Pakai Sistem End to End, Trawlbens Hadirkan Layanan Kargo

Selasa, 01 Februari 2022 - 08:40 WIB
loading...
Pakai Sistem End to...
Trawlbens terus berinovasi dengan menghadirkan berbagai macam layaman. FOTO/ IST
A A A
KAIRO - Salah satu kendala yang dihadapi oleh pelaku UMKM ketika ingin mengembangkan bisnisnya adalah biaya pengiriman yang mahal jika hanya mengirimkan barang dalam jumlah yang masih tergolong kecil. Guna menjawab hal tersebut, Trawlbens sebagai startup layanan logistik dan kargo menawarkan Trawlpack yang merupakan jasa pengiriman barang berbiaya rendah.

Menurut Founder & CEO Trawlbens, Beni Syarifudin, Trawlbens yang berdiri sejak tahun 2020 melihat masalah biaya pengiriman yang mahal membuat para pelaku UMKM kesulitan berkembang karena tak bisa memasarkan produk mereka keluar kota lantaran kuantitas produk yang dikirimkan belumlah besar.



"Kehadiran Trawlbens diharapkan bisa menjadi solusi bagi UMKM dan masyarakat yang ingin memasarkan produknya ke seluruh Indonesia biaya pengiriman murah sehingga produknya bisa dibeli oleh orang-orang di seluruh Indonesia," ujar Beni dalam keterangan persnya di Jakarta.

Lewat layanan TrawlPack, Trawlbens menawarkan layanan pengiriman barang mulai dari 10 kilogram ke atas hingga 1 ton ke atas, namun tetap dengan biaya yang murah. Trawlbens menerapkan sistem tier untuk perhitungan ongkos kirim.

Semakin banyak barang yang dikirim, maka semakin murah biayanya. Hal ini tentu sangat membantu bisnis pelaku UMKM yang perlu mengirimkan barang dalam dimensi besar seperti kerajinan rotan, sofa, dan sebagainya.

"Misalnya, seperti dari Bandung ke Manado. Kalau jasa pengiriman biasa bisa Rp80 ribu hingga Rp90 ribu per kilo. Di Trawlpack, bisa mulai di angka Rp12 ribu atau Rp13 ribu per kilo. Semakin banyak barangnya, bisa di angka Rp4.000 sampai Rp6.000 per kilo," jelasnya.

Guna memudahkan konsumen memesan jasa pengiriman barang, Trawlbens juga memanfaatkan teknologi dengan menghadirkan aplikasi. "Pelanggan bisa kirim barang meski dari rumah. Cukup order dari aplikasi, barangnya dijemput dan diantar sampai ke tujuan. Pelanggan bisa cek di aplikasi kiriman barangnya sudah sampai di kota mana," jelas Beni.

Adapun saat ini Trawlbens juga sudah melebarkan sayap bisnisnya ke wilayah Bandung karena melihat besarnya permintaan akan jasa logistik berbiaya murah dari para pelaku UMKM di sana. Menurut Beni, Bandung memiliki banyak UMKM dari beragam industri seperti industri kreatif hingga industri makanan.

"Dan ini tentunya membutuhkan support dari jasa kargo yang harganya murah supaya produk mereka bisa dikirimkan ke seluruh Indonesia dan menjangkau konsumen di seluruh Indonesia," ucapnya.

Selain Bandung, Trawlbens juga sudah membuka hub di wilayah Makassar dan Banjarmasin. Menurut Beni, Makassar menjadi hub untuk pengiriman ke seluruh wilayah di pulau Sulawesi dan sebaliknya. Demikian juga dengan Banjarmasin, yang diposisikan sebagai hub untuk Kalimantan Tengah.

Sebagai informasi, tantangan biaya logistik pernah disinggung oleh Asisten Deputi Koperasi dan UMKM Kemenko Perekonomian, Iwan Faidi. Menurutnya biaya logistik yang mahal masih menjadi momok bagi UMKM domestik. "Kendalanya faktor geografis Indonesia, biaya logistik sangat mahal," terangnya dalam acara Dialog Produktif Rabu Utama bertajuk Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM) 2021.

Biaya logistik ini pun menjadi masalah utama yang tengah dihadapi mayoritas pelaku UMKM domestik. "Sehingga banyak dari harga-harga mereka yang tidak bisa bersaing dibandingkan produk luar yang cukup murah," paparnya.

Adapun hal senada juga pernah disampaikan oleh Menteri Perdagangan, Muhammad Luthfi, yang mengatakan sejauh ini masih ada pelaku UMKM yang mengeluhkan biaya logistik yang mahal. Biaya logistik yang terbilang mahal ini karena pembelian atau pengiriman barang masih dilakukan secara end to end.

"Jadi karena prosesnya masih end to end antara penjual dan pembeli secara langsung, yang menyebabkan tidak ada subsidi, tidak ada kemudahan yang diberikan oleh platform. Ini yang masih menjadi sesuatu permasalahan dan dikeluhkan," ujar Luthfi dalam FMB9: Semakin Bangga Buatan Indonesia 2021.

Saat ini pun, kata Mendag Luthfi, logistik Indonesia sedang masa perbaikan baik dari sistem regulasi ataupun prosesnya. Oleh sebab itu, dia berharap perbaikan ini bisa segera diselesaikan sesegera mungkin agar bisa memberikan kemudahan baik bagi UMKM ataupun pemain logistik lainnya.

Mendag Luthfi juga mengatakan, pemerintah telah menargetkan dalam beberapa tahun ke depan biaya logistik Indonesia bisa turun hingga 17 persen.

"Kalau tahun 2014, kita mengeluarkan biaya 26 persen dari PDB, sekarang ini sudah turun menjadi 23 persen dan dalam beberapa tahun ke depan target kita akan menjadi 17 persen," ujarnya.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1998 seconds (0.1#10.140)