Gumpalan Debu Gurun Sahara Melintasi Samudra Atlantik, Efeknya Terasa sampai Hutan Amazon

Sabtu, 13 Agustus 2022 - 13:20 WIB
loading...
Gumpalan Debu Gurun...
Gumpalan besar debu gurun Sahara di Afrika Utara terpantau terbang melintasi di atas Samudra Atlantik pada bulan Juli 2022. Foto/Earth
A A A
KAIRO - Gumpalan besar debu gurun Sahara di Afrika Utara terpantau terbang melintasi di atas Samudra Atlantik pada bulan Juli 2022. Sekitar 182 juta ton debu gurun Sahara melintasi Atlantik menuju Amerika Serikat, Karibia, hingga hutan Amazon di Amerika Selatan.

Fenomena alam yang langka ini terekam satelit Aqua NASA pada 26 Juli 2022 ketika kondisi sangat berangin. Aqua adalah bagian dari Earth Observing System (EOS) internasional dan mempelajari siklus air.

Menggunakan Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer (MODIS), satelit mengambil gambar warna alami dari gumpalan debu besar yang berputar-putar di Sahara hingga di atas lautan, membentang antara Kepulauan Canary dan Cabo Verde.

Baca juga; Inggris akan Terkena Hujan Darah Lagi karena Debu Gurun Sahara

Satelit Aqua dan satelit lainnya menangkap banyak peristiwa serupa sepanjang bulan Juli, menunjukkan cuaca sangat aktif dari biasanya. Gumpalan debu Sahara seperti ini biasa terjadi, sekitar 182 juta ton debu bertiup melintasi Atlantik setiap tahun, dan memainkan peran penting dalam sistem iklim Bumi.

Saat debu gurun Sahara melakukan perjalanan melalui udara, partikel debu menyerap dan memantulkan sinar matahari. Aktivitas itu berkontribusi pada pengaturan termal keseluruhan planet Bumi dan juga menciptakan matahari terbenam yang dramatis, yang telah terlihat di Florida, Texas, dan Karibia selama sebulan terakhir.

Gumpalan debu juga mempengaruhi cakupan awan dan mengurangi pembentukan badai. “Tidak hanya mengandung udara kering, tetapi biasanya ada lapisan angin kencang horizontal yang terkait dengannya. Badai membenci kedua hal itu,” kata ahli meteorologi Universitas Miami Brian McNoldy kepada NASA dikutip SINDOnews dari laman Space.com, Sabtu (13/8/2022).

Baca juga; Dikenal Sebagai Gurun Pasir Terpanas dan Terbesar, Ini Satwa yang Hidup di Sahara

Peningkatan gumpalan debu pada bulan Juli mungkin telah berkontribusi pada musim badai yang saat ini lebih tenang. Sampai hari ini, hanya ada tiga badai bernama di Atlantik, yaitu sekitar 41% dari rata-rata.

“Itu tenang, tapi keadaan bisa berbalik dalam sekejap mata hanya dengan satu badai. Jika kami masih berada di rata-rata 41 persen pada akhir September, itu akan menjadi tanda yang pasti dari musim yang tenang,” kata McNoldy.
Gumpalan Debu Gurun Sahara Melintasi Samudra Atlantik, Efeknya Terasa sampai Hutan Amazon


Debu tidak hanya berperan dalam menjaga keseimbangan iklim bumi, tetapi juga sistem biologisnya. Debu ini bertindak sebagai semacam pupuk, mineral dalam debu, seperti besi dan fosfor, sangat penting untuk tanaman dan fitoplankton.

Debu gurun Sahara, khususnya, berhembus ke Amerika dan bertanggung jawab untuk menyediakan nutrisi ke tempat-tempat keanekaragaman hayati seperti hutan hujan Amazon. Ini tentu menjaga kelangsungan hidup vegetasi dan satwa yang ada di dalamnya.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Bumi Bakal Terbakar...
Bumi Bakal Terbakar Matahari, Elon Musk Ngotot Pindahkan Manusia ke Mars
Danau Raksasa Tiba-tiba...
Danau Raksasa Tiba-tiba Muncul Kembali setelah 130 Tahun Menghilang
Fenomena Alam Pemicu...
Fenomena Alam Pemicu Ratusan Gempa Bumi per-Hari Terdeteksi
Tantang Starlink, Amazon...
Tantang Starlink, Amazon Luncurkan Satelit Pertama
Lempeng Tektonik Berubah...
Lempeng Tektonik Berubah Drastis, Riset Klaim India Mulai Terbagi Jadi Dua
Diselimuti Jutaan Telur...
Diselimuti Jutaan Telur Raksasa, Gunung Berapi Bawah Laut Purba Ditemukan
Terdeteksi, Fenomena...
Terdeteksi, Fenomena Alam Pemicu Ratusan Gempa Bumi per-Hari
Citayam Bogor dan Sekitarnya...
Citayam Bogor dan Sekitarnya Diguyur Hujan Es, Ini Analisis BMKG
Tembok Hijau China di...
Tembok Hijau China di Gurun Taklimakan: Ambisi Besar yang Sisakan Masalah Ekologis
Rekomendasi
Wagub Kaltim Puji Misi...
Wagub Kaltim Puji Misi Dagang Pemprov Jatim Inisiasi Khofifah Jadi Inspirasi Provinsi Lain
Sinopsis RCTI Layar...
Sinopsis RCTI Layar Drama Indonesia Mencintaimu Sekali Lagi Eps 138: Permintaan Lingga untuk Mencintai Arini Sekali Lagi
Edan, Luis Enrique Habisi...
Edan, Luis Enrique Habisi 4 Jagoan Liga Inggris di Liga Champions 2024/2025
Berita Terkini
India Akan Blokir Aliran...
India Akan Blokir Aliran Air Danau yang Menuju Pakistan
Bukti Nyata Gladiator...
Bukti Nyata Gladiator Bertarung dengan Singa Ditemukan
Bumi Bakal Terbakar...
Bumi Bakal Terbakar Matahari, Elon Musk Ngotot Pindahkan Manusia ke Mars
Danau Raksasa Tiba-tiba...
Danau Raksasa Tiba-tiba Muncul Kembali setelah 130 Tahun Menghilang
5 Fakta GTA VI yang...
5 Fakta GTA VI yang Baru Luncurkan Trailer Kedua, Salah Satunya Berkaitan dengan Tanggal Rilis
Meta Lakukan Update...
Meta Lakukan Update untuk Aplikasi Edits
Infografis
Polisi AS Memburu Makhluk...
Polisi AS Memburu Makhluk Besar Berbulu di Dalam Hutan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved