Riset WHD 2022 Sebut Inovasi RPM dan Kecerdasan Buatan Bisa Atasi Hipertensi
loading...

Inovasi RPM dan Kecerdasan Buatan Bisa Atasi Hipertensi. FOTO/ IST
A
A
A
JAKA - Hipertensi atau tekanan darah tinggi masih merupakan tantangan besar dalam dunia kesehatan. Penyakit ini masih memiliki prevalensi yang tinggi di tingkat global maupun Indonesia.
Selain faktor risiko seperti usia, jenis kelamin, genetika, serta gaya hidup tidak sehat, faktor kesadaran untuk memonitor tekanan darah secara rutin dan kurangnya kepatuhan terhadap pengobatan hipertensi membuat kasus hipertansi terus meningkat.
BACA JUGA - Canggih, Kecerdasan Buatan Mampu Prediksi Bakal Penyakit
Studi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan jumlah penderita hipertensi berusia 30-79 tahun telah bertambah dari 650 juta menjadi 1,28 miliar orang, dalam tiga dekade terakhir. Studi ini juga mengungkapkan bahwa sebanyak 53% perempuan dan 62% pria dengan hipertensi, atau sekitar 720 juta orang, tidak menerima pengobatan yang dibutuhkan.
Di Indonesia, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 mendapati bahwa hanya separuh (54%) penderita hipertensi yang rutin minum obat anti hipertensi. Sebanyak 32,27% mengatakan tidak rutin minum obat dan 13,33% malah mengaku tidak pernah minum obat sama sekal.
Selain faktor risiko seperti usia, jenis kelamin, genetika, serta gaya hidup tidak sehat, faktor kesadaran untuk memonitor tekanan darah secara rutin dan kurangnya kepatuhan terhadap pengobatan hipertensi membuat kasus hipertansi terus meningkat.
BACA JUGA - Canggih, Kecerdasan Buatan Mampu Prediksi Bakal Penyakit
Studi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan jumlah penderita hipertensi berusia 30-79 tahun telah bertambah dari 650 juta menjadi 1,28 miliar orang, dalam tiga dekade terakhir. Studi ini juga mengungkapkan bahwa sebanyak 53% perempuan dan 62% pria dengan hipertensi, atau sekitar 720 juta orang, tidak menerima pengobatan yang dibutuhkan.
Di Indonesia, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 mendapati bahwa hanya separuh (54%) penderita hipertensi yang rutin minum obat anti hipertensi. Sebanyak 32,27% mengatakan tidak rutin minum obat dan 13,33% malah mengaku tidak pernah minum obat sama sekal.
Lihat Juga :