Islandia Sebut Manusia Musuh Terberat Paus di Lautan

Minggu, 14 Agustus 2022 - 17:02 WIB
loading...
Islandia Sebut Manusia...
Paus sirip dianggap sebagai spesies yang terancam punah dan merupakan paus terbesar kedua setelah Paus Biru. FOTO/ IST
A A A
REYKJAVIK - Sejumlah paus terdampar di pantai Islandia setelah larangan berburu mamalia laut selama empat tahun berakhir.

Seperti dilansir dari Daily Star, praktik penangkapan paus dihapuskan di negara itu tetapi Juni lalu, sebuah perusahaan penangkapan paus, Hvalur hf. kembali ke pelabuhan Reykjavik dengan muatan paus sirip.



Paus sirip dianggap sebagai spesies yang terancam punah dan merupakan paus terbesar kedua setelah Paus Biru.

Dalam gambar dramatis yang diambil di sebuah stasiun penangkapan paus di Kampung Midsandur, beberapa pekerja memotong bangkai ikan dengan alat dan mengambil dagingnya.

Lisensi perusahaan Hvalur hf. akan berakhir tahun depan dan ada pembicaraan dari Kementerian Perikanan Islandia bahwa perburuan paus dapat dihentikan setelah itu.

Perburuan paus oleh perusahaan dibatasi kuota dan tahun ini mereka hanya diperbolehkan berburu 161 paus sirip dan 217 paus minke.

Paus sirip diperkirakan memiliki populasi global antara 50.000 dan 90.000 individu. Menurut World Wildlife Foundation, paus itu terdaftar sebagai 'terancam punah'.

Sebagian besar produk yang diekstraksi dari paus dikirim ke Jepang di mana tulang dan dagingnya sangat lezat.

Praktik ini sangat tidak populer di Islandia karena dianggap kejam dan tidak memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian negara.

Menulis di surat kabar Morgunblaoio Islandia, politisi partai hijau Svandis Svavarsdottir berpendapat bahwa praktik tersebut tidak dapat dibenarkan secara ekonomi.

"Ada beberapa pembenaran untuk mengizinkan penangkapan paus setelah tahun 2024. Ada sedikit bukti bahwa ada keuntungan ekonomi dari kegiatan ini," katanya.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Ilmuwan Temukan Olo...
Ilmuwan Temukan Olo Warna Baru yang Belum Dilihat oleh Manusia
Lempeng Tektonik Berubah...
Lempeng Tektonik Berubah Drastis, Riset Klaim India Mulai Terbagi Jadi Dua
Jepang Kenalkan Rudal...
Jepang Kenalkan Rudal dengan Kecepatan Lebih dari 9.000 Km per-Jam
Hasil Riset Ungkap Tumbuhan...
Hasil Riset Ungkap Tumbuhan Bisa Menjerit saat Tersakiti
China Siap Lanjutkan...
China Siap Lanjutkan Misi Luar Angkasa Minggu ini
Diselimuti Jutaan Telur...
Diselimuti Jutaan Telur Raksasa, Gunung Berapi Bawah Laut Purba Ditemukan
Fenomena Cahaya Aneh...
Fenomena Cahaya Aneh Berwarna-warni Terlihat di Langit Kanada
China Negara Pertama...
China Negara Pertama yang Rutin Menggunakan Reaktor Nuklir Thorium
Ilmuwan Klaim Temukan...
Ilmuwan Klaim Temukan Bukti Keberadaan Alien
Rekomendasi
Gulingkan Assad, Ahmed...
Gulingkan Assad, Ahmed al-Sharaa Ingin Suriah Normalisasi Hubungan dengan Israel
Akhir Perang Rusia-Ukraina...
Akhir Perang Rusia-Ukraina dan Pengaruh Korea Utara-China
Rhenald Kasali Mundur...
Rhenald Kasali Mundur dari Komut Pos Indonesia, Ini Sosok Penggantinya
Berita Terkini
Ilmuwan Temukan Olo...
Ilmuwan Temukan Olo Warna Baru yang Belum Dilihat oleh Manusia
3 jam yang lalu
Daftar Aplikasi Goblok...
Daftar Aplikasi Goblok di Play Store, Nomor 2 Paling Banyak di Download
5 jam yang lalu
Lempeng Tektonik Berubah...
Lempeng Tektonik Berubah Drastis, Riset Klaim India Mulai Terbagi Jadi Dua
6 jam yang lalu
Mengikuti Selera Pasar...
Mengikuti Selera Pasar dan Tren Kuliner, LG InstaView Tampilkan Kemewahan dan Kepraktisan
7 jam yang lalu
Apple Pindahkan produksi...
Apple Pindahkan produksi iPhone untuk Pasar AS ke India
7 jam yang lalu
Cara Mengunci Aplikasi...
Cara Mengunci Aplikasi di HP Infinix, Penting Dipahami!
15 jam yang lalu
Infografis
Perbandingan Pangkalan...
Perbandingan Pangkalan Militer AS vs China di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved