NASA dan ESA Tertinggal, China Targetkan Lebih Cepat Bawa Sampel Mars ke Bumi

Rabu, 22 Juni 2022 - 18:51 WIB
loading...
NASA dan ESA Tertinggal,...
China berencana untuk membawa sampel Mars ke Bumi pada 2031, setelah misi pengorbit dan penjelajah Mars Tianwen 1 tiba di Planet Merah pada Februari 2021. Foto/CNSA
A A A
BEIJING - China berencana untuk membawa sampel Mars ke Bumi pada 2031, setelah misi pengorbit dan penjelajah Mars Tianwen 1 tiba di Planet Merah pada Februari 2021. Rencana China ini lebih cepat dibandingkan NASA dan ESA yang menargetkan membawa sampel Mars ke Bumi dengan misi penjelajah Perseverance pada 2033.

Target China untuk membawa sampel Mars ke Bumi pada 2031 disampaikan Sun Zezhou, Kepala Perancang Misi Pengorbit dan Penjelajah Mars Tianwen 1 saat seminar di Universitas Nanjing, Senin 20 Juni 2022. Zezhou menjelaskan, Misi Tianwen 1 direncanakan lepas landas dari Mars pada akhir 2028 dan tiba kembali ke Bumi pada Juli 2031.

“Misi multi-peluncuran yang kompleks akan memiliki arsitektur yang lebih sederhana dibandingkan dengan proyek bersama NASA-ESA, dengan satu pendaratan Mars dan tidak ada penjelajah yang mengambil sampel situs yang berbeda,” tulis SpaceNews dikutip SINDOnews dari laman Space.com, Rabu (22/6/2022).

Baca juga; Begini Cara China Menaklukkan Planet Mars Melalui Tianwen-1

China sudah memiliki pengalaman dalam mengirimkan sampel dari bulan ke Bumi dengan misi Chang'e 5. China berhasil mendaratkan misi Chang'e 5 di bulan pada Desember 2020 dan tak lama setelah itu mengirimkan sampel bulan pertama ke Bumi. Ini merupakan yang pertama sejak misi Luna 24 Uni Soviet melakukannya pada tahun 1976.

China juga sudah memiliki pengalaman melakukan penjelahajan Mars yang cukup besar berkat misi Tianwen 1 yang diluncurkan pada Juli 2020 dan tiba di Planet Merah pada Februari 2021. Tianwen 1 terdiri dari pengorbit serta pendarat dan penjelajah, yang disebut Zhurong; duo terakhir ini mendarat pada Mei 2021.

Pengorbit Tianwen 1 dan Zhurong keduanya masih kuat. Penjelajah memasuki masa hibernasi yang direncanakan pada bulan Mei tahun ini untuk mencoba bertahan lebih lama dari musim dingin di Planet Merah yang sangat dingin.

Baca juga; Pesawat Tianwen-1 China Merilis Gambar Pertama Planet Mars

“Upaya China akan lebih efisien, dengan tanah dan batu dikumpulkan dari satu area kecil melalui pengambilan sampel permukaan, pengeboran, dan pengambilan sampel cerdas bergerak, yang berpotensi menggunakan robot berkaki empat,” tulis SpaceNews.
NASA dan ESA Tertinggal, China Targetkan Lebih Cepat Bawa Sampel Mars ke Bumi

Gambar rover Mars China Zhurong dan jejaknya, direkam pada 11 Maret 2022 oleh kamera HiRISE di atas Mars Reconnaissance Orbiter NASA, menunjukkan bahwa rover memeriksa cangkang dan parasut yang membantunya mendarat dengan aman pada Mei 2021. Foto/NASA /JPL-Caltech/UArizona

NASA baru-baru ini memutuskan untuk mengembangkan pendarat Mars kedua dan mendorong kedatangan sampel Mars di Bumi pada tahun 2033 atau mundur dari rencana semula tahun 2031. NASA dan ESA (Badan Antariksa Eropa) akan mengangkut sampel yang dikumpulkan oleh penjelajah Perseverance setelah menjelajahi Kawah Jezero selebar 45 kilometer sejak Februari 2021.

Proyek ini akan menggunakan penjelajah " fetch " buatan Eropa untuk mengambil sampel dan menempatkannya di atas kendaraan pendakian Mars (MAV) buatan Amerika. MAV akan meluncurkan wadah sampel ke orbit Mars, kemudian ditangkap oleh pengorbit kembali Bumi Eropa.

Pada 2021, baik pejabat NASA maupun anggota pemerintahan Presiden Joe Biden memperingatkan bahwa eksplorasi China dapat menimbulkan ancaman bagi kepentingan Amerika. Apalagi, secara ilmiah, China telah berupaya meningkatkan visibilitasnya di komunitas luar angkasa.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
China Siagakan 42 Dokter...
China Siagakan 42 Dokter untuk Mengobati Penyakit Jiwa Akibat AI
Kenapa Tidak Ada yang...
Kenapa Tidak Ada yang Berani Bongkar Makam Kaisar China Pertama? Ini Jawabannya
Rekomendasi Link Tambah...
Rekomendasi Link Tambah Follower TikTok Gratis
Satelit Kubus Milik...
Satelit Kubus Milik Korea Selatan Bakal Ramaikan Misi Artemis
3 Tanda Kiamat yang...
3 Tanda Kiamat yang Muncul di China Semua Datang dari Langit
Apple Tunggu Tangan...
Apple Tunggu Tangan Robot untuk Pindahkan iPhone dari China
Ini Respons Huawei atas...
Ini Respons Huawei atas Tuduhan Suap pada Parlemen Eropa
Dua Pentolan BRICS Sepakat...
Dua Pentolan BRICS Sepakat Dukung Perdagangan Bebas di Tengah Tarif Trump
Jegal Dominasi China,...
Jegal Dominasi China, Segini Harta Karun Tanah Jarang Milik Negara Tetangga RI
Rekomendasi
KAI Gandeng Jerman Percepat...
KAI Gandeng Jerman Percepat Digitalisasi dan Transportasi Hijau
Farel Tarek Kembali...
Farel Tarek Kembali Bikin Ketawa Lewat Sketsa Komedi Doa untuk Timnas yang Bikin Geleng-geleng!
PM Australia Anthony...
PM Australia Anthony Albanese Disambut Airlangga dan Sugiono di Halim Perdanakusuma
Berita Terkini
Geger Pernyataan Menkes:...
Geger Pernyataan Menkes: Pria Bercelana 33 Inci Umur Lebih Pendek? Bongkar Fakta Obesitas yang Lebih Mengerikan!
Ini Bukti Nyata AI Mampu...
Ini Bukti Nyata AI Mampu Menguasai Perasaan Manusia
Elon Musk Minta Robot...
Elon Musk Minta Robot Tesla Menari untuk Keluarga Kerajaan Arab Saudi
China Siagakan 42 Dokter...
China Siagakan 42 Dokter untuk Mengobati Penyakit Jiwa Akibat AI
Struktur Aneh Muncul...
Struktur Aneh Muncul di Antartika, Ilmuwan Klaim Tanda Akhir Dunia Semakin Nyata
Xiaomi Rebut Mahkota...
Xiaomi Rebut Mahkota Pasar Smartphone Indonesia, Para Rival Gigit Jari!
Infografis
2 Negara NATO akan Kirim...
2 Negara NATO akan Kirim Jet Tempur dan Kapal Perang ke Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved