Setelah 50 Tahun Terluka Parah Kena Bom, Gadis Napalm Jalani Perawatan Kulit Terakhir
loading...

Sekarang, setelah 50 tahun, Kim Phuc Phan Thi (59) yang dijuluki Gadis Napalm, dalam kondisi sehat dan telah menyelesaikan perawatan kulit terakhir. Foto/Unicaradio
A
A
A
MIAMI - Foto hitam putih yang merekam seorang anak perempuan berlari menangis akibat terluka parah terkena bom pada perang Vietnam tahun 1972 begitu ikonik. Sekarang, setelah 50 tahun, Kim Phuc Phan Thi (59) yang dijuluki Gadis Napalm, dalam kondisi sehat dan telah menyelesaikan perawatan kulit terakhir.
Foto Gadis Napalm ini diabadikan seorang jurnalis foto fotografer Associated Press Nick Ut pada 1972. Saat itu, Kim Phuc Phan Thi yang berusia 9 tahun, bersama anak-anak lainnya, berlari menangis dengan tubuh mengalami luka bakar yang parah.
Bahkan baju yang dikenakan habis terbakar akibat serangan bom napalm dari pesawat tempur saat pecah perang Vietnam. Foto itu menjadi sangat terkenal dan ikonik, yang menggambarkan kengerian perang, sehingga diganjar penghargaan Hadiah Pulitzer.
Luka-lukanya begitu parah sehingga segera setelah serangan itu, para dokter mengira Phan Thi tidak akan selamat. Namun, setelah lebih dari satu tahun menjalani perawatan intensif, Phan Thi kondisinya stabil.
Phan Thi akhirnya pulih dari luka-lukanya dan tinggal di Vietnam hingga 1992 sebelum pindah ke Kanada bersama suaminya. Namun, dia terus menderita rasa sakit dan memulai perawatan khusus dengan Dr Jill Zwaibel di Miami beberapa tahun lalu, yang disetujui oleh para ahli bedah dilakukan secara gratis.
![Setelah 50 Tahun Terluka Parah Kena Bom, Gadis Napalm Jalani Perawatan Kulit Terakhir]()
Foto/Miami Herald
Phan Thi yang sekarang berusia 59 tahun, telah menerima perawatan kulit terakhirnya setelah puluhan tahun kesakitan akibat jaringan parut yang intens di tubuhnya. Mengingat masa lalunya, baik Zwaibel maupun Ut telah lama mengagumi sikap dan ketahanan Phan Ti yang luar biasa optimis.
“Sekarang 50 tahun kemudian, saya bukan lagi korban perang, saya bukan gadis Napalm, sekarang saya teman, penolong, saya nenek dan sekarang saya penyintas yang menyerukan perdamaian,” Phan Thi kepada CBS baru-baru ini dikutip SINDOnews dari laman Greekreporter, Kamis (30/6/2022).
Dalam sebuah wawancara, Phan Thi mengingat peristiwa 50 tahun lalu, saat itu dia sedang bermain dengan anak-anak lain ketika tentara Vietnam menyuruhnya lari. Dia melihat ke atas dan ada pesawat dengan empat bom yang dijatuhkan. “Sangat panas! Sangat panas!” dia berteriak sambil melarikan diri dari desanya yang terbakar.
Fotografer Nick Ut mengambil gambar tersebut, dan kemudian memperoleh hadiah Pulitzer untuk foto yang diabadikannya. Gambar Kim Phuc berlarian tanpa berpakaian dengan latar belakang yang mengerikan menjadi sebuah simbol yang paling diingat atas Perang Vietnam.
Setelah mengambil foto, Nick Ut segera membawa Kim Phuc dan anak-anak lainnya menuju sebuah rumah sakit di Saigon. Kim Phuc sempat dinyatakan tidak dapat bertahan hidup dengan luka bakar yang sedemikian parah. Namun, setelah 14 bulan perawatan di rumah sakit dan 17 kali operasi, dia bertahan dan hidup sampai saat ini.
Foto Gadis Napalm ini diabadikan seorang jurnalis foto fotografer Associated Press Nick Ut pada 1972. Saat itu, Kim Phuc Phan Thi yang berusia 9 tahun, bersama anak-anak lainnya, berlari menangis dengan tubuh mengalami luka bakar yang parah.
Bahkan baju yang dikenakan habis terbakar akibat serangan bom napalm dari pesawat tempur saat pecah perang Vietnam. Foto itu menjadi sangat terkenal dan ikonik, yang menggambarkan kengerian perang, sehingga diganjar penghargaan Hadiah Pulitzer.
Luka-lukanya begitu parah sehingga segera setelah serangan itu, para dokter mengira Phan Thi tidak akan selamat. Namun, setelah lebih dari satu tahun menjalani perawatan intensif, Phan Thi kondisinya stabil.
Phan Thi akhirnya pulih dari luka-lukanya dan tinggal di Vietnam hingga 1992 sebelum pindah ke Kanada bersama suaminya. Namun, dia terus menderita rasa sakit dan memulai perawatan khusus dengan Dr Jill Zwaibel di Miami beberapa tahun lalu, yang disetujui oleh para ahli bedah dilakukan secara gratis.

Foto/Miami Herald
Phan Thi yang sekarang berusia 59 tahun, telah menerima perawatan kulit terakhirnya setelah puluhan tahun kesakitan akibat jaringan parut yang intens di tubuhnya. Mengingat masa lalunya, baik Zwaibel maupun Ut telah lama mengagumi sikap dan ketahanan Phan Ti yang luar biasa optimis.
“Sekarang 50 tahun kemudian, saya bukan lagi korban perang, saya bukan gadis Napalm, sekarang saya teman, penolong, saya nenek dan sekarang saya penyintas yang menyerukan perdamaian,” Phan Thi kepada CBS baru-baru ini dikutip SINDOnews dari laman Greekreporter, Kamis (30/6/2022).
Dalam sebuah wawancara, Phan Thi mengingat peristiwa 50 tahun lalu, saat itu dia sedang bermain dengan anak-anak lain ketika tentara Vietnam menyuruhnya lari. Dia melihat ke atas dan ada pesawat dengan empat bom yang dijatuhkan. “Sangat panas! Sangat panas!” dia berteriak sambil melarikan diri dari desanya yang terbakar.
Fotografer Nick Ut mengambil gambar tersebut, dan kemudian memperoleh hadiah Pulitzer untuk foto yang diabadikannya. Gambar Kim Phuc berlarian tanpa berpakaian dengan latar belakang yang mengerikan menjadi sebuah simbol yang paling diingat atas Perang Vietnam.
Setelah mengambil foto, Nick Ut segera membawa Kim Phuc dan anak-anak lainnya menuju sebuah rumah sakit di Saigon. Kim Phuc sempat dinyatakan tidak dapat bertahan hidup dengan luka bakar yang sedemikian parah. Namun, setelah 14 bulan perawatan di rumah sakit dan 17 kali operasi, dia bertahan dan hidup sampai saat ini.
(wib)