AS Kembangkan Pesawat Kecil yang Bisa Terbang Vertikal dari Permukiman Padat, Dikendalikan Jarak Jauh

Sabtu, 10 September 2022 - 07:33 WIB
loading...
AS Kembangkan Pesawat...
Amerika Serikat (AS) sedang mengembangkan pesawat terbang kecil yang bisa lepas landas vertikal dan dikendalikan dari jarak jauh. Foto/NASA/Space.com
A A A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) sedang mengembangkan program ANCILLARY untuk membuat pesawat terbang kecil yang bisa lepas landas vertikal dan dikendalikan dari jarak jauh. Pesawat kecil ini dinilai revolusioner karena lepas landas dan mendarat vertikal (VTOL) di mana saja, termasuk permukiman padat.

Program ini dikenal sebagai Advanced airCraft Infrastructure-Less Launch And RecoverY X-Plane, atau ANCILLARY. Program ini dikerjakan Badan Proyek Penelitian Lanjutan Pertahanan AS (The U.S. Defense Advanced Research Projects Agency/DARPA).

DARPA belum menyatakan apakah program tersebut untuk mengembangkan pesawat berawak atau tidak. Namun, sebuah video yang dirilis oleh DARPA menggambarkan pilot mengoperasikan pesawat dengan tablet, menyiratkan kendaraan ini dapat dikemudikan otonom dari jarak jauh.



Program ANCILLARY bertujuan untuk mengembangkan pesawat yang dapat mendarat dan lepas landas di daerah yang belum memiliki pangkalan udara atau infrastruktur lainnya. Mampu beroperasi dalam kondisi cuaca buruk, bahkan meluncur dari geladak kapal angkatan laut tanpa peralatan peluncuran khusus.

Program ANCILLARY juga bertujuan untuk mengembangkan pesawat yang memiliki bobot rendah, dapat membawa muatan besar, dan dapat bertahan di udara untuk waktu yang lama. DARPA telah mengeluarkan pemberitahuan yang mengundang proposal dari industri dan organisasi akademis terkait untuk teknologi komponen dan teknik manufaktur yang dibutuhkan pesawat semacam itu.

Steve Komadina, manajer program DARPA untuk ANCILLARY, mengatakan kemampuan pesawat untuk terbang dalam kondisi yang menantang tanpa bergantung pada infrastruktur akan meminimalkan personel, biaya, dan kerentanan selama operasi sensitif.



Komadina menambahkan bahwa setiap pesawat yang berasal dari program ANCILLARY akan membutuhkan menyatukan perkembangan dalam teori kontrol lanjutan, pemodelan aerodinamis, dan propulsi canggih untuk memecahkan kombinasi tujuan desain yang menantang.

Sejumlah laboratorium dan produsen telah meneliti dan mengembangkan pesawat VTOL serupa dalam beberapa tahun terakhir. Program Agility Prime Angkatan Udara AS telah menguji pesawat VTOL yang dikemudikan dari jarak jauh, sementara NASA telah menguji "taksi udara" lepas landas dan pendaratan vertikal semua-listrik yang dikembangkan oleh Joby Aviation California.
AS Kembangkan Pesawat Kecil yang Bisa Terbang Vertikal dari Permukiman Padat, Dikendalikan Jarak Jauh


Platform seperti itu tidak memerlukan landasan pacu yang panjang untuk mendarat dan lepas landas. Pesawat VTOL ini dapat merevolusi perjalanan udara, berpotensi meminimalkan infrastruktur yang diperlukan untuk mengoperasikan pesawat dan mengurangi kebisingan yang terkait dengan helikopter tradisional seperti helikopter.



Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan pada tahun 2021, NASA mengklaim pesawat ini dapat menyediakan sistem yang efisien dan terjangkau untuk transportasi penumpang dan kargo, dan aplikasi lain untuk kepentingan publik. Termasuk pesawat seperti drone pengiriman paket, taksi udara dan kendaraan transportasi medis.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Perang Dagang dengan...
Perang Dagang dengan AS, China Yakin Akan Jadi Penguasa Teknologi Chip
Saham Perusahaan Teknologi...
Saham Perusahaan Teknologi AS Anjlok Imbas Tarif Trump
China Hentikan Ekspor...
China Hentikan Ekspor Unsur Tanah dan Magnet untuk Industri Chip AS
Donald Trump Pastikan...
Donald Trump Pastikan HP dan Barang Elektronik Tak Akan Bebas dari Tarif Baru
Barang Elektronik Tak...
Barang Elektronik Tak Akan Bebas dari Tarif Impor Trump, Ini Alasannya
NASA Kewalahan Membersihkan...
NASA Kewalahan Membersihkan Kotoran Manusia yang Menumpuk di Luar Angkasa
Buntut Tarif Baru Trump,...
Buntut Tarif Baru Trump, Razer Tutup Layanan Online di AS
Buntut Tarif Impor Baru,...
Buntut Tarif Impor Baru, Elon Musk dan Mark Zuckerberg Cs Rugi Rp3,48 Kuadriliun dalam Sehari
Batas Waktu Berakhir...
Batas Waktu Berakhir Besok! TikTok Belum Laku Terjual
Rekomendasi
iNews Media Group, MNC...
iNews Media Group, MNC Financial Services, dan MPStore Kolaborasi Dorong Digitalisasi UMKM
IMF Pangkas Proyeksi...
IMF Pangkas Proyeksi PDB 3 Negara Ekonomi Utama Asia
Prabowo Tepis Anggapan...
Prabowo Tepis Anggapan Dibohongi Menteri
Berita Terkini
Meta Gunakan AI untuk...
Meta Gunakan AI untuk Deteksi Umur Pengguna di Bawah Umur
10 jam yang lalu
YouTube Akan Terjemahkan...
YouTube Akan Terjemahkan Bahasa secara Otomatis dengan AI
1 hari yang lalu
Perang Dagang dengan...
Perang Dagang dengan AS, China Yakin Akan Jadi Penguasa Teknologi Chip
1 hari yang lalu
Capek Antre Tiket Bus?...
Capek Antre Tiket Bus? Platform Ini Ubah Perjalananmu Jadi Lebih Asyik dan Hemat
2 hari yang lalu
Arkeolog Temukan Makam...
Arkeolog Temukan Makam Pangeran Firaun Userkaf dan atung Djoser
2 hari yang lalu
Robot Bergabung dengan...
Robot Bergabung dengan Manusia dalam Lomba Maraton di Beijing
2 hari yang lalu
Infografis
Pakistan Kembangkan...
Pakistan Kembangkan Rudal yang Bisa Menyerang hingga AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved