Wow, Transaksi e-Commerce 2022 Diprediksi Tembus Rp540 Triliun

Rabu, 30 Maret 2022 - 07:33 WIB
loading...
Wow, Transaksi e-Commerce 2022 Diprediksi Tembus Rp540 Triliun
Kominfo mendorong para pelaku UKM menggunakan digital logistik seiring pesatnya bisnis online di Indonesia. Foto: ist
A A A
BANDUNG - Transaksi perdagangan online (e-Commerce) pada 2022 diprediksi naik hingga Rp530 triliun seiring pesatnya perkembangan bisnis online di Indonesia. Demikian disampaikan Koordinator Inisiatif Digital Sektor Strategis 1 Direktorat Ekonomi Digital Kominfo Wijayanto.

”Berdasarkan data Bank Indonesia, transaksi e-Commerce pada 2021 mencapai Rp403 triliun dan masih akan meningkat 31,4 persen atau Rp530 triliun pada 2022,” ungkapnya.

Menurut Wijayanto, peningkatan tersebut menjadikan bisnis online di Indonesia mengalami perkembangan sangat baik. Ini terlihat dari banyaknya bisnis online baru yang terus bermunculan.

”Sebagai pebisnis online, tuntutan pun datang dari konsumen untuk mendapat pelayanan terbaik seperti tersedianya akses untuk membeli produk yang diinginkan, pengiriman yang cepat, serta kecepatan dalam melayani konsumen,” tutur dia.

Wijayanto melanjutkan, logistik atau fulfillment kini menjadi sektor strategis yang harus dikembangkan, agar pelaku UKM dapat lebih mudah menyalurkan produknya pada konsumen. Para pelaku UKM, kata dia, harus diarahkan untuk memanfaatkan teknologi informasi dalam memasarkan produknya.

Ia mengungkapkan, biasanya pelaku UKM terkendala ongkos ketika hendak mengirimkan barang dari satu kota ke kota lainnya.

Lewat teknologi digital, para pelaku UKM dapat memiliki gudang penyimpanan di kota lainnya, sehingga ongkos pengirimannya pun menjadi lebih murah. ”Jika konsumen di Jakarta, mengirimnya dari Jakarta tidak di Bandung. Ongkos kirim lebih murah dan pengemasan bagus. Lewat digitalisasi, UMKM bisa memanfaatkan fulfillment gudang yang ada,” ujarnya.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sendiri menggandeng startup Lodi Indonesia untuk memudahkan para pelaku UKM menyalurkan produknya kepada konsumen.

Lewat kerja sama dengan Lodi, para pelaku UKM bakal jadi semacam mitra yang mempunyai banyak gudang yang tersebar di kota besar, seperti Bandung, Jakarta hingga Medan. Diharapkan, pemerintah dapat membantu para pelaku UMKM untuk menekan ongkos pengiriman barang.



”Intinya, membantu UMKM mengurangi biaya pengantaran, gudang dan sebagainya,” kata Wijayanto.

CEO Lodi Indonesia Yan Hendry menyebut bahwa layanan tersebut ideal untuk UMKM yang ingin melakukan ekspansi. Nantinya, proses penjualan akan ditangani melalui layanan fulfillment dan last mile delivery. ”Sejauh ini ada 100 pelaku UKM yang sudah bermitra dengan Lodi,” bebernya.
(dan)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3168 seconds (0.1#10.140)