Bapak Bom Hidrogen Uni Soviet Andrei Sakharov, Diasingkan setelah Sukses Bikin Tsar Bomba

Selasa, 02 Agustus 2022 - 20:01 WIB
loading...
A A A
Mulai tahun 1953, dia memikul tanggung jawab untuk departemen teoretis fasilitas tersebut setelah Tamm kembali ke Moskow. Pada 12 Agustus, Uni Soviet menguji bom hidrogen pertamanya berdasarkan model “Layer Cake” dalam uji “Joe-4”.



Pada akhir 1950-an, Sakharov menjadi semakin khawatir tentang bahaya uji coba dan proliferasi nuklir. Terutama setelah Uni Soviet menguji "Tsar Bomba" pada 30 Oktober 1961, ledakan senjata nuklir paling kuat dalam sejarah manusia.

Akibatnya, Sakharov mulai menulis surat kepada para pemimpin Soviet yang mendesak untuk menghentikan uji coba nuklir di atmosfer sambil menulis artikel di jurnal ilmiah tentang bahaya kejatuhan radioaktif. Pada akhir 1960-an dia mulai secara terbuka mengkritik penindasan Uni Soviet terhadap kebebasan sipil dan pelanggaran hak asasi manusia, terutama setelah invasi Soviet tahun 1968 ke Cekoslowakia.
Bapak Bom Hidrogen Uni Soviet Andrei Sakharov, Diasingkan setelah Sukses Bikin Tsar Bomba


Pada tahun 1970 ia mendirikan Komite Hak Asasi Manusia Moskow, dan pada tahun 1975 Sakharov dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian. Pihak berwenang Soviet tidak mengizinkannya pergi ke Oslo, Norwegia untuk menerima penghargaannya sehingga istrinya berbicara atas namanya.

Setelah mencela invasi Soviet ke Afghanistan pada Januari 1980, Sakharov diasingkan di Gorky atau Nizhny Novgorod, sebuah kota kecil 250 mil sebelah timur Moskow. Pada tahun 1985 Sakharov melakukan mogok makan enam bulan, menuntut istrinya dibebaskan dan diberikan izin untuk menjalani operasi jantung di Amerika Serikat.

Sakharov dan istrinya dibebaskan dari pengasingan dan diundang ke Moskow pada Desember 1986 oleh Mikhail Gorbachev sebagai bagian dari kebijakan liberalisasi domestiknya. Pada April 1989, Sakharov terpilih menjadi anggota Kongres Deputi Rakyat yang baru dibentuk dan terpilih jadi pemimpin bersama oposisi demokratis. Tepat sebelum dia meninggal di Moskow pada 14 Desember 1989, dia berbicara di depan Kongres Soviet dan menganjurkan liberalisasi ekonomi dan pluralisme politik yang lebih besar.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Spesifikasi Bom MK-84,...
Spesifikasi Bom MK-84, Bom Seberat 1 ton yang Dikirim Trump untuk Israel
Toshiba Bantu Airbus...
Toshiba Bantu Airbus Ciptakan Mesin Pesawat Bertenaga Hidrogen
Potret Kehidupan Masyarakat...
Potret Kehidupan Masyarakat Hiroshima-Nagasaki sebelum Dijatuhi Bom Atom oleh Amerika
Ancaman Bom Palsu Bertebaran...
Ancaman Bom Palsu Bertebaran di Medsos, Jagat Maya India Siaga 1
4 Senjata Pemusnah Massal...
4 Senjata Pemusnah Massal yang Mengerikan, Nomor 1 Paling Umum
Dampak Mengerikan Bom...
Dampak Mengerikan Bom Fosfor Putih Israel: Luka Bakar hingga Kerusakan Lingkungan
Bahaya, 3 Senjata Ini...
Bahaya, 3 Senjata Ini Paling Banyak Membunuh Umat Manusia
BLU-109 Bom Canggih...
BLU-109 Bom Canggih yang Digunakan Israel untuk Membunuh Hassan Nasrallah
Bagaimana Perangkat...
Bagaimana Perangkat Elektronik Jadul Jadi Senjata Mematikan: Pelajaran dari Kasus Hizbullah
Rekomendasi
Wamen Isyana Tekankan...
Wamen Isyana Tekankan Pentingnya Kehadiran Ayah dalam Pola Asuh Anak
13 Negara Gabung Proyek...
13 Negara Gabung Proyek Stasiun Bulan Rusia dan China, Ada Indonesia?
Wamenpar Beri Apresiasi...
Wamenpar Beri Apresiasi Tinggi untuk Pemenang Women's Inspiration Awards 2025
Berita Terkini
Tantang Starlink, Amazon...
Tantang Starlink, Amazon Luncurkan Satelit Pertama
4 jam yang lalu
Teleskop Hubble Tangkap...
Teleskop Hubble Tangkap Struktur Tersembunyi Berjuluk Pilar Penciptaan
9 jam yang lalu
ChatGPT Rebut Popularitas...
ChatGPT Rebut Popularitas Karier Prom Engineer
13 jam yang lalu
Susah Sinyal saat Konser?...
Susah Sinyal saat Konser? Wujudkan Koneksi Internet Lancar dengan Hypernet Technologies
14 jam yang lalu
AI Bisa Antisipasi Kecurangan...
AI Bisa Antisipasi Kecurangan Tes Rekrutmen Karyawan
17 jam yang lalu
Google Bayar Rp11 Miliar...
Google Bayar Rp11 Miliar Per Bulan untuk Mengamankan CEO Sundar Pichai
19 jam yang lalu
Infografis
Penampakan Jet Tempur...
Penampakan Jet Tempur 3 Mesin Tanpa Ekor Milik China Bikin Heboh
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved