Oppo, Realme, OnePlus dan vivo Hadapi Masalah Serius di India

Senin, 08 Juni 2020 - 06:56 WIB
loading...
Oppo, Realme, OnePlus dan vivo Hadapi Masalah Serius di India
BBK China, yang menaungi merek Oppo, realme, OnePlus, dan vivo, kesulitan memproduksi perangkat di India karena pabrik yang ditutup akibat virus Corona. Foto/Ist
A A A
NEW DELHI - Pandemik virus Corona membuat banyak perusahaan menghadapi tantangan serius . Di antara mereka adalah BBK China, yang menaungi merek Oppo, realme, OnePlus, dan vivo . (Baca juga: Dua Menit, 15.000 realme Watch Ludes Diserbu Pembeli )

Perusahaan induk merek-merek ternama global itu tidak dapat sepenuhnya memenuhi permintaan di pasar India karena sejumlah faktor.

Laman Giz China menyebutkan, Oppo merupakan produsen kontrak dari ponsel OnePlus dan realme untuk India. Semua perangkat yang dijual oleh kedua merek di negara ini dibuat dalam fasilitas Oppo. Sampai saat ini pabrik tersebut masih ditutup.

Pertama, pabrik perusahaan ditutup di bawah karantina umum, yang berlaku untuk setiap perusahaan di India. Kemudian jalur produksi seharusnya dibuka, tapi pada hari-hari awal, beberapa pekerja didiagnosis menderita COVID-19. Hal itu menyebabkan pemerintah setempat memutuskan untuk menutup kembali pabrik.

Karena itu, smartphone OnePlus 8 yang mulai dijual di sana baru-baru ini hanya dalam edisi terbatas. Sementara versi Pro dari flagship masih belum tersedia secara resmi di India.

Mengingat situasi keuangan yang sulit dari sebagian besar warga India, penduduk negara terpadat kedua di dunia selalu lebih suka perangkat berbiaya rendah yang dijual oleh merek realme. Karena penghentian produksi, smartphone baru perusahaan ini juga tidak muncul. Dan tidak sulit untuk menebak bahwa holding tidak memuaskan permintaan dan kehilangan keuntungan yang serius.

Menurut Presiden Asosiasi Pengecer Seluler India, produsen lain menghadapi situasi serupa. Jadi virus berdampak negatif pada seluruh industri.

Dia juga mengatakan, karena margin rendah di segmen harga terjangkau atau murah dan tidak populernya smartphone yang lebih mahal, sekitar 20% dari pengecer tidak akan dapat melanjutkan penjualan tanpa dukungan pemerintah.

OnePlus populer untuk smartphone kelas menengah atas, menyediakan spesifikasi tingkat unggulan dengan setengah harga. Seri OnePlus 8 tersedia kembali pada bulan April 2020. Meskipun, kedua perangkat datang dengan spesifikasi jempolan tetapi gagal mengesankan penggemar.
(iqb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2697 seconds (0.1#10.140)