PBB Pastikan Cuaca Panas Ekstrem Akan Berlangsung hingga Lima Tahun ke Depan
loading...
Cuaca Panas Ekstrem Akan Berlangsung hingga Lima Tahun ke Depan. FOTO/ IST
A
A
A
GENEWA - Perserikatan Bangsa-Bangsa ( PBB ) mengeluarkan peringatan suhu global untuk sementara akan melebihi patokan 1,5 derajat Celcius di atas tingkat rata yang ditentukan.
Perjanjian Paris 2015 tentang perubahan iklim melihat banyak negara setuju untuk menjaga batas pemanasan global di bawah 2, lebih disukai pada 1,5 derajat Celcius, dibandingkan dengan tingkat usia pra-industri.
Menurut Organisasi Meteorologi Dunia PBB (WMO), suhu rata-rata 1,5 derajat Celcius di atas tingkat pra-industri selama periode multi-tahun akan melanggar target aspirasi Paris
“Ada 93 persen peluang setidaknya satu tahun antara 2022-2026 menjadi rekor terpanas dan menghapus 2016 dari posisi teratas,'' tutur Kepala WMO Petteri Taalas seperti dilansir dari AFP.
Peluang suhu rata-rata lima tahun untuk 2022-2026 lebih tinggi dari lima tahun lalu (2017-2021) juga ditempatkan pada 93 persen.
“Studi ini menunjukkan bahwa dengan tingkat keterampilan ilmiah yang tinggi kita semakin dekat untuk mencapai target rendah dari Perjanjian Paris untuk saat ini,” tambah Petteri Taalas.
Dia mengatakan angka itu bukan statistik acak. Melainkan merupakan indikasi dimana dampak cuaca akan meningkatkan bahaya bagi manusia dan seluruh alam semesta.
Perjanjian Paris 2015 tentang perubahan iklim melihat banyak negara setuju untuk menjaga batas pemanasan global di bawah 2, lebih disukai pada 1,5 derajat Celcius, dibandingkan dengan tingkat usia pra-industri.
Menurut Organisasi Meteorologi Dunia PBB (WMO), suhu rata-rata 1,5 derajat Celcius di atas tingkat pra-industri selama periode multi-tahun akan melanggar target aspirasi Paris
“Ada 93 persen peluang setidaknya satu tahun antara 2022-2026 menjadi rekor terpanas dan menghapus 2016 dari posisi teratas,'' tutur Kepala WMO Petteri Taalas seperti dilansir dari AFP.
Peluang suhu rata-rata lima tahun untuk 2022-2026 lebih tinggi dari lima tahun lalu (2017-2021) juga ditempatkan pada 93 persen.
“Studi ini menunjukkan bahwa dengan tingkat keterampilan ilmiah yang tinggi kita semakin dekat untuk mencapai target rendah dari Perjanjian Paris untuk saat ini,” tambah Petteri Taalas.
Dia mengatakan angka itu bukan statistik acak. Melainkan merupakan indikasi dimana dampak cuaca akan meningkatkan bahaya bagi manusia dan seluruh alam semesta.
(wbs)
Lihat Juga :
