Peneliti Jepang Tegaskan Omicron 4 Kali Lebih Berbahaya Dibanding Delta

Selasa, 14 Desember 2021 - 21:11 WIB
loading...
Peneliti Jepang Tegaskan...
Peneliti Jepang mengumumkan Omicron lebih mematikan dari varian Delta. FOTO/ IST
A A A
TOKYO - Tak hanya Organisasi Kesehatan Dunia yang mengumumkan varian baru Covid-19 mematikan, penelitian di Jepang menyebut infektivitas strain mutan COVID-19 Omicron adalah 4,2 kali lebih tinggi daripada Delta.

Seperti dilansir dari Reuters, Selasa (14/12/2021), Hiroshi Nishiura, profesor ilmu kesehatan dan lingkungan di Universitas Kyoto, mengumumkan hasil penelitiannya soal kekuatan omicron 4 kali lipat dari Delta.

BACA JUGA - Jadi Gelombang Baru Covid-19, WHO Pastikan Omicron Mematikan

Dan Omicron telah menyebar ke sekitar 57 negara di seluruh dunia, hal itu diungkapkan di pertemuan kelompok penasihat Kementerian Kesehatan Jepang, pada 8 Desember 2021.

Hiroshi Nishiura mengatakan, Varian Omicron lebih menular dan kebanyakan dapat menghindari kekebalan alami dan vaksin. Data itu diperoleh dari hasil menganalisis data genom Provinsi Gauteng, Afrika Selatan per 26 November.

Pada tanggal 8 Desember, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan pada konferensi pers bahwa Omicron menyebar lebih cepat dan menyebabkan risiko infeksi sekunder yang lebih tinggi.

Menurut WHO kasus Omicron yang dikonfirmasi telah terdeteksi di sekitar 57 negara dan wilayah di seluruh dunia, dan penyebarannya diperkirakan akan terus berlanjut.

Tedros Adhanom Ghebreyesus mengklaim bahwa negara-negara harus mengambil tindakan untuk mencegah strain Omicron menjadi krisis global.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Satu Lagi Varian Baru...
Satu Lagi Varian Baru Virus Corona Bikin Was-was Ahli Kesehatan
CIA Punya Bukti Covid-19...
CIA Punya Bukti Covid-19 Berasal dari Bocornya Laboratorium di China
Wuhan Resmi Bebas dari...
Wuhan Resmi Bebas dari Covid-19, Ini Datanya
China Tegaskan Tidak...
China Tegaskan Tidak Ada Penyakit Menular Baru setelah Covid-19
Sama-sama dari China,...
Sama-sama dari China, Ahli Pastikan HMPV Berbeda dengan Covid-19
Apa itu Virus HMPV yang...
Apa itu Virus HMPV yang Merebak di China, Ini Penjelasan Ilmiahnya
Hakim AS Perintahkan...
Hakim AS Perintahkan China Bayar Ganti Rugi Rp391 Triliun dalam Kasus Covid-19
Peneliti Maarif Institute...
Peneliti Maarif Institute Jadi Doktor Administrasi Publik Pertama di UMJ
3 Proyek Kontroversial...
3 Proyek Kontroversial yang Dituding Dijalankan USAID, dari Senjata Biologis hingga Covid
Rekomendasi
KDRT Tak Terbukti di...
KDRT Tak Terbukti di Sidang Cerai, Paula Verhoeven Tetap Laporkan Baim Wong ke Komnas Perempuan
Prajurit TNI yang Gugur...
Prajurit TNI yang Gugur Akibat Ledakan Amunisi di Garut Akan Dikebumikan secara Militer
Manajemen Arema FC Geram...
Manajemen Arema FC Geram Bus Persik Dilempari Batu: Pertimbangkan Hengkang dari Kanjuruhan!
Berita Terkini
Mark Zuckerberg Tegaskan...
Mark Zuckerberg Tegaskan Era Sosmed Akan segera Berakhir
Temuan Obat Psikedelik...
Temuan Obat Psikedelik di Andes, Bukti Pengunaan Kimia Lebih Tua dari Suku Inca
Nintendo Switch 2 Ditenagai...
Nintendo Switch 2 Ditenagai NVIDIA Tegra T239, Ini Kecanggihannya
Roket Uni Soviet Kembali...
Roket Uni Soviet Kembali ke Bumi setelah 53 Tahun Terjebak di Antariksa
Mengapa Danau Aral Mengering?
Mengapa Danau Aral Mengering?
Ngopi Sambil Ngulik...
Ngopi Sambil Ngulik Laptop AI? Lenovo Bikin Kafe Teknologi Pertama di Indonesia!
Infografis
Dalam Sekejap, 1.000...
Dalam Sekejap, 1.000 Lebih Perusahaan di Jepang Bangkrut
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved