membentuk beberapa bagian yang diperlukan untuk membuat senjata, paling banyak 80 hingga 90% dari senjata, kata Mr Perfect.

Komponen logam utama seperti laras biasanya harus diproduksi dengan cara yang lebih tradisional. Dan senjata masih membutuhkan amunisi. Akibatnya, Mr Perfect yakin senjata itu masih dapat dideteksi oleh proses keamanan normal.

Polisi menyita senjata cetak 3D dalam jumlah yang lebih besar. Dari awal tahun lalu telah ada 21 pemulihan senjata,, peningkatan signifikan pada tahun-tahun sebelumnya, meskipun masih kecil dibandingkan dengan senjata konvensional, kata Perfect.

Kesulitan dalam mengangkut senjata melintasi perbatasan selama pandemi coronavirus mungkin telah berkontribusi pada minat penjahat pada senjata cetak, sarannya.

Peter Squires, profesor kriminologi dan kebijakan publik di University of Brighton, mengatakan ancaman itu kemungkinan akan tumbuh. "Segalanya telah bergerak cukup cepat," katanya menambahkan.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3573 seconds (0.1#10.140)