Dikhawatirkan Picu Pandemi Baru, Apakah Nyamuk Wolbachia Direkayasa Genetik?

Senin, 20 November 2023 - 13:36 WIB
loading...
Dikhawatirkan Picu Pandemi...
Nyamuk Wolbachia sudah disebar di Kota Jakarta Barat untuk mengurangi kasus DBD. (Foto: Asia Today)
A A A
JAKARTA - Belakangan nyamuk Wolbachia jadi perbincangan hangat lantaran akan ditebar di lima wilayah di Indonesia untuk menekan kasus demam berdarah. Pro dan kontra muncul lantaran jutaan nyamuk yang akan ditebar dikhawatirkan akan memicu pandemi baru.

Namun kekhawatiran itu ditepis oleh Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi di Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Ngabila Salama.

"Manusia tidak dijadikan kelinci percobaan pada program ini, bahkan tidak dilakukan rekayasa genetik pada nyamuk karena wolbachia bakteri alamiah pada serangga, dan tentunya ramah lingkungan karena tidak mengganggu ekosistem atau siklus hidup mikroorganisme lain," katanya, Senin (20/11/2023).

Dia menyebutkan nyamuk Wolbachia sudah disebar di Kota Jakarta Barat untuk mengurangi kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). "5 kota penerapan inovasi wolbachia sesudah Yogyakarta sesuai SK Kemenkes RI: Jakarta Barat, Bandung, Semarang, Bontang, Kupang," ujar Ngabila.



Sebelumnya, mantan Menteri Kesehatan RI, Siti Fadilah Supari mempertanyakan program penyebaran jutaan nyamuk wolbachia untuk mencegah Demam Berdarah Dengue (DBD).

Menurutnya, upaya tersebut dapat dikategorikan mengusik kedaulatan bangsa Indonesia lantaran belum tahu bagaimana dampak penyebaran wolbachia ke depannya.

Penolakan juga datang dari Gerakan Sehat Untuk Rakyat Indonesia yang diinisiasi oleh SFS Foundation, ASPEK Indonesia, dan Gladiator Bangsa. Mereka menuntut pemerintah menghentikan rencana pelepasan 200 juta nyamuk Wolbachia di Bali dan juga di 5 daerah lainnya.



Pelepasan jutaan nyamuk Wolbachia dikhawatirkan membawa risiko besar. Sebab, sejauh ini belum ada studi komprehensif di kota-kota di atas terkait efektivitas program penyebaran nyamuk Wolbachia, sehingga berpotensi risiko terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan, termasuk K3). Risiko selanjutnya yakni berpotensi merusak industri pariwisata, serta ekonomi masyarakat setempat, dan tidak adanya pihak yang akan bertanggung jawab jika terjadi kesalahan dan dampak yang tak terhitung karena program ini.

“Kami meminta tindakan segera untuk melindungi Bali, Jakarta Barat, Bandung, Semarang, Kupang, dan Bontang. Darurat. Aksi Sekarang!.”
(msf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Penyakit Misterius Menyebabkan...
Penyakit Misterius Menyebabkan 300 Warga Uganda Gemetar Tak Terkendali
Ilmuwan Ungkap Hewan...
Ilmuwan Ungkap Hewan Penyebar Pandemi ke Manusia Berikutnya
Cara Ilmuwan Memerangi...
Cara Ilmuwan Memerangi Demam Berdarah dengan Membuat Nyamuk Tuli
Catat! Ini Warna yang...
Catat! Ini Warna yang Sangat Disukai dan Dibenci Nyamuk
Ini Jawaban Ilmiah Nyamuk...
Ini Jawaban Ilmiah Nyamuk Suka Menghisap Darah
Apa Itu Nyamuk Wolbachia?...
Apa Itu Nyamuk Wolbachia? Kenali Pengertian dan Cara Kerjanya
Singapura Lepas Nyamuk...
Singapura Lepas Nyamuk Wolbachia untuk Perangi Demam Berdarah
Fakta-Fakta Nyamuk Wolbachia,...
Fakta-Fakta Nyamuk Wolbachia, yang Dituding Berpotensi Jadi Ancaman Nasional
Berpotensi Jadi Pandemi...
Berpotensi Jadi Pandemi Baru, Ini yang Harus Diwaspadai Indonesia Soal Nyamuk Wolbachia
Rekomendasi
Skywell Hadirkan Mobil...
Skywell Hadirkan Mobil Listrik China Pertama di Inggris
Sri Mulyani Pede Mudik...
Sri Mulyani Pede Mudik dan Lebaran Angkat Ekonomi Daerah, Ini 2 Pendorongnya
Lebaran 2025, Ayu Ting...
Lebaran 2025, Ayu Ting Ting Bersyukur Pekerjaan Lancar dan Rezeki Berlimpah
Berita Terkini
Fosil Nenek Moyang Manusia...
Fosil Nenek Moyang Manusia Berusia 1 Juta Tahun Ditemukan
58 menit yang lalu
Tes DNA Pakai Aplikasi...
Tes DNA Pakai Aplikasi Tanpa Harus Datang ke Ahli Medis
4 jam yang lalu
Cloudflare Kenalkan...
Cloudflare Kenalkan AI untuk Mencegah Pencurian Data
7 jam yang lalu
Racun di Danau Laguna...
Racun di Danau Laguna Verde Diklaim seperti Air di Mars
8 jam yang lalu
Google Maps Kini Bisa...
Google Maps Kini Bisa Kenali Detail Lokasi hanya dari Tangkapan Layar
10 jam yang lalu
5 Game Seru untuk Mengisi...
5 Game Seru untuk Mengisi Waktu Libur Leberan 2025
11 jam yang lalu
Infografis
3 Alasan Komisi Eropa...
3 Alasan Komisi Eropa Dorong UE Miliki Blok Pertahanan Baru
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved