Kasus Langka, Demam Berdarah Krimea-Kongo Ditemukan di Inggris

Senin, 28 Maret 2022 - 10:03 WIB
loading...
Kasus Langka, Demam...
Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) mengungkapkan kasus langka demam berdarah Krimea-Kongo telah ditemukan di wilayah mereka. Foto/dok
A A A
LONDON - Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) mengungkapkan kasus langka demam berdarah Krimea-Kongo telah ditemukan di wilayah mereka. Pasien yang diidentifikasi baru saja pulang dari Asia Tengah yang diyakini telah tertular di negara yang dikunjunginya itu.

Demam berdarah Krimea-Kongo ini adalah kasus ketiga yang pernah diidentifikasi di Inggris. Dua kasus sebelumnya dilaporkan pada tahun 2012 dan 2014, tidak ada bukti penularan lanjutan dan virus dapat dikendalikan dengan aman.

Sampel demam berdarah Krimea-Kongo didiagnosis di Cambridge University Hospitals NHS Foundation Trust. Pasien tersebut sekarang menerima perawatan spesialis di Royal Free Hospital di London, yang memiliki unit spesialis yang disiapkan untuk menangani penyakit menular yang langka dan tidak biasa.



“Penting untuk diketahui bahwa CCHF [ Demam berdarah Krimea-Kongo] biasanya disebarkan melalui gigitan kutu, tidak mudah menyebar di antara orang-orang dan risiko keseluruhan terhadap masyarakat sangat rendah,” kata Dr Susan Hopkins, Kepala Penasihat Medis di UKHSA dalam siaran pers yang dikutip IFL Science, Senin (28/3/2022).

Untuk mencegah penyebarab penyakit ini, UKHSA melakukan tracing terhadap sejumlah kontak pasien tersebut. "Kami bekerja sama dengan NHS EI untuk menghubungi orang-orang yang pernah melakukan kontak dekat dengan kasus tersebut," lanjut Dr Hopkins.



Demam berdarah Krimea-Kongo adalah penyakit endemik di beberapa bagian Afrika, Balkan, Timur Tengah, dan Asia. Penyakit ini dibawa oleh kutu Hyalomma yang hidup di berbagai hewan, termasuk sapi, domba, kambing, dan burung unta.

Setelah masa inkubasi yang singkat, gejala infeksi dapat menyerang dengan keras, dimulai dengan demam , pusing, dan sakit kepala yang berlanjut hingga menyebabkan kantuk yang ekstrem, depresi, dan sakit perut.

Tidak ada vaksin untuk melawan infeksi dan dapat berakibat fatal, dengan tingkat kematian kasus berkisar antara 10 hingga 40 persen.
(ysw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Cara Ilmuwan Memerangi...
Cara Ilmuwan Memerangi Demam Berdarah dengan Membuat Nyamuk Tuli
Catat! Ini Warna yang...
Catat! Ini Warna yang Sangat Disukai dan Dibenci Nyamuk
Dokter Berhasil Keluarkan...
Dokter Berhasil Keluarkan Belut Hidup dari dalam Perut Pria Ini
Apa Itu Nyamuk Wolbachia?...
Apa Itu Nyamuk Wolbachia? Kenali Pengertian dan Cara Kerjanya
Aneh Tapi Nyata, Dokter...
Aneh Tapi Nyata, Dokter Temukan Lalat Hidup di dalam Usus Manusia
Singapura Lepas Nyamuk...
Singapura Lepas Nyamuk Wolbachia untuk Perangi Demam Berdarah
Dikhawatirkan Picu Pandemi...
Dikhawatirkan Picu Pandemi Baru, Apakah Nyamuk Wolbachia Direkayasa Genetik?
Kasus Pertama Penyakit...
Kasus Pertama Penyakit Zombie Menyerang Rusa di Yellowstone, Disebabkan Virus Otak Mematikan
Fakta-Fakta Nyamuk Wolbachia,...
Fakta-Fakta Nyamuk Wolbachia, yang Dituding Berpotensi Jadi Ancaman Nasional
Rekomendasi
Jalur SMMPTN Barat 2025...
Jalur SMMPTN Barat 2025 Dibuka 4 Mei, Ini Persyaratan dan Jadwal Selengkapnya
Pegadaian Hadirkan Kenyamanan...
Pegadaian Hadirkan Kenyamanan Beribadah melalui Karpet Bersih yang Terawat
Paus Fransiskus Wafat,...
Paus Fransiskus Wafat, Menag: Jasa dan Persahabatan Beliau Tak Terlupakan
Berita Terkini
Capek Antre Tiket Bus?...
Capek Antre Tiket Bus? Platform Ini Ubah Perjalananmu Jadi Lebih Asyik dan Hemat
10 jam yang lalu
Arkeolog Temukan Makam...
Arkeolog Temukan Makam Pangeran Firaun Userkaf dan atung Djoser
12 jam yang lalu
Robot Bergabung dengan...
Robot Bergabung dengan Manusia dalam Lomba Maraton di Beijing
1 hari yang lalu
Fenomena Cahaya Aneh...
Fenomena Cahaya Aneh Berwarna-warni Terlihat di Langit Kanada
1 hari yang lalu
Wikipedia Tawarkan Data...
Wikipedia Tawarkan Data ke Keggle untuk Melatih AI
1 hari yang lalu
China Negara Pertama...
China Negara Pertama yang Rutin Menggunakan Reaktor Nuklir Thorium
1 hari yang lalu
Infografis
Demo Besar Guncang AS...
Demo Besar Guncang AS di 1.200 Lokasi dan 50 Negara Bagian
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved