Menurut Ericsson, 10 Tahun Lagi Peran Manusia di Pabrik Semakin Kecil

Kamis, 13 Januari 2022 - 18:53 WIB
loading...
Menurut Ericsson, 10...
Laporan Ericsson IndustryLab Future of Enterprises memprediksi industri manufaktur dalam 10 tahun mendatang. Foto: dok Ericsson
A A A
JAKARTA - Sekitar 10 tahun lagi industri manufaktur semakin canggih. Peran manusia semakin mengecil karena digantikan oleh teknologi-teknologi baru yang serba otomatis.

Hal itu terungkap dalam studi Ericsson IndustryLab Future of Enterprises . Laporan tersebut menyebutkan, sebagian besar perusahaan manufaktur akan menjadi 80 persen otomatis dalam 10 tahun mendatang.



Selain itu, adopsi perangkat yang mendukung ICT di industri manufaktur juga meningkat 2x lipat dalam 5 tahun kedepan.

Artinya, peran manusia akan digantikan oleh teknologi seperti software AI, video recognition, augmented & virtual reality, kendaraan berpemandu otomatis (Automated Guided Vehicles/AGVs), dan exoskeletons.

Exoskeletons atau penutup tubuh eksternal adalah teknologi baru yang menarik. Teknologi ini akan bisa memberi peningkatan kekuatan, presisi, dan daya tahan bagi karyawan produksi melalui perlindungan pada bagian tubuh seperti tangan, lengan, atau bahkan pakaian seluruh tubuh.

Menurut Ericsson, 10 Tahun Lagi Peran Manusia di Pabrik Semakin Kecil

Seri laporan Ericsson IndustryLab Future of Enterprises mengeksplorasi kemungkinan masa depan operasi perusahaan. Foto: dok Ericsson

Laporan terbaru Ericsson IndustryLab membahas secara mendalam masa depan manufaktur, mengumpulkan wawasan dari sekitar 145 juta karyawan produksi yang berasal dari 22 negara.

Hasilnya, sebagian besar perusahaan manufaktur tidak mengalami dampak terburuk dari pandemi Covid-19 global. Bahkan, 69 persen melaporkan kinerja keuangan yang tidak berubah, atau bahkan meningkat, sejak masa lockdown dimulai.

Namun, dalam menanggapi persaingan global yang ketat dan tekanan konstan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi.

Sebanyak delapan dari 10 perusahaan manufaktur mengatakan bahwa mereka saat ini beroperasi di bawah target cost-cutting.

Untuk menghadapi lingkungan yang penuh tuntutan ini, serta memungkinkan karyawan produksi menjadi lebih pintar, lebih cepat, dan lebih aman, perusahaan manufaktur memperkenalkan alat produksi berbasis ICT.

Alat-alat tersebut termasuk: artificial intelligence (AI) software, augmented reality (AR), robot kolaboratif (co-bots), Video Recognition (VR), digital twins, serta mesin dan kendaraan yang dikendalikan dari jarak jauh.

Karyawan produksi yang lebih cerdas, lebih terlatih, dengan lingkungan kerja yang lebih aman mulai bermunculan, didukung oleh alat produksi berbasis ICT.

5G Akan Digunakan di Pabrik
Menurut Ericsson, 10 Tahun Lagi Peran Manusia di Pabrik Semakin Kecil

Sebanyak 7 dari 10 perusahaan manufaktur mengatakan bahwa mereka berencana menggunakan lima atau lebih alat produksi yang diaktifkan oleh jaringan nirkabel canggih, seperti 5G, dalam waktu lima tahun.

Tiga dari empat produsen, termasuk di dalamnya responden dari Indonesia, mengatakan bahwa teknologi nirkabel canggih seperti 5G dan Wi-Fi 6 sangat penting untuk mendukung alat produksi tersebut.

Head of Ericsson Indonesia Jerry Soper menilai, 5G akan menghadirkan serangkaian use cases yang inovatif untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan kelincahan sebuah manufaktur, serta membebaskan operasi dari ketergantungan penggunaan kabel.

”Hal tersebut akan sangat meningkatkan kecepatan operasi, meningkatkan kemampuan pemeliharaan, dan meningkatkan keselamatan.” tambah Jerry.
(dan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1921 seconds (0.1#10.140)