Jerman Siap Luncurkan Aplikasi Pendeteksi Corona pada Pekan ini
loading...
A
A
A
BERLIN - Menteri Kesehatan Jerman, Jens Spahn, mengumumkan bahwa aplikasi pendeteksi virus corona siap dirilis pada pekan ini. Sebelumnya, aplikasi ini sempat mengalami penundaan peluncuran.
Pemerintah Jerman meluncurkan aplikasi ini dengan tujuan untuk bersiap diri menghadapi gelombang kedua pandemik. “Aplikasi akan dirilis pekan ini,” kata Spahn, dikutip dari Reuters, Senin (15/6/2020). Baca Juga - Melebihi Harga Motor 600cc, Jangan Harap Kawasaki Ninja ZX-25R Dijual Murah
Di sisi lain, sejumlah media Jerman melaporkan bahwa aplikasi tersebut mulai bisa diakses pada Selasa ini. Namun, Spahn menolak untuk mengonfirmasi laporan itu.
Cara kerjanya menggunakan teknologi bluetooth. Aplikasi ini berfungsi untuk mendeteksi dan menghubungkan orang yang berisiko terinfeksi virus corona. Jadi, perangkat tidak bergantung pada data base, tetapi disesuaikan dengan lingkungan sekitar pengguna. BACA JUGA - Dampak Corona, Gereja Tua Romawi Muncul Kembali dari Dasar Danau
Dalam pengembangannya, pemerintah Jerman melibatkan Deutsche Telekom dan perusahaan perangkat lunak bernama SAP. Pada pekan lalu, Italia juga telah meluncurkan aplikasi serupa.
Jerman merupakan negara dengan tingkat kematian akibat COVID-19 yang relatif rendah dibandingkan negara lain. Keberhasilan itu berkat terjaganya sistem kesehatan dan karantina wilayah yang diterapkan pada pertengah Maret lalu.
Pemerintah Jerman meluncurkan aplikasi ini dengan tujuan untuk bersiap diri menghadapi gelombang kedua pandemik. “Aplikasi akan dirilis pekan ini,” kata Spahn, dikutip dari Reuters, Senin (15/6/2020). Baca Juga - Melebihi Harga Motor 600cc, Jangan Harap Kawasaki Ninja ZX-25R Dijual Murah
Di sisi lain, sejumlah media Jerman melaporkan bahwa aplikasi tersebut mulai bisa diakses pada Selasa ini. Namun, Spahn menolak untuk mengonfirmasi laporan itu.
Cara kerjanya menggunakan teknologi bluetooth. Aplikasi ini berfungsi untuk mendeteksi dan menghubungkan orang yang berisiko terinfeksi virus corona. Jadi, perangkat tidak bergantung pada data base, tetapi disesuaikan dengan lingkungan sekitar pengguna. BACA JUGA - Dampak Corona, Gereja Tua Romawi Muncul Kembali dari Dasar Danau
Dalam pengembangannya, pemerintah Jerman melibatkan Deutsche Telekom dan perusahaan perangkat lunak bernama SAP. Pada pekan lalu, Italia juga telah meluncurkan aplikasi serupa.
Jerman merupakan negara dengan tingkat kematian akibat COVID-19 yang relatif rendah dibandingkan negara lain. Keberhasilan itu berkat terjaganya sistem kesehatan dan karantina wilayah yang diterapkan pada pertengah Maret lalu.
(wbs)