Sungai Aare, Tempat Anak Ridwan Kamil Menghilang, Jangan Tertipu Ketenangannya

Jum'at, 27 Mei 2022 - 11:35 WIB
loading...
Sungai Aare, Tempat...
Sungai Aare memiliki pemandangan yang sangat indah karena melintasi beberapa kota di Swiss. Foto/IST
A A A
SWISS - Sungai Aare , tempat anak Ridwan Kamil, Emmeril Khan menghilang, terlihat tenang, indah dan menyenangkan. Tapi jangan tertipu tampilannya. Ada potensi bahaya mengancam yang justru perlu diwaspadai semua orang yang berenang di dalamnya.

Di musim panas, seperti yang saat ini berlangsung di Eropa, Sungai Aare memang terlihat menyenangkan dan indah. Bayangkan saja, sungai yang panjang berdampingan dengan suasana kota Bern, Swiss yang eksotis. Kota yang dinobatkan UNESCO sebagai warisan dunia.

Tidak heran jika banyak turis selalu datang ke Sungai Aare setiap musim panas tiba. Namun jangan tertipu ketenangan dan keindahannya.

Seorang pengguna Reddit, Dallyan, bahkan memperingatkan semua orang jangan salah sangka dengan sungai itu. "Setiap tahun ada saja yang meninggal di Aare. Di tempat ini bukan berenang biasa. Tapi lebih kemampuan beradaptasi pada arus bawah yang kencang. Seharusnya yang baru datang beradaptasi dulu di titik-titik yang arusnya lebih pelan," tulisnya.

Saking kencangnya arus sungai, kadang para perenang justru tinggal membiarkan dirinya mengapung dan terbawa arus. Namun jangan salah sangka justru di situ bahayanya. "Masuk ke Aare itu perkara mudah, yang susah adalah keluarnya," tulis pengguna Reddit dengan akun nama As-Well.

Baca juga : Bombardier Kini Punya Pesawat Jet Pribadi dengan Kecepatan Supersonik

Sungai Aare, Tempat Anak Ridwan Kamil Menghilang, Jangan Tertipu Ketenangannya


Pemerintah kota Bern sebenarnya sudah memahami adanya potensi-potensi bahaya dari Sungai Aare. Itu sebabnya mereka membeton sisi-sisi Sungai Aare dan mendesainnya seperti tangga.

Hanya saja tidak semua sisi ada tempat seperti itu. Jadi mutlak bagi orang yang ingin berenang di Sungai Aare memahami titik-titik yang bisa dimanfaatkan untuk menyelamatkan diri.

Dikutip Lenews, Anna Baehni yang baru pertama kali berenang di Sungai Aare mengaku perlu ditemani oleh orang yang sudah paham dengan kondisi sungai agar lebih aman.

Dia sendiri diperingatkan oleh temannya agar tidak berenang di Sungai Aare jika malam harinya turun hujan deras. Pasalnya hal itu akan membuat arus sungai akan jadi lebih kencang dari biasanya. "Kita bisa juga terkena kayu-kayu hutan yang terbawa arus sungai," ucapnya dikutip dari Lenews.

Baca juga : Mobil Listrik Nissan Siap Berpetualang dari Kutub Utara hingga Selatan

Sungai Aare, Tempat Anak Ridwan Kamil Menghilang, Jangan Tertipu Ketenangannya


Sementara Swiss Federal Research Institute for Forest, Snow and Landscape (WSL) dalam laporan EXAR (Extreme Flood Events on the River Aare) menyebutkan debit rata-rata sungai itu mencapai 560 kubik meter per detik.

Sungai Aare memiliki debit yang lebih tinggi dari Sungai Rhein."Sedangkan lebar bawahnya di bawah Thun hanya 25 meter, ini secara bertahap meningkat lebih jauh ke hilir hingga lebih dari 150 meter di depan dari pertemuan dengan Limmat," tulis WSL.

Dai situ memang Sungai Aare bukan tempat untuk perenang pemula. Kalau pun para pemula ingin menikmati sungai tersebut disarankan untuk menggunakan alat bantu seperti kayak, balon dan sejenisnya.

Selain itu menurut Lenews diperlukan pengetahuan beberapa titik-titik yang memang aman untuk menepi atau menyelamatkan diri seperti di wilayah Eiccholz menuju Marzili, Altenbergsteg, dan Lorrainebad.
(wsb)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Kehebatan Jet Tempur...
Kehebatan Jet Tempur F/A-18 Hornet, Bisa Mendarat di Jalan Raya
Mata Panah Berusia 3.000...
Mata Panah Berusia 3.000 Tahun Ini Terbuat dari Material Luar Angkasa
37 Tahun Dinyatakan...
37 Tahun Dinyatakan Hilang, Jenazah Pendaki Gunung Alpen Swiss Ditemukan saat Gletser Mencair
Gunung di Puncak Alpen...
Gunung di Puncak Alpen Runtuh Setelah Lapisan Es Mencair Akibat Kenaikan Suhu
Bunga Berbau dan Jorok...
Bunga Berbau dan Jorok Asal Indonesia Ini Jadi Primadona di Swiss
Startup Swiss Luncurkan...
Startup Swiss Luncurkan Layanan Penerjemah dengan Teknologi AI, Klaim Sebagai yang Pertama di Dunia
Ilmuwan Swiss Berhasil...
Ilmuwan Swiss Berhasil Ciptakan Baterai Hidup dari Jamur
15 Negara Bakal Dapat...
15 Negara Bakal Dapat Negosiasi Istimewa dari AS, Bagaimana Indonesia?
Petualangan Seru Wisata...
Petualangan Seru Wisata Kereta di Pegunungan Alpen Swiss, Cuma Rp600 Ribuan!
Rekomendasi
BNI Catat Kenaikan Transaksi...
BNI Catat Kenaikan Transaksi Nasabah Premium di Private Event BNI-Emirates Travel Fair 2025
Bahlil Sebut AMPI di...
Bahlil Sebut AMPI di Bawah Kepemimpinan Jerry Punya Posisi Strategis di Golkar
Sinopsis Sinetron Terbelenggu...
Sinopsis Sinetron Terbelenggu Rindu: Kejutan Amira-Biru dan Pertikaian Noah-Vernie
Berita Terkini
Satelit Kubus Milik...
Satelit Kubus Milik Korea Selatan Bakal Ramaikan Misi Artemis
Elon Musk Samakan Dirinya...
Elon Musk Samakan Dirinya dengan Buddha
Cara Mengubah Kuota...
Cara Mengubah Kuota Belajar Menjadi Internet Tanpa Aplikasi
3 Tanda Kiamat yang...
3 Tanda Kiamat yang Muncul di China Semua Datang dari Langit
Tim Cook Beberkan Risiko...
Tim Cook Beberkan Risiko Besar yang Dihadapi Apple Terkait Tarif Impor
Bukti Raksasa Pernah...
Bukti Raksasa Pernah Hidup di Bumi Terlihat di Gua Nevada
Infografis
Jerman Persiapkan Anak-anak...
Jerman Persiapkan Anak-anak Hadapi Krisis Perang Dunia III
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved