Pernah Diterpa Sejumlah Isu Konspirasi, Program Antena HAARP Ternyata untuk Teliti Jupiter

Kamis, 27 Oktober 2022 - 19:06 WIB
loading...
Pernah Diterpa Sejumlah...
Bagian dari susunan antena di Program Penelitian Auroral Aktif Frekuensi Tinggi atau HAARP. Pembangunan 180 unit antene di wilayah New Mexico dalam Program Antene HAARP pada 1993 sempat diterpa sejumlah isu konspirasi. Foto/Wikimedia Commons/Space
A A A
WASHINGTON - Pembangunan 180 unit antena di wilayah New Mexico dalam Program Antene HAARP pada 1993 sempat diterpa sejumlah isu konspirasi . Setelah tiga dekade ternyata fasilitas HAARP yang dibangun pemerintah Amerika Serikat (AS) dan University of Alaska Fairbanks (UAF) digunakan untuk meneliti planet Jupiter dan Bulan.

Program HAARP atau The High-frequency Active Auroral Research Program facility biasa dikenal dengan Penelitian Auroral Aktif Frekuensi Tinggi. HAARP terdiri dari 180 antena yang dirancang untuk mengirimkan sinyal ke ionosfer, yang membentang dari 48 kilometer hingga 965 km di atas permukaan laut.

Ionosfer memainkan peran penting dalam transmisi radio, karena memantulkan gelombang radio. Banyak satelit menempati wilayah atmosfer ini, sangat dipengaruhi oleh cuaca matahari. “HAARP berada di tengah-tengah upaya penelitian yang merupakan fasilitas terbesar dan paling beragam hingga saat ini,” kata manajer program HAARP Jessica Matthews dikuti dari Space.com, Kamis (27/10/2022).

Baca juga; China Siapkan Antena Raksasa Tangkap Data dari Mars yang Berjarak 250 Juta Mil

Di antara 13 percobaan yang dilakukan adalah untuk melihat kemampuan HAARP menerima sinyal dari bulan dan Jupiter, sekaligus mempelajari objek yang jauh dari Bumi. Menurut University of Alaska Fairbanks (UAF), salah satu eksperimen paling ambisius yang dilakukan selama kampanye HAARP saat ini dikenal sebagai Jupiter Bounce atau Interplanetary Ionosonde.

Eksperimen tersebut akan menguji kemampuan HAARP untuk memantulkan sinyal dari ionosfer Jupiter. Selain itu, menentukan kemampuan penerima di Long Wavelength Array Universitas New Mexico untuk menerima sinyal yang dipantulkan. “Eksperimen ini adalah operasi penginderaan jauh aktif terbesar dalam sejarah,” kata UAF.
Pernah Diterpa Sejumlah Isu Konspirasi, Program Antena HAARP Ternyata untuk Teliti Jupiter


Eksperimen lain, yang dikenal sebagai "Moon Bounce," akan melihat sinyal memantul dari bulan kembali ke penerima di New Mexico dan California. Sinyal-sinyal ini akan dievaluasi penggunaannya dalam menentukan komposisi asteroid dekat Bumi untuk tujuan pertahanan planet di masa depan.

Baca juga; Teleskop Surya Raksasa Dibangun di Mongolia, Pantau Letusan Matahari yang Berbahaya

Salah satu eksperimen yang lebih unik, "Ghosts in the Airglow," akan menggabungkan penelitian seni dan atmosfer. Eksperimen ini akan menggunakan HAARP untuk memantulkan gambar, kata yang diucapkan, dan seni suara dari ionosfer, untuk mempelajari lebih lanjut tentang propagasi radio.

Fasilitas HAARP dibangun pada tahun 1993 dan awalnya dioperasikan oleh beberapa lembaga penelitian militer Amerika Serikat, termasuk Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA), Air Force Research Laboratory dan Office of Naval Research. Pada 2015, kepemilikan fasilitas dialihkan ke UAF.
Pernah Diterpa Sejumlah Isu Konspirasi, Program Antena HAARP Ternyata untuk Teliti Jupiter


Meskipun digunakan untuk penelitian atmosfer atas, fasilitas ini telah menjadi subjek banyak teori konspirasi dalam hampir tiga dekade sejak dibangun. Beberapa menuduh pemerintah AS menggunakan fasilitas itu untuk mengubah cuaca, memicu gempa bumi, membuat "chemtrails" atau bahkan menyiarkan sinyal kendali pikiran.

Baca juga; Ini Teleskop Sky Eye Milik China yang Menangkap Sinyal Alien

Sampai saat ini, belum ada bukti fasilitas yang digunakan untuk pengendalian pikiran atau apa pun selain penelitian atmosfer. Menurut halaman "Pertanyaan yang Sering Diajukan" di situs web HAARP, "Sains saraf adalah bidang studi kompleks yang dilakukan oleh para profesional medis, bukan ilmuwan dan peneliti di HAARP."
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Ubah Nama Teluk Meksiko...
Ubah Nama Teluk Meksiko Jadi Amerika, Google Digugat
Bill Gates Berencana...
Bill Gates Berencana Sumbangkan Separuh Harta Kekayaanya
Dugaan Korupsi Besar...
Dugaan Korupsi Besar Melibatkan Microsoft Terkuak, Begini Modusnya
Danau Raksasa Tiba-tiba...
Danau Raksasa Tiba-tiba Muncul Kembali setelah 130 Tahun Menghilang
Kualitas Udara Berbahaya...
Kualitas Udara Berbahaya 50.000 Warga Florida Diminta Tidak Keluar Rumah
Gambar AI Donald Trump...
Gambar AI Donald Trump Jadi Paus Picu Reaksi Keras
Trump Tiba di Arab Saudi,...
Trump Tiba di Arab Saudi, Disambut Putra Mahkota Mohammed bin Salman
Diego Garcia yang Berjarak...
Diego Garcia yang Berjarak 2.877 Km dari Indonesia Jadi Pangkalan Pesawat Pengebom AS
Jeda Perang Tarif AS-China,...
Jeda Perang Tarif AS-China, 3 Miliarder Dunia Ini Panen Untung Ratusan Triliun
Rekomendasi
Melayat Eddie Marzuki...
Melayat Eddie Marzuki Nalapraya, Prabowo: Beliau Patriot Sejati
Status Geopark Toba...
Status Geopark Toba Terancam Dicabut, Bane Manalu Ingatkan Pentingnya Keseriusan Pemerintah
Kadin Bakal Bangun 1.000...
Kadin Bakal Bangun 1.000 Dapur Umum Makan Bergizi Gratis
Berita Terkini
Aturan Penggunaan Media...
Aturan Penggunaan Media Sosial di ASEAN Didesak untuk Dibuat
Logo Google Diperbarui...
Logo Google Diperbarui dengan Warna Gradasi Baru
Dibanderol Rp28 Juta,...
Dibanderol Rp28 Juta, HP Lipat Kelas Sultan Oppo Find N5 Ludes Bak Kacang Goreng, Apa Sebabnya?
Lebih Dahulu Gelap atau...
Lebih Dahulu Gelap atau Terang? Berikut Penjelasan Lengkapnya
Reaksi Kasih Sayang...
Reaksi Kasih Sayang Ibu Gajah ketika Anaknya Tewas Ditabrak Truk
Anjing dan Kucing Berevolusi...
Anjing dan Kucing Berevolusi hingga Terlihat Mirip karena Alasan Aneh Ini
Infografis
India Gunakan S-400...
India Gunakan S-400 Rusia dan Drone Israel untuk Lawan Pakistan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved