Foto Satelit Deteksi Kebocoran Gas Besar-besaran di Seluruh Dunia

Sabtu, 05 Februari 2022 - 09:28 WIB
loading...
Foto Satelit Deteksi...
Data citra satelit TROPOspheric Monitoring Instrument (TROPOMI) milik Badan Antariksa Eropa (ESA) mendeteksi terjadi kebocoran gas metana secara besar-besaran di seluruh dunia. Foto/Zmescience
A A A
DATA citra satelit TROPOspheric Monitoring Instrument (TROPOMI) milik Badan Antariksa Eropa (ESA) mendeteksi terjadi kebocoran gas metana secara besar-besaran di seluruh dunia. Para peneliti menemukan bahwa sekitar sepersepuluh dari emisi berasal dari sekelompok situs ultra-emitor yang terletak di Amerika Serikat (AS), Rusia, dan Turkmenistan.

TROPOspheric Monitoring Instrument (TROPOMI) yang diluncurkan Badan Antariksa Eropa tiga tahun lalu, dapat mengukur gas metana setiap hari di blok seluas 12 mil persegi. Dengan menggunakan instrumen tersebut, para peneliti menghitung lebih dari 1.800 kebocoran metana besar secara global selama 2019 dan 2020.

“Sepengetahuan kami, ini adalah studi pertama di seluruh dunia yang memperkirakan jumlah gas metana yang dilepaskan ke atmosfer melalui operasi pemeliharaan dan pelepasan yang tidak disengaja,” kata Thomas Lauvaux, peneliti utama dalam Journal Science yang dikutip SINDOnews dari laman Zmescience, Sabtu (5/2/2022).


Foto Satelit Deteksi Kebocoran Gas Besar-besaran di Seluruh Dunia


Lavaux dan tim peneliti fokus pada enam negara penghasil minyak dan gas teratas, yang sering terjadi kebocoran gas metana. Ditemukan secara total, pelepasan gas yang tidak dilaporkan ini berkontribusi sekitar 10% dari semua emisi metana dari operasi bahan bakar fosil negara ini.

Ini adalah jumlah yang sangat besar untuk sejumlah peristiwa kebocoran metana yang terbatas. Turkmenistan adalah ultra-emitor terkemuka, melepaskan lebih dari satu juta ton metana pada 2019 dan 2020.

Rusia berada di urutan kedua, hanya di bawah satu juta ton, diikuti oleh AS, Iran, Aljazair, dan Kazakhstan. Para peneliti percaya bahwa hitungan AS lebih rendah karena cekungan Permian, wilayah minyak dan gas yang besar, tidak termasuk karena kesulitan pemantauan.



Selama beberapa dekade, fokus utama untuk mengatasi perubahan iklim adalah emisi karbon dioksida (CO2) hasil aktivitas manusia. Tetapi ada gas rumah kaca lain yang harus diwaspadai, termasuk metana, yang 80 kali lebih kuat daripada CO2 tetapi berumur jauh lebih pendek.

Metana adalah komponen utama gas alam dan juga merupakan bagian dari banyak ekosistem. Ini dapat dilepaskan ke atmosfer dengan banyak cara. Misalnya, vegetasi yang membusuk dan pencernaan sap, sertabahan bakar fosil juga merupakan salah satu sumber utama emisi metana.

Lavaux dan tim peneliti berpendapat bahwa negara-negara penghasil emisi ultra melepaskan begitu banyak metana. Para peneliti memperkirakan bahwa mengakhiri kebocoran metana akan mencegah antara 0,005 derajat Celcius dan 0,002 derajat Celcius pemanasan.

Ini mungkin tidak terdengar seperti banyak berpengaruh. Tetapi sebenarnya itu setara dengan menghilangkan semua emisi dari Australia sejak 2005 atau emisi dari 20 juta mobil.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Komponen Roket Luar...
Komponen Roket Luar Angkasa Rusia Jatuh ke Bumi
Rusia Kembali Denda...
Rusia Kembali Denda Google karena Tidak Taat Aturan
Bulan dalam Posisi Berbahaya,...
Bulan dalam Posisi Berbahaya, WMF Ungkap Masalahnya
Jamur Cladosporium Sphaerospermum...
Jamur Cladosporium Sphaerospermum Divonis Memakan Radiasi Nuklir Chernobyl
Iran Cabut Pembatasan...
Iran Cabut Pembatasan Akses ke WhatsApp dan Google Play
Rusia Siap Hadirkan...
Rusia Siap Hadirkan Vaksin Kanker untuk Dibagikan Gratis
Vladimir Putin Akui...
Vladimir Putin Akui Kecanggihan Sistem Rudal Oreshnik Meminimalisir Penggunaan Nuklir
Kenapa Hiroshima dan...
Kenapa Hiroshima dan Nagasaki Bisa Dihuni Manusia Sedangkan Chernobyl Tidak
Bau Aneh Beracun di...
Bau Aneh Beracun di Stasiun Luar Angkasa ISS Bikin Panik Astronot
Rekomendasi
Siapkan Skenario Terburuk,...
Siapkan Skenario Terburuk, Uni Eropa Siapkan Peta Jalan Pertahanan sebagai Pengganti NATO
MNC University dan Gaoxin...
MNC University dan Gaoxin Education Group Jajaki Peluang Kerja Sama
Bacaan Niat Zakat Fitrah...
Bacaan Niat Zakat Fitrah Beserta Tata Caranya Bahasa Arab, Latin dan Artinya
Berita Terkini
Ini Jadwal Gerhana Bulan...
Ini Jadwal Gerhana Bulan Total di Ramadan 2025, Bisa Lihat di Indonesia?
46 menit yang lalu
Fungsi dan Cara Kerja...
Fungsi dan Cara Kerja Selaput Mata Buaya, Rahasia Unik Sang Predator
1 jam yang lalu
Syarat dan Cara Tukar...
Syarat dan Cara Tukar Uang Secara Online, Praktis Via Situs Resmi BI
2 jam yang lalu
Indonesia dan Masa Depan...
Indonesia dan Masa Depan AI: SDM, Infrastruktur, dan Regulasi Jadi Kunci
4 jam yang lalu
5 Hewan Endemik China...
5 Hewan Endemik China yang Mengejutkan, Salah Satunya Panda Raksasa
5 jam yang lalu
Resmi Hadir di Indonesia,...
Resmi Hadir di Indonesia, HUAWEI Mate X6 Miliki Body Ramping, Tangguh, dan Makin Multitasking
9 jam yang lalu
Infografis
5 Negara dengan Netizen...
5 Negara dengan Netizen Paling Tidak Sopan di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved