Mampu Tumbuhkan Kaki Katak yang Putus, Ilmuwan Sempurnakan Obat Rahasia Ini untuk Mamalia

Kamis, 27 Januari 2022 - 14:42 WIB
loading...
Mampu Tumbuhkan Kaki...
Para peneliti berhasil mengembangkan teknik baru untuk menumbuhkan kembali kaki katak cakar Afrika. Foto/Nature
A A A
Setelah kehilangan anggota tubuh , hewan seperti axolotl memiliki kemampuan luar biasa untuk menumbuhkan kembali pengganti yang berfungsi penuh. Sementara sebagian besar makhluk lain hanya bisa memandang dengan iri dan menerima nasib.

Namun dalam studi terobosan baru, para ilmuwan telah menunjukkan bagaimana satu dosis koktail obat dapat menumbuhkan kembali anggota tubuh yang hilang pada spesies katak. Padahal katak tidak memiliki kemampuan regeneratif, seperti axolotl.

Sebagian besar hewan memiliki kemampuan yang layak untuk sembuh setelah cedera, tetapi itu tidak mampu menumbuhkan kembali anggota tubuh yang hilang. Prosesnya terlalu rumit untuk menumbuhkan kembali berbagai jaringan, tulang, otot, pembuluh darah, dan saraf yang rusak.



Sebaliknya, dari bagian tubuh yang hilang tubuh jaringan parut di ujungnya untuk mengurangi kehilangan darah dan infeksi. Namun, para ilmuwan Universitas Tufts dan Institut Wyss Harvard percaya setiap makhluk hidup punya gen kekuatan super untuk regenerasi, meskipun sudah tumbuh jadi individu dewasa.

Terobosan studi baru menunjukkan bahwa potensi itu bisa aktifkan kembali. Para peneliti berhasil mengembangkan teknik baru untuk menumbuhkan kembali kaki katak cakar Afrika. Tehnik itu dengan mengekspos luka ke koktail obat selama 24 jam untuk memicu pertumbuhan baru dan kaki fungsional tumbuh setelah 18 bulan ke depan.
Mampu Tumbuhkan Kaki Katak yang Putus, Ilmuwan Sempurnakan Obat Rahasia Ini untuk Mamalia


Awalnya, tim peneliti membius katak dan mengamputasi salah satu kaki belakang, lalu memasang tutup silikon yang mereka sebut BioDome di. Di dalam tutup ini ada gel protein sutra yang mengandung campuran lima obat yang dirancang untuk meniru lingkungan ketuban dan mendorong regenerasi dengan mengurangi peradangan, menghambat pembentukan jaringan parut, dan membantu pertumbuhan serat saraf baru, pembuluh darah dan otot.

Benar saja, selama 18 bulan berikutnya, katak yang dirawat menumbuhkan kaki baru yang hampir berfungsi penuh. Kaki baru itu terdiri dari kombinasi jaringan yang lebih kompleks, termasuk saraf dan tulang, meskipun yang terakhir tidak memiliki struktur yang lengkap.



Jari kaki baru yang terbentuk sebagian bahkan tumbuh dari ujung anggota badan. Katak dapat menggunakan kaki barunya untuk berenang dan bergerak melintasi daratan, dan mereka merespons rangsangan sentuhan. Pada pemeriksaan lebih dekat mekanisme di balik regenerasi, tim melihat bahwa dalam beberapa hari pertama perawatan, jalur molekuler membantu perkembangan embrio yang diaktifkan sekali lagi.

“Sangat menarik untuk melihat bahwa obat yang kami pilih membantu membuat anggota tubuh yang hampir lengkap. Fakta bahwa hanya diperlukan paparan singkat terhadap obat-obatan untuk menggerakkan proses regenerasi selama beberapa bulan ,” kata Nirosha Murugan, salah seorang ilmuwan dikutip SINDOnews dari laman Newatlas, Kamis (27/1/2022)..

Para peneliti mengatakan bahwa langkah selanjutnya akan melibatkan pengembangan teknik untuk menumbuhkan anggota tubuh yang lebih lengkap dan fungsional, dan mengeksplorasi apakah proses yang sama dapat bekerja pada mamalia. Ini bakal menjadi terobosan dalam pengobatan regeneratif.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Menelusuri Jejak Penggunaan...
Menelusuri Jejak Penggunaan Obat-obatan di Gua Afrika 15.000 Tahun Lalu
7 Obat Termahal Sejagat,...
7 Obat Termahal Sejagat, Ada yang Tembus Rp60 Miliar!
Hasil Analisis Gabungan...
Hasil Analisis Gabungan Fase 3 Enavogliflozin Diumumkan di Konferensi ADA ke-84
Mengenal Teknologi Bioprinting:...
Mengenal Teknologi Bioprinting: Penggunaan Organ Buatan untuk Uji Coba Obat
Ahli Temukan Fakta Orangutan...
Ahli Temukan Fakta Orangutan Punya Kebiasaan Membuat Obat seperti Manusia
Ilmuwan Temukan Organ...
Ilmuwan Temukan Organ Baru di Tubuh Manusia
Nitazene, Narkoba Baru...
Nitazene, Narkoba Baru Buatan China yang Lebih Berbahaya dari Morfin
Dittany of Crete, Ramuan...
Dittany of Crete, Ramuan Penyembuh Ajaib dalam Kisah Harry Potter yang Melegenda
Ilmuwan Muda Ini Wariskan...
Ilmuwan Muda Ini Wariskan Antibiotik yang Bisa Selamatkan Jutaan Orang
Rekomendasi
Legislator Gerindra...
Legislator Gerindra Ungkap Perintah Presiden Bawa Angin Segar Tertibkan Truk ODOL
Layakkah Soeharto Diberi...
Layakkah Soeharto Diberi Gelar Pahlawan Nasional?
PPP Siap Muktamar, Sekjen:...
PPP Siap Muktamar, Sekjen: Tak ada Pergantian Pengurus Wilayah dan Cabang
Berita Terkini
Jepang Kenalkan Rudal...
Jepang Kenalkan Rudal dengan Kecepatan Lebih dari 9.000 Km per-Jam
9 jam yang lalu
Desain 4 Model iPhone...
Desain 4 Model iPhone 17 Bocor, Begini Bentuknya
13 jam yang lalu
Thailand Uji Coba Teknologi...
Thailand Uji Coba Teknologi Peringatan Bencana lewat Smartphone
19 jam yang lalu
Hasil Riset Ungkap Tumbuhan...
Hasil Riset Ungkap Tumbuhan Bisa Menjerit saat Tersakiti
20 jam yang lalu
Dunia Gonjang-Ganjing,...
Dunia Gonjang-Ganjing, Kripto Kok Santai? Intip Rahasia Bitcoin Jadi Benteng Investasi di Tengah Krisis!
22 jam yang lalu
Fokus Masa Depan, LG...
Fokus Masa Depan, LG Bangun Jalinan Konektivitas dengan Mahasiswa
23 jam yang lalu
Infografis
5 Teknologi Unggul Rusia...
5 Teknologi Unggul Rusia yang Mampu Mengalahkan AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved