Perang Rusia Ukraina, Nasib Astronot di Stasiun Luar Angkasa Internasional Ikut Terancam

Kamis, 24 Februari 2022 - 16:09 WIB
loading...
Perang Rusia Ukraina,...
Perang Rusia dengan Ukraina juga mengancam nasib para astronot dan kosmonot di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Foto/Space.com
A A A
PERANG antara Rusia dan Ukraina juga mengancam nasib para astronot dan kosmonot di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) . Perang yang terjadi di Bumi, Rusia dan Ukraina, membuat situasi di luar angkasa menjadi sensitif dan rumit.

Dikutip dari laman Space.com, saat ini ada dua kosmonot Rusia dan satu astronot Eropa tinggal di orbit bersama dengan empat astronot Amerika Serikat (AS). Tujuh pesawat luar angkasa menikmati hasil kerja sama internasional sejak era Perang Dingin 1975 yang bersejarah berakhir, antara Apollo AS dan pesawat ruang angkasa Soyuz Rusia.

Selama ini para astronot AS dan Eropa bisa berdampingan bersama tinggal di Stasiun Luar Angkasa (ISS). Bahkan berbagai kerja sama untuk misi ke luar angkasa terjalin baik antara AS, Rusia, dan Eropa. Seperti ketika peluncuran Roket Antares Northrop Grumman pada 19 Februari 2022.

Baca juga; Penampakan Aktivitas Militer Rusia di Perbatasan Ukraina Terekam Satelit

Roket Antares tahap pertama merupakan buatan Ukraina yang ditenagai oleh dua mesin RD-181 buatan Rusia. Satelit itu membawa robotik Cygnus yang melakukan reboost operasional Stasiun Luar Angkasa Internasional agar tetap bisa melayang di orbitnya.

Perang yang pecah antara Rusia dan Ukraina mengancam dua misi Antares selanjutnya yang direncanakan Northrop Grumman. Jika dua misi ini terganggu akibat perang Rusia dan Ukraina, maka nasib para astronot dan kosmonot yang tinggal di Stasiun Luar Angkasa bisa terancam.

"Kami jelas memantau situasinya (perang Rusia Ukraina). Mudah-mudahan itu bisa diselesaikan," kata Kurt Eberly, Direktur Peluncuran Ruang Angkasa untuk Northrop Grumman dikutip SINDOnews dari laman Livemint, Kamis (24/2/2022).

Baca juga; Rusia Gempur Ukraina, Sekjen PBB Memohon Putin Hentikan Perang

Eberly menambahkan bahwa semua perangkat keras yang dibutuhkan perusahaan untuk dua misi Cygnus yang akan datang, tersedia di lokasi peluncuran Fasilitas Penerbangan Wallops NASA di Virginia. Namun, waktu untuk dua peluncuran berikutnya belum dirilis, sambil menunggu ketegangan perang mereda untuk menyiapkan prosedur operasi secara normal.

Untuk mengantisipasi tersendatnya pasukan mesin RD-181 untuk roket Antares dan mencegah Stasiun Luar Angkasa Internasional kekurangan pasokan logistik, NASA memilih opsi menggunakan kapsul SpaceX Dragon. Apalagi SpaceX Dragon sudah secara teratur mengirimkan kargo ke stasiun luar angkasa.
Perang Rusia Ukraina, Nasib Astronot di Stasiun Luar Angkasa Internasional Ikut Terancam


Yang masih belum diketahui nasibnya adalah misi peluncuran pesawat ruang angkasa kargo robot Progress Rusia. Misi luar angkasa ini sebagian besar membawa pasokan logistik untuk operasional kepentingan Rusia di Stasiun Luar Angkasa Internasional .

Perang Rusia Ukraina juga berpotensi mengganggu pasokan United Launch Alliance (ULA), perusahaan patungan antara perusahaan ruang angkasa swasta Lockheed Martin dan Boeing yang menyediakan kendaraan peluncuran untuk NASA. Sebab, ULA menggunakan mesin RD-180 buatan Rusia untuk roket Atlas V yang mengirimkan banyak misi ke luar angkasa setiap tahun.

"ULA telah menerima pengiriman mesin RD-180 terakhir yang diproyeksikan dan disimpan dengan aman di pabrik kami di Decatur, Alabama," ungkap Jessica Rye, Direktur Komunikasi Eksternal di ULA, kepada Space.com.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
NASA Kewalahan Membersihkan...
NASA Kewalahan Membersihkan Kotoran Manusia yang Menumpuk di Luar Angkasa
Dibantu Eropa, Diam-diam...
Dibantu Eropa, Diam-diam Ukraina Serang Rusia dari Luar Angkasa
Rusia Siapkan Platform...
Rusia Siapkan Platform Khusus untuk Blokir Nomor Telepon dan Website Berbahaya
Sunita Williams Wanita...
Sunita Williams Wanita Baja NASA Bagikan Pengalaman 9 Bulan di Luar Angkasa
Donald Trump Siap Bayar...
Donald Trump Siap Bayar Upah Lembur Astronot yang Terlantar
Roket Rusia Angara-1.2...
Roket Rusia Angara-1.2 Bawa Perlengkapan Militer Melesat Menuju Antariksa
Satria Arta Kumbara,...
Satria Arta Kumbara, Dipecat dari Marinir TNI AL, Kini Jadi Militer Rusia Lawan Ukraina
Serangan Pakistan Hancurkan...
Serangan Pakistan Hancurkan Gudang Rudal BrahMos Kebanggaan India
Rusia dan China Kebut...
Rusia dan China Kebut Mega Proyek Pipa Gas Baru Berjuluk Power of Siberia 2
Rekomendasi
India Tak Berdaya! Pakistan...
India Tak Berdaya! Pakistan Lancarkan Serangan Siber yang Mengakibatkan Pemadaman Listrik Besar-besaran
Militer India Akui Kerugian...
Militer India Akui Kerugian Besar Akibat Serangan Pakistan
Halus FC Tundukkan Tiga...
Halus FC Tundukkan Tiga Radja United 4-1 di Liga Futsal Profesional 2025
Berita Terkini
Skirk: Sang Guru Pedang...
Skirk: Sang Guru Pedang Misterius dari Abyss yang Mengubah Takdir Tartaglia di Dunia Genshin Impact!
Komdigi Interogasi Habis-habisan...
Komdigi Interogasi Habis-habisan Petinggi Worldcoin! Ada Apa di Balik Pengumpulan 500 Ribu Retina?
Geger! Worldcoin Sudah...
Geger! Worldcoin Sudah Rekam Retina 500 Ribu Warga RI, Rentan Disalahgunakan?
Komdigi Tebar Jaring...
Komdigi Tebar Jaring Raksasa, 1,5 Juta Konten Haram Rontok! Transaksi Judi Online Terjungkal
Apple Kembangkan Chip...
Apple Kembangkan Chip untuk Kacamata Pintar
Kenapa Tidak Ada yang...
Kenapa Tidak Ada yang Berani Bongkar Makam Kaisar China Pertama? Ini Jawabannya
Infografis
Akhiri Perang Ukraina,...
Akhiri Perang Ukraina, Trump Akan Akui Crimea Milik Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved