Apakah Gletser Mencair Menjadi Tanda Kiamat? Begini Penjelasannya

Sabtu, 27 Agustus 2022 - 21:09 WIB
loading...
Apakah Gletser Mencair...
Tim peneliti mengamati dasar laut dekat Gletser Thwaites. Proses pencairan gletser Thwaites yang dikenal dijuluki sebagai gletser kiamat sangat mengkhawatirkan. Foto/Survei Antartika Inggris/scitechdaily
A A A
LONDON - Proses pencairan gletser Thwaites yang dikenal dijuluki sebagai gletser kiamat sangat mengkhawatirkan. Julukan gletser kiamat tentu bukan tanpa alasan, sebab jika gletser yang seluas wilayah Florida ini mencair, maka permukaan laut di seluruh dunia naik.

Selama 10 tahun terakhir, gletser Thwaites menunjukkan perubahan dramatis pada sistem es dan lautan lainnya di Antartika, akibat perubahan iklim dari aktivitas manusia dan peningkatan pemanasan di atmosfer dan lautan Bumi. Gletser Thwaites telah kehilangan sekitar 1.000 miliar ton es sejak tahun 2000.

Kehilangan es tahunannya telah berlipat ganda dalam 30 tahun terakhir. Sekarang, menurut The International Thwaites Glacier Collaboration (ITGC), gletser Thaites kehilangan sekitar 50 miliar ton lebih banyak es daripada yang diterimanya dalam hujan salju per tahun.



“Jika Thwaites pecah seluruhnya dan melepaskan semua airnya ke laut, permukaan laut di seluruh dunia akan naik lebih dari 2 kaki atau 65 sentimeter,” kata koordinator utama ITGC Ted Scambos, yang juga ilmuwan senior di Cooperative Institute for Research in Environmental Sciences (CIRES), dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Sabtu (27/8/2022).

Gletser Thwaites di Antartika barat adalah gletser terluas di Bumi, membentang sekitar 120 kilometer dan memanjang hingga kedalaman sekitar 800 hingga 1.200 meter pada garis dasarnya, menempelkan massa es ke lapisan es terapung di Laut Amundsen. Thwaites kadang-kadang disebut sebagai "Gletser Kiamat," karena keruntuhannya dapat memicu keruntuhan gletser di Antartika

Runtuhnya lapisan es gletser Thwaites secara besar-besaran juga akan memicu bencana. Gunung es raksasa akan mengalir menjauh dari Antartika ke seluruh dunia, menyebabkan air pasang lebih tinggi. Kondisi ini, perlahan-lahan mengubur setiap garis pantai, membanjiri kota-kota pesisir, dan menciptakan ratusan juta pengungsi.



Semua ini bisa terjadi hanya dalam 20 hingga 50 tahun, terlalu cepat bagi umat manusia untuk beradaptasi. “Dan itu bisa menyebabkan kenaikan permukaan laut yang lebih besar, hingga 10 kaki [3 meter], jika itu menarik gletser di sekitarnya,” tambah Scambos.
Apakah Gletser Mencair Menjadi Tanda Kiamat? Begini Penjelasannya


Kenaikan permukaan laut setinggi 3 kaki (91 sentimeter) akan berdampak buruk, yang menyebabkan lebih seringnya banjir di kota-kota AS seperti New Orleans, Houston, New York, dan Miami. Negara-negara Kepulauan Pasifik, seperti Kepulauan Marshall, akan kehilangan sebagian besar wilayah mereka.

Jika kenaikan mencapai ketinggian 6 kaki (1,8 meter), maka sekitar 12 juta orang di Amerika Serikat akan mengungsi, dan kota-kota besar paling rentan di dunia, seperti Shanghai, Mumbai, dan Kota Ho Chi Minh, dapat lenyap dari peta.



Dengan ketinggian 11 kaki (3,3 meter), maka daratan yang saat ini dihuni oleh ratusan juta orang di seluruh dunia akan tenggelam di bawah air. Florida Selatan sebagian besar tidak dapat dihuni; banjir dalam skala badai akan menyerang dua kali sebulan di New York dan New Jersey.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Begini Kondisi Bumi...
Begini Kondisi Bumi saat Es Antartika Seluruhnya Mencair
Jerman Ciptakan Teknologi...
Jerman Ciptakan Teknologi yang Diklaim Bisa Hidupkan Orang Mati
Gunung Es Terbesar di...
Gunung Es Terbesar di Dunia Kandas di Pulau Terpencil Inggris
Norwegia Luncurkan Bunker...
Norwegia Luncurkan Bunker Kiamat SGSV Bisa Tampung 14.000 Orang
Mengapa Ikan Kiamat...
Mengapa Ikan Kiamat Dikaitkan dengan Bencana Alam, Ini Jawaban Ilmiahnya
Cari Tahu Pemicu Musnahnya...
Cari Tahu Pemicu Musnahnya Dinosaurus, Tanda-tanda Kiamat Ditemukan di Dasar Laut
Fenomena Ikan Laut Dalam...
Fenomena Ikan Laut Dalam Bermunculan, Ada Apa dengan Bumi?
Surat-surat Isaac Newton...
Surat-surat Isaac Newton Soal Nasib Bumi pada 2060 Terungkap
Kondisi Alam Semesta...
Kondisi Alam Semesta Tidak Stabil, NASA Minta Penduduk Bumi Siaga 1
Rekomendasi
Indonesia Fashion Week...
Indonesia Fashion Week 2025 Luncurkan Kampanye Ronakultura Jakarta, Apa Maknanya?
Kisah Anak Nasabah PNM...
Kisah Anak Nasabah PNM Mekaar Cetak Sejarah di Piala Asia U-17
Letjen TNI Kunto Arief...
Letjen TNI Kunto Arief Wibowo Batal Dimutasi, Putra Try Sutrisno Itu Tetap Jadi Pangkogabwilhan I
Berita Terkini
Stasiun Radio Australia...
Stasiun Radio Australia Tipu' Pendengar Pakai Host AI
4 jam yang lalu
Apple Tunggu Tangan...
Apple Tunggu Tangan Robot untuk Pindahkan iPhone dari China
7 jam yang lalu
Mencekam! Badai Pasir...
Mencekam! Badai Pasir dari 9 Negara Arab Bergeser Menerjang Israel
9 jam yang lalu
Membelah Kegelapan Visual:...
Membelah Kegelapan Visual: Xiaomi A Pro Series 2026: TV Pintar Kelas Sultan, Harga Merakyat!
9 jam yang lalu
Israel Dikepung Badai...
Israel Dikepung Badai Pasir, Langit Jerusalem Berubah Merah Darah
11 jam yang lalu
Spesifikasi Oppo Find...
Spesifikasi Oppo Find N5: Layar Lipat 8 Inci, Kamera Hasselblad, Fast Charging 80W, dan Baterai 5.600 mAh
12 jam yang lalu
Infografis
8 Tanda Orang yang Mendapatkan...
8 Tanda Orang yang Mendapatkan Lailatul Qadar, Apa Saja?
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved