Keren, majoo Indonesia Ingin Majukan UMKM dengan Integrasi Marketplace
loading...
A
A
A
JAKARTA - Keren, majoo Indonesia ingin memajukan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia melalui aplikasi yang mengintegrasikan marketplace. Hal itu merupakan respons dari perubahan bisnis yang terjadi saat ini dikarenakan pandemi Covid-19.
Masa-masa pandemi membuat adopsi digital bergerak cepat. Termasuk buat pelaku UMKM. Mereka berupaya mempertahankan bsinis dengan beralih dari offline ke online, seperti marketplace.
Pada saat ini, rata-rata pelaku UMKM bisa menggunakan 2 hingga 3 marketplace untuk berjualan. Peran dan tren peralihan bisnis UMKM dari offline ke online marketplace. Dari situlah Majoo Indonesia melihat perlunya integrasi marketplace.
Founder & CEO majoo Indonesia, Adi Wahyu Rahadi mengatakan integrasi marketplace adalah pengelolaan bisnis dari semua marketplace yang dilakukan hanya dalam satu dashboard. Jadi pelaku UMKM dapat mengakses seluruh marketplace dengan sangat mudah dan sederhana.
Lewat integrasi itu majoo Indonesia memungkinkan pelaku UMKM membuat website dan toko online sendiri. Mereka juga bisa melakukan integrasi ke semua marketplace terbesar di Indonesia seperti Grabfood, Tokopedia, Shopee, dan Bukalapak.
"Hal ini menjadikan majoo sebagai aplikasi wirausaha lengkap untuk kelola penjualan, pesanan, inventori dan laporan keuangan dari beragam jenis toko online dalam satu aplikasi,” ujar Adi Wahyu Rahadi.
Efektivitas sistem kerja ECommerce Omnichannel dari aplikasi wirausaha majoo tidak hanya menghadirkan efisiensi dalam segi waktu, namun juga tenaga dan biaya. Pasalnhya semua dikelola secara otomatis, sehingga pelaku bisnis tidak perlu lagi pindah dari satu marketplace ke marketplace lainnya hanya untuk mengecek transaksi atau stok barang. Selain itu akan meminimalisasikan terjadinya kesalahan atau kecurangan dalam pencatatan penjualan secara manual.
“Kedepannya, majoo akan terus menambah kerjasama integrasi dengan IGshop, Tiktokshop, Gofood, dan Grabmart dan memperkaya lagi ekosistem digital majoo guna dukung UMKM go online”, tambah Adi.
Masa-masa pandemi membuat adopsi digital bergerak cepat. Termasuk buat pelaku UMKM. Mereka berupaya mempertahankan bsinis dengan beralih dari offline ke online, seperti marketplace.
Pada saat ini, rata-rata pelaku UMKM bisa menggunakan 2 hingga 3 marketplace untuk berjualan. Peran dan tren peralihan bisnis UMKM dari offline ke online marketplace. Dari situlah Majoo Indonesia melihat perlunya integrasi marketplace.
Founder & CEO majoo Indonesia, Adi Wahyu Rahadi mengatakan integrasi marketplace adalah pengelolaan bisnis dari semua marketplace yang dilakukan hanya dalam satu dashboard. Jadi pelaku UMKM dapat mengakses seluruh marketplace dengan sangat mudah dan sederhana.
Lewat integrasi itu majoo Indonesia memungkinkan pelaku UMKM membuat website dan toko online sendiri. Mereka juga bisa melakukan integrasi ke semua marketplace terbesar di Indonesia seperti Grabfood, Tokopedia, Shopee, dan Bukalapak.
"Hal ini menjadikan majoo sebagai aplikasi wirausaha lengkap untuk kelola penjualan, pesanan, inventori dan laporan keuangan dari beragam jenis toko online dalam satu aplikasi,” ujar Adi Wahyu Rahadi.
Efektivitas sistem kerja ECommerce Omnichannel dari aplikasi wirausaha majoo tidak hanya menghadirkan efisiensi dalam segi waktu, namun juga tenaga dan biaya. Pasalnhya semua dikelola secara otomatis, sehingga pelaku bisnis tidak perlu lagi pindah dari satu marketplace ke marketplace lainnya hanya untuk mengecek transaksi atau stok barang. Selain itu akan meminimalisasikan terjadinya kesalahan atau kecurangan dalam pencatatan penjualan secara manual.
“Kedepannya, majoo akan terus menambah kerjasama integrasi dengan IGshop, Tiktokshop, Gofood, dan Grabmart dan memperkaya lagi ekosistem digital majoo guna dukung UMKM go online”, tambah Adi.