Review Galaxy A53 5G: Super AMOLED 120 Hz, Kamera 64 MP, dan Exynos 1280

Sabtu, 30 April 2022 - 14:01 WIB
loading...
Review Galaxy A53 5G: Super AMOLED 120 Hz, Kamera 64 MP, dan Exynos 1280
Samsung Galaxy A53 5G memiliki banyak pembaruan dibanding model sebelumnya. Foto: Sindonews/Danang Arradian
A A A
JAKARTA - Samsung Galaxy A53 5G adalah ponsel kelas midrange pertama Samsung yang tidak mendapat kepala charger/travel charger. Bahkan, ponsel midrange pertama di Indonesia yang tidak memiliki travel charger.

Sebelumnya, ketiadaan travel charger hanya ada di seri flagship Galaxy S . Tapi, kini Samsung juga membawanya ke kelas midrange.
Alasannya masih sama:

1. Soal fokus Samsung sebagai perusahaan yang lebih ramah lingkungan.
2. Asumsi bahwa pembeli Samsung kelas midrange sudah memiliki travel charger di rumah.

Tidak Banyak Berubah
Review Galaxy A53 5G: Super AMOLED 120 Hz, Kamera 64 MP, dan Exynos 1280

Kesan pertama SINDOnews saat menggenggam Galaxy A53 5G adalah desainnya yang tidak terlalu banyak berubah dibanding versi sebelumnya. Yakni, Galaxy A52 dan Galaxy A52s 5G.

Bisa dilihat dari materialnya yang serupa. Juga posisi desain kameranya juga mirip. Bedanya, ada pada bodi bagian belakang yang lebih mengotak. Tidak ada lengkungan sama sekali seperti di generasi sebelumnya.

Lalu, bahan plastik polycarbonate di kover belakang memiliki finishing matte. Sehingga tidak licin, juga tidak meninggalkan sidik jari. Ini penting bagi mereka yang tidak suka mengenakan casing di ponsel.

Walau rangka/bingkai bodinya juga dari plastik, tapi tetap terasa kokoh. Terlihat besar, tapi tidak berat. Yakni, hanya 189 gram. Sehingga masih enak dipegang dalam waktu yang lama.

Review Galaxy A53 5G: Super AMOLED 120 Hz, Kamera 64 MP, dan Exynos 1280

Bodinya yang hadir dalam warna peach, blue, black, dan white itu juga sudah mendapat sertifikasi IP67 yang tahan air dan debu 1 meter selama 30 menit. Sama seperti Galaxy A52s 5G.

Sebenarnya wajar saja Samsung mempertahankan desain seperti ini. Karena memang sangat cantik, sedap dipandang, juga terasa mewah dan elegan. Cocok sekali dengan warna-warna pastel seperti peach atau biru. Fresh sekali kelihatannya. Cocok juga dengan target market Gen Z yang selalu ingin menonjol.

Ukuran Layar
Review Galaxy A53 5G: Super AMOLED 120 Hz, Kamera 64 MP, dan Exynos 1280

Galaxy A53 5G tetap mempertahankan layar yang serupa dengan sebelumnya. Yakni, 6.5 inci, Full HD+ (1080 x 2400 piksel), Super AMOLED Infinity-O, refresh rate 120 Hz, dengan kecerahan 800 nits, Corning Gorilla Glass 5, serta 405 piksel per inci.

Sebenarnya tidak ada keluhan di layar Galaxy A53 5G. Sudah sangat bagus, sangat tajam, dan sangat nyaman di mata. Bentang 6.5 inci juga pas. Tidak kebesaran, juga tidak kekecilan. Cocok untuk mereka yang ingin layar besar, tapi tidak pegal digenggam dalam waktu lama.

Andai saja bezelnya lebih tipis lagi, dijamin Galaxy A53 5G bakal semakin menarik.

Chipset
Review Galaxy A53 5G: Super AMOLED 120 Hz, Kamera 64 MP, dan Exynos 1280

Nah, yang menarik, perubahan yang seakan downgrade atau menurun justru dari chipset yang digunakan.

Galaxy A53 5G memakai chipset keluaran Samsung sendiri. Yakni Exynos 1280 5G (5 Nm). Namun, performanya kalah dengan pendahulunya Galaxy A52s 5G yang sudah memakai Snapdragon 778 5G.

Review Galaxy A53 5G: Super AMOLED 120 Hz, Kamera 64 MP, dan Exynos 1280

Di atas kertas, skor AnTuTu Snapdragon 778 5G tembus angka 500.000an. Namun, dalam pengujian SINDOnews, Exynos 1280 5G hanya mendapat angka 377.641.

Meski demikian, dalam pengujian langsung seperti bermain game Mobile Legends: Bang Bang, SINDOnews masih mendapat penyetelan cukup tinggi.

Namun, ketika digunakan untuk bermain Call of Duty Mobile dan PUBG Mobile, hanya mendapat penyetelan Medium. Hmm… bisa jadi karena prosesornya baru, sehingga developer game belum optimal dalam melakukan penyesuaian.

Sebenarnya untuk memainkan game-game tersebut sih tidak ada masalah berarti. Tapi, karena tahu Snapdragon 778 5G lebih cepat, terkadang SINDOnews merasa harusnya ponsel ini bisa lebih cepat lagi.

Nah, yang jadi keunggulan di Galaxy A53 5G adalah sistem operasi yang sudah memakai One UI 4.1 berbasis Android 12. Tentu lebih baru dibanding Galaxy A52s 5G.

Kamera
Review Galaxy A53 5G: Super AMOLED 120 Hz, Kamera 64 MP, dan Exynos 1280

Urusan kamera, bisa dibilang Galaxy A53 5G salah satu yang terbaik di kelasnya. Anda mendapatkan konfigurasi quad camera. Yakni :

64 MP, f/1.8, 26mm (wide), PDAF, OIS
12 MP, f/2.2, 123˚ (ultrawide)
5 MP, f/2.4, (macro)
5 MP, f/2.4, (depth)
Kamera Selfie 32 MP, f/2.2, 26mm (wide)

Di kelas midrange, SINDOnews berani mengatakan bahwa Galaxy A memiliki hasil foto yang terbaik. Gambarnya sangat tajam. Pemprosesan foto juga sangat bagus. Apalagi jika Anda malas mengedit.

Menggunakan Galaxy A, pengguna hanya perlu jepret dan posting. Tidak perlu diedit-edit lagi. Entah itu di outdoor ataupun indoor. Hasilnya sama-sama bagus. Memotret malam hari pun juga bagus. Bahkan tanpa memakai Night Mode sekalipun.

Review Galaxy A53 5G: Super AMOLED 120 Hz, Kamera 64 MP, dan Exynos 1280

Night Mode hanya membantu saat cahaya benar-benar kurang/minim untuk menghasilkan foto yang lebih terang. Favorit SINDOnews adalah hasil mode Portrait-nya yang cukup rapi. Bokehnya halus, warna kulitnya natural.

Kualitas selfie Galaxy A53 5G juga bisa disebut terbaik di kelasnya. Terasa lebih natural, dan tidak banyak pemrosesan. Bahkan, bisa dibilang pemrosesan yang dilakukan Samsung ini pas. Foto selfie Galaxy A53 5G membuat Anda terlihat cantik, tapi tidak berlebihan.

Beberapa fitur kamera yang bisa dipakai, misalnya mode ”Foto Bergerak Aktif”, dimana kita bisa memilih foto dari tangkapan video. Cocok untuk merekam gambar anak-anak yang sedang berlari atau hewan peliharaan.

Ada juga fitur ”seru” seperti stiker yang biasa ada di Snapchat dan bisa langsung diakses lewat kamera Samsung. Oh iya, hal menarik lainnya adalah saat posting Story Instagram hasilnya bagus. Walau tidak sebaik iPhone. Tapi, sudah lebih baik dibandingkan banyak ponsel Android sekelasnya.

Tanpa Headphone Jack, tapi…
Review Galaxy A53 5G: Super AMOLED 120 Hz, Kamera 64 MP, dan Exynos 1280

Galaxy A53 5G memangkas selot headphone jack 3.5 mm. Padahal, ponselnya sendiri tidak tipis-tipis amat. Agak menyebalkan karena tidak ada juga converter Type C ke audio jack di dus penjualan. Maka, opsinya ada dua:
1. Membeli converter USB Type C ke audio Jack.
2. Menggunakan True Wireless Stereo (TWS).

Karena SINDOnews sudah terbiasa menggunakan TWS, maka tidak menemui kesulitan berarti. Untungnya lagi Galaxy A53 5G sudah mendukung Dolby Atmos dan memiliki speaker ganda. Sehingga saat tidak memakai TWS, suaranya tetap kencang untuk ngegame atau nonton serial Korea di Netflix.

Untuk sensornya, sudah ada NFC. Juga fingerprint in-display (di dalam layar). Sehingga lebih nyaman dan cepat saat membuka kunci layar.



Di sisi baterai juga ada peningkatan kapasitas jadi 5.000 mAh. Faktanya, memang baterainya cukup irit. Karena SINDOnews bisa menggunakannya seharian tanpa mengisi daya sekalipun. Padahal, ponsel tersebut cukup aktif digunakan. Kekurangan lainya adalah pengisian maksimal hingga 25W yang termasuk cukup lama, yakni butuh 1 jam 30 menitan untuk baterainya terisi penuh.

Galaxy A53 5G tersedia dalam 2 varian. Yakni Rp5.999.000 (8GB/128GB) dan Rp6.499.000 (8GB/256GB).
(dan)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2229 seconds (0.1#10.140)