Jerman Luncurkan Satelit Militer SARah 1, Mampu Deteksi Objek Vital saat Malam dan Cuaca Buruk
loading...

Jerman meluncurkan satelit radar militer SARah 1 dari Vandenberg Space Force Base di California, terletak di pantai Pasifik antara Los Angeles dan San Francisco. Foto/SpaceX/Spaceflightnow
A
A
A
VANDENBERG - Jerman meluncurkan satelit radar militer SARah 1 dari Vandenberg Space Force Base di California, terletak di pantai Pasifik antara Los Angeles dan San Francisco. SARah 1 adalah satelit pencitraan radar aperture sintetis pertama dari tiga satelit yang dipesan pemerintah Jerman.
Satelit berharga miliaran dolar buatan Airbus ini membawa “teknologi radar resolusi tertinggi terbaru”. Satelit ini mampu mengumpulkan citra beresolusi tinggi pada segala cuaca, siang dan malam dari situs di seluruh dunia untuk militer Jerman.
Satelit SARah 1 yang memiliki berat sekitar empat ton, dikelola Badan Pengadaan Pertahanan Jerman. Satelit SARah 1 membawa antena radar array bertahap aktif, yang dibangun berdasarkan teknologi yang dikembangkan untuk satelit observasi radar TerraSAR, TanDEM-X dan Paz.
“Teknologi ini menawarkan keuntungan dari penunjukan yang sangat cepat dan pembentukan sinar antena yang sangat fleksibel untuk memberikan citra dalam waktu singkat,” kata Airbus dalam siaran persnya dikutip SINDOnews dari laman spaceflightnow, Sabtu (18/6/2022).
Baca juga; China Meluncurkan Dua Satelit Militer Rahasia
Satelit berharga miliaran dolar buatan Airbus ini membawa “teknologi radar resolusi tertinggi terbaru”. Satelit ini mampu mengumpulkan citra beresolusi tinggi pada segala cuaca, siang dan malam dari situs di seluruh dunia untuk militer Jerman.
Satelit SARah 1 yang memiliki berat sekitar empat ton, dikelola Badan Pengadaan Pertahanan Jerman. Satelit SARah 1 membawa antena radar array bertahap aktif, yang dibangun berdasarkan teknologi yang dikembangkan untuk satelit observasi radar TerraSAR, TanDEM-X dan Paz.
“Teknologi ini menawarkan keuntungan dari penunjukan yang sangat cepat dan pembentukan sinar antena yang sangat fleksibel untuk memberikan citra dalam waktu singkat,” kata Airbus dalam siaran persnya dikutip SINDOnews dari laman spaceflightnow, Sabtu (18/6/2022).
Baca juga; China Meluncurkan Dua Satelit Militer Rahasia
Lihat Juga :