Putus Hubungan dengan Rusia, Jerman Langsung Matikan Teleskop Lubang Hitam

Jum'at, 04 Maret 2022 - 20:00 WIB
loading...
Putus Hubungan dengan...
Jerman langsung mematikan teleskop pemburu lubang hitam, yang disebut eROSITA, setelah putus hubungan kerja sama antariksa dengan Rusia. Foto/Nature
A A A
BERLIN - Jerman langsung mematikan teleskop pemburu lubang hitam, yang disebut eROSITA, setelah putus hubungan kerja sama antariksa dengan Rusia. Jerman menghentikan operasional teleskop eROSITA sebagai sikap protes atas invasi Rusia ke Ukraina.

Teleskop eROSITA diluncurkan pada 2019 dari Baikonur Cosmodrome, Kazakhstan, menggunakan satelit Spectrum-Roentgen-Gamma buatan Rusia. Misi tersebut didanai bersama oleh Pusat Dirgantara Jerman (German Aerospace Center/DLR) dan badan antariksa Rusia Roscosmos.

Teleskop luar angkasa buatan Jerman ini berfungsi membuat peta lubang hitam di alam semesta. Teleskop eROSITA mulai dinonaktifkan pada 26 Februari 2022. “Ditempatkan ke mode aman selama kontak darat pada hari Sabtu, 26 Februari,” kata juru bicara Institut Max Planck untuk Fisika Luar Angkasa Jerman kepada Space.com dikutip SINDOnews Jumat (4/2/2022).

Baca juga; Tidak Spektakuler Tapi Bersejarah, Ini Foto Pertama Teleskop Luar Angkasa James Webb

Langkah itu dilakukan setelah Kementerian Pendidikan dan Penelitian Federal Jerman mengumumkan pada Jumat 25 Februari2022 bahwa semua kerja sama yang sudah berlangsung lama dalam bidang sains dan penelitian dengan Rusia akan segera dihentikan. DLR mengeluarkan pernyataannya pada Kamis 3 Maret 2022, untuk mengonfirmasi bahwa mereka akan menghentikan semua kemitraan dengan Rusia.

"Mengingat agresi terhadap Ukraina, Dewan Eksekutif DLR memutuskan untuk menghentikan kerja sama pada proyek yang sedang berlangsung dan yang direncanakan. Tidak ada proyek dan inisiatif baru dengan lembaga penelitian Rusia yang akan dilakukan," demikian keterangan DLR.

Jerman sebelumnya bekerja dengan Rusia dalam misi Bion M, yang mengirim 45 tikus dan beberapa spesies kadal, ikan, dan siput dalam perjalanan luar angkasa selama sebulan pada 2013. Kedua negara juga telah berkolaborasi dalam pengembangan teknologi robot untuk eksplorasi ruang angkasa.

Baca juga; Rusia Putus Hubungan dengan Jerman, Stop Eksperimen Pertahanan di ISS
Putus Hubungan dengan Rusia, Jerman Langsung Matikan Teleskop Lubang Hitam


Yang paling signifikan, adalah Jerman merupakan penyumbang terbesar anggaran Badan Antariksa Eropa (ESA), bagian kemitraan Stasiun Luar Angkasa Internasional yang melibatkan Rusia, Jepang, dan AS. Saat ini, astronot Jerman Matthias Maurer berada di pos terdepan orbit bersama dengan kosmonot Rusia Pyotr Dubrov dan Anton Shkaplerov. Astronot NASA Kayla Barron, Mark Vande Hei, Raja Chari dan Thomas Mashburn juga berada di stasiun luar angkasa.

Rusia sebelumnya mengatakan tidak berencana untuk bekerja sama dengan negara-negara barat dalam upaya eksplorasi ruang angkasa di masa depan di luar ISS. Namun, smapai saat ini, kerja sama ISS tetap tidak berubah.

Badan antariksa Prancis CNES mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Rabu 2 Maret 2022 bahwa kolaborasi ISS di bawah ESA berlanjut dengan keterlibatan semua mitra. Hal yang sama berlaku untuk beberapa kemitraan penelitian CNES/Roscosmos di stasiun luar angkasa yang berfokus pada kedokteran luar angkasa.

Baca juga; Jerman Kirim 2.700 Unit Senjata Legendaris Perang Afghanistan ke Ukraina

CNES, yang mengoperasikan pelabuhan antariksa Eropa di Kourou, Guyana Prancis, saat ini sedang mencari pengganti roket Soyuz yang dipasok Rusia. Penyedia peluncuran Eropa Arianespace telah menggunakan Soyuz sejak 2011 untuk melengkapi peluncur Vega ringan dan Ariane 5 angkat berat.

CNES mengikuti keputusan Rusia awal pekan ini untuk segera menghentikan peluncuran Soyuz dari Guyana Prancis, mengingat apa yang dianggap Rusia sebagai agresi barat. Jerman sebelumnya telah dikritik karena sikapnya yang permisif terhadap Rusia setelah pencaplokan militer tahun 2014 atas bekas wilayah Ukraina di Krimea.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Teleskop Hubble Tangkap...
Teleskop Hubble Tangkap Struktur Tersembunyi Berjuluk Pilar Penciptaan
Dibantu Eropa, Diam-diam...
Dibantu Eropa, Diam-diam Ukraina Serang Rusia dari Luar Angkasa
Rusia Siapkan Platform...
Rusia Siapkan Platform Khusus untuk Blokir Nomor Telepon dan Website Berbahaya
Roket Rusia Angara-1.2...
Roket Rusia Angara-1.2 Bawa Perlengkapan Militer Melesat Menuju Antariksa
Komponen Roket Luar...
Komponen Roket Luar Angkasa Rusia Jatuh ke Bumi
Rusia Kembali Denda...
Rusia Kembali Denda Google karena Tidak Taat Aturan
Profil Serda Satria...
Profil Serda Satria Arta Kumbara, Mantan Marinir TNI AL yang Ikut Berperang di Rusia
Polandia Tutup Konsulat...
Polandia Tutup Konsulat Rusia, Kremlin Umbar Ancaman kepada NATO
5 Negara Eropa yang...
5 Negara Eropa yang Punya Utang Besar ke China, Rusia Teratas Tembus Rp2.808 Triliun
Rekomendasi
Lebih dari 550 Eks Pejabat...
Lebih dari 550 Eks Pejabat Israel Desak Trump Akhiri Perang Gaza
Hamas Murka Pemukim...
Hamas Murka Pemukim Israel Ingin Sembelih Domba di Masjid Al-Aqsa
Arwani Thomafi Instruksikan...
Arwani Thomafi Instruksikan Anggota DPRD dari PPP Dukung MBG
Berita Terkini
Aturan Penggunaan Media...
Aturan Penggunaan Media Sosial di ASEAN Didesak untuk Dibuat
Logo Google Diperbarui...
Logo Google Diperbarui dengan Warna Gradasi Baru
Dibanderol Rp28 Juta,...
Dibanderol Rp28 Juta, HP Lipat Kelas Sultan Oppo Find N5 Ludes Bak Kacang Goreng, Apa Sebabnya?
Lebih Dahulu Gelap atau...
Lebih Dahulu Gelap atau Terang? Berikut Penjelasan Lengkapnya
Reaksi Kasih Sayang...
Reaksi Kasih Sayang Ibu Gajah ketika Anaknya Tewas Ditabrak Truk
Anjing dan Kucing Berevolusi...
Anjing dan Kucing Berevolusi hingga Terlihat Mirip karena Alasan Aneh Ini
Infografis
India Gunakan S-400...
India Gunakan S-400 Rusia dan Drone Israel untuk Lawan Pakistan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved