Dengan Milestone Day, Startup Studio Indonesia Batch 3 Masuk Tahap Akhir
loading...
A
A
A
“Hal yang paling berbeda dari Startup Studio Indonesia adalah kurikulumnya yang dirancang sangat akurat, dengan terlebih dahulu memetakan tantangan yang paling umum dihadapi founder. Kami merasa beruntung bisa mengikuti program ini, terutama karena bisa mengakses jaringan network yang luas, serta mendapatkan pelatihan langsung dari para praktisi startup yang telah sukses sebelumnya,” ungkap Adrian Gilrandy, Co-Founder Praktis. Sebagai informasi, Praktis merupakan startup yang menyediakan solusi bisnis hulu-ke-hilir untuk brand yang berjualan langsung ke konsumen (direct-to-consumer/D2C).
“Banyak startup tahap awal yang melangkahi tahap paling penting sebelum bertemu dengan VC untuk pendanaan. Tahap paling penting ini adalah pematangan produk agar siap untuk pasar. Di Startup Studio Indonesia, kami dituntut untuk implementasi dan melakukan refinement produk yang matang dulu setelah program selesai. Sehingga, kami benar-benar siap membawanya ke tahap selanjutnya,” jelasnya.
Sejak batch pertama diluncurkan pada tahun 2020, antusiasme terhadap program Startup Studio Indonesia terus meningkat. Jumlah pendaftar di Batch 3 meningkat hingga lebih dari lima kali lipat dibandingkan batch sebelumnya.
Tidak hanya dari segi kuantitas, penyelenggara Startup Studio Indonesia juga melihat peningkatan dari segi kualitas dan diversifikasi industri startup, dimana peserta kini bergerak di isu-isu yang penting di masyarakat, seperti edukasi, kesehatan mental, perikanan, dan Internet of Things (IoT).
Hal ini mengindikasikan bahwa kurikulum yang dirancang sudah tepat dalam menjawab kebutuhan para founder startup, dan akan terus disosialisasikan agar kualitas serta kuantitas peserta terus meningkat di Batch mendatang.
Justika, salah satu alumni Startup Studio Indonesia Batch 1, juga telah mengalami pertumbuhan pesat sejak mengikuti program inkubasi ini. Dari sesi coaching yang didapat dari program Startup Studio Indonesia, kami mengambil poin-poin temuan dan pembelajaran penting untuk diimplementasikan langsung dalam operasional startup. Berkat arahan dari coach seperti Fajar Budiprasetyo (Happy Fresh), Tabah Yudhananto (Blibli), Danu Wicaksana (Good Doctor), serta Christopher Madiam (Sociolla), kami juga menjadi lebih percaya diri dalam memformulasikan produk dan strategi growth-hacking,” ungkap Melvin Sumapung CEO & Co-Founder Justika.
Startup Studio Indonesia hadir untuk memperkuat dan melengkapi program pemberdayaan startup digital Gerakan 1000 Startup Digital dan Hub.id yang telah lebih dulu diluncurkan oleh Kominfo. Melalui program ini, Kominfo menargetkan untuk mencetak 150 startup digital pada 2024 yang mampu mengembangkan skala bisnisnya, dari segi jumlah pengguna, jumlah pendapatan, penyerapan tenaga kerja, dan pendanaan dari venture capital. Untuk itu, Kominfo juga akan terus melanjutkan penyelenggaraan Startup Studio Indonesia hingga ke batch-batch berikutnya.
“Tentunya, di Batch 4 mendatang, kami menargetkan peserta yang lebih banyak dari berbagai daerah dan sektor, karena startup inovatif dan berpotensi semakin banyak bermunculan di Indonesia. Jadi, bagi para founder early-stage startup yang berminat, sudah bisa mencari tahu lebih banyak tentang startup Studio Indonesia dan mempersiapkan timnya dari sekarang,” tutup Sonny.
Diluncurkan tahun 2020, Startup S tudio Indonesia telah berkembang menjadi salah satu program inkubasi dan akselerasi startup terpopuler di Indonesia. Melalui tahap seleksi yang ketat, terdapat 15 startup early-stage yang terpilih mengikuti serangkaian program inkubasi Startup Studio Indonesia batch 3.
Daftar startup tersebut diantaranya adalah: AturKuliner, AyoBlajar, Bicarakan, Bolu, Eateroo, Finku, FishLog, Gajiku, Imajin, Keyta, KreatifHub, Powerbrain, Sgara, Soul Parking, dan Zi.Care.
“Banyak startup tahap awal yang melangkahi tahap paling penting sebelum bertemu dengan VC untuk pendanaan. Tahap paling penting ini adalah pematangan produk agar siap untuk pasar. Di Startup Studio Indonesia, kami dituntut untuk implementasi dan melakukan refinement produk yang matang dulu setelah program selesai. Sehingga, kami benar-benar siap membawanya ke tahap selanjutnya,” jelasnya.
Sejak batch pertama diluncurkan pada tahun 2020, antusiasme terhadap program Startup Studio Indonesia terus meningkat. Jumlah pendaftar di Batch 3 meningkat hingga lebih dari lima kali lipat dibandingkan batch sebelumnya.
Tidak hanya dari segi kuantitas, penyelenggara Startup Studio Indonesia juga melihat peningkatan dari segi kualitas dan diversifikasi industri startup, dimana peserta kini bergerak di isu-isu yang penting di masyarakat, seperti edukasi, kesehatan mental, perikanan, dan Internet of Things (IoT).
Hal ini mengindikasikan bahwa kurikulum yang dirancang sudah tepat dalam menjawab kebutuhan para founder startup, dan akan terus disosialisasikan agar kualitas serta kuantitas peserta terus meningkat di Batch mendatang.
Justika, salah satu alumni Startup Studio Indonesia Batch 1, juga telah mengalami pertumbuhan pesat sejak mengikuti program inkubasi ini. Dari sesi coaching yang didapat dari program Startup Studio Indonesia, kami mengambil poin-poin temuan dan pembelajaran penting untuk diimplementasikan langsung dalam operasional startup. Berkat arahan dari coach seperti Fajar Budiprasetyo (Happy Fresh), Tabah Yudhananto (Blibli), Danu Wicaksana (Good Doctor), serta Christopher Madiam (Sociolla), kami juga menjadi lebih percaya diri dalam memformulasikan produk dan strategi growth-hacking,” ungkap Melvin Sumapung CEO & Co-Founder Justika.
Startup Studio Indonesia hadir untuk memperkuat dan melengkapi program pemberdayaan startup digital Gerakan 1000 Startup Digital dan Hub.id yang telah lebih dulu diluncurkan oleh Kominfo. Melalui program ini, Kominfo menargetkan untuk mencetak 150 startup digital pada 2024 yang mampu mengembangkan skala bisnisnya, dari segi jumlah pengguna, jumlah pendapatan, penyerapan tenaga kerja, dan pendanaan dari venture capital. Untuk itu, Kominfo juga akan terus melanjutkan penyelenggaraan Startup Studio Indonesia hingga ke batch-batch berikutnya.
“Tentunya, di Batch 4 mendatang, kami menargetkan peserta yang lebih banyak dari berbagai daerah dan sektor, karena startup inovatif dan berpotensi semakin banyak bermunculan di Indonesia. Jadi, bagi para founder early-stage startup yang berminat, sudah bisa mencari tahu lebih banyak tentang startup Studio Indonesia dan mempersiapkan timnya dari sekarang,” tutup Sonny.
Diluncurkan tahun 2020, Startup S tudio Indonesia telah berkembang menjadi salah satu program inkubasi dan akselerasi startup terpopuler di Indonesia. Melalui tahap seleksi yang ketat, terdapat 15 startup early-stage yang terpilih mengikuti serangkaian program inkubasi Startup Studio Indonesia batch 3.
Daftar startup tersebut diantaranya adalah: AturKuliner, AyoBlajar, Bicarakan, Bolu, Eateroo, Finku, FishLog, Gajiku, Imajin, Keyta, KreatifHub, Powerbrain, Sgara, Soul Parking, dan Zi.Care.