Twitter Jadi Milik Pribadi Elon Musk Setelah Keluar Uang Rp633,8 Triliun

Selasa, 26 April 2022 - 04:27 WIB
loading...
Twitter Jadi Milik Pribadi Elon Musk Setelah Keluar Uang Rp633,8 Triliun
Elon Musk awalnya menawar Twitter di angka USD43 miliar namun akhirnya final di angka USD44 miliar. Foto/Yahoo Finance
A A A
JAKARTA - Salah satu orang terkaya di dunia Elon Musk sukses mengambil alih Twitter jadi milik pribadi setelah mengeluarkan uang sebedsar USD44 miliar atau setara Rp633,8 triliun. Keberhasilan itu membuat ambisi CEO Tesla dan SpaceX itu menjadikan Twitter sebagai milik pribadi menjadi kenyataan.

Elon Musk kini menjadi orang yang mengontrol penuh seluruh kegiatan dan kebijakan Twitter. Sebelumnya dia bahkan sudah menjadi pemegang saham terbesar di Twitter sebanyak 9,2 persen.

Kini pembelian Rp633,8 triliun membuat dia jadi pemilik Twitter. Upaya itu sekaligus memuluskan ambisinya menjadikan sosial media yang berbasis di San Fransisco, Amerika Serikat itu sebagai tempat kebebasan berbicara yang sesungguhnya.

"Kebebasan berbicara adalah dasar dari berjalannya demokrasi. Twitter adalah sebuah kota digital dimana seluruh hal penting mengenai kemanusian diperdebatkan," ungkap Elon Musk.



Twitter Jadi Milik Pribadi Elon Musk Setelah Keluar Uang Rp633,8 Triliun


Dalam keterangan yang sama Elon Musk berjanji akan menjadikan Twitter jauh lebih baik dari sebelumnya. Caranya dengan membuat algoritma yang terbuka, membredel bot dan spam yang kerap terjadi di Twitter dan memastikan bahwa seluruh pengguna sosial media itu adalah manusia bukan robot.

"Twitter memiliki potensi yang sangat besar dan saya siap bekerja sama dengan mereka dan penggunanya untuk membuka semuanya," ungkap Elon Musk.

Sebagai bukti memberikan kebebasan berbicara, Elon Musk berjanji semua orang yang mengkritik dan membenci dirinya di Twitter tidak perlu angkat kaki. "Karena itu bukti dari kebebasan berbicara," jelasnya.

Namun, beberapa pakar industri khawatir bahwa keinginan Elon Musk untuk kebebasan berbicara di Twitter dapat berarti membatalkan beberapa pekerjaan platform untuk mengekang ujaran kebencian, informasi yang salah, pelecehan, dan konten berbahaya lainnya. Di sisi lain ada yang mengkritisi Elon Musk apakah mau memulihkan akun Twitter mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang dihapus awal tahun lalu karena melanggar kebijakan Twitter atas tuduhah menghasut kekerasan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1842 seconds (0.1#10.140)