Pembukaan Lockdown Membuat Kualitas Udara di China Kembali Buruk

Minggu, 07 Juni 2020 - 15:04 WIB
loading...
Pembukaan Lockdown Membuat...
Kualitas udara di China saat ini berada pada kondisi yang sama dengan satu tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan telah dibukanya kebijakan lockdown di sejumlah wilayah negara tersebut. Foto/Ist
A A A
BEIJING - Banyak negara di dunia perlahan mulai mencoba berkegiatan setelah dihantam pandemik COVID-19 . Karantina wilayah atau lockdown pun telah dibuka, termasuk di China . (Baca juga: Kasus WNI di Luar Negeri Positif COVID-19 Tembus 1.010 Orang )

Sayangnya, pembukaan lockdown yang dibuntuti dengan aktivitas normal warga China membuat kualitas udara di sana kembali menurun. Pabrik-pabrik yang kembali beroperasi, maupun lalu lalang kendaraan bermotor, menjadi bagian dari faktor utama penyebab buruknya kualitas udara.

Berdasarkan data dari Centre for Research on Energy and Clean Air (Crea), konsentrasi partikel halus (PM2.5) dan nitrogen dioksida (NO2) di seluruh China saat ini berada pada kondisi yang sama dengan satu tahun sebelumnya.

Padahal, mengutip dari The Guardian, Minggu (7/6/2020), ketika lockdown diberlakukan sejak awal Maret lalu, tingkat NO2 di China turun 38% dan tingkat PM2.5 turun 34% dibandingkan sepanjang 2019.

Sementara di Kota Wuhan, wilayah yang dianggap menjadi sumber kemunculan pertama virus Corona, kondisi NO2 di sana hanya turun 14% dibandingkan 2019, setelah sempat turun hampir setengahnya.

Lebih parah lagi di Shanghai, kondisi udaranya saat ini sangat dipenuhi polusi. Berdasarkan studi terbaru, tingkat polusi di sana 9% lebih tinggi dibandingkan tahun lalu.

Perubahan kualitas udara yang terjadi di China diprediksi akan diikuti oleh negara-negara lainnya. Terutama bagi negara yang telah mencabut kebijakan lockdown. Dalam studi yang sama, indikasi tersebut sudah terlihat di negara-negara Eropa.

Kualitas udara di China saat ini berada pada kondisi yang sama dengan satu tahun sebelumnya. Ketika lockdown diberlakukan pada awal Maret lalu, tingkat NO2 di China sempat turun 38% dan tingkat PM2.5 turun 34%, dibandingkan sepanjang 2019.
(iqb)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Apple Siapkan Chip Implan...
Apple Siapkan Chip Implan Otak yang Bisa Kendalikan Perangkat Teknologi
Ilmuwan Top Gambarkan...
Ilmuwan Top Gambarkan Kondisi Terakhir Alam Semesta sebelum Kiamat Datang
Struktur Aneh Muncul...
Struktur Aneh Muncul di Antartika, Ilmuwan Klaim Tanda Akhir Dunia Semakin Nyata
Lebih Dahulu Gelap atau...
Lebih Dahulu Gelap atau Terang? Berikut Penjelasan Lengkapnya
Reaksi Kasih Sayang...
Reaksi Kasih Sayang Ibu Gajah ketika Anaknya Tewas Ditabrak Truk
Anjing dan Kucing Berevolusi...
Anjing dan Kucing Berevolusi hingga Terlihat Mirip karena Alasan Aneh Ini
Mitsubishi Menolak Keras...
Mitsubishi Menolak Keras untuk Menghentikan Produksi Mirage
Cara Pasang GPS di Mobil...
Cara Pasang GPS di Mobil Avanza dengan 3 Langkah Mudah
Belasan Finalis Ashoka...
Belasan Finalis Ashoka Young Changemaker Tawarkan Inovasi Sosial dan Lingkungan Hidup
Rekomendasi
Dompet Dhuafa Salurkan...
Dompet Dhuafa Salurkan 35.000 Hewan Kurban ke Penjuru Nusantara hingga Palestina
6 Eks Pejabat PT Antam...
6 Eks Pejabat PT Antam Dituntut 9 Tahun Penjara Terkait Kasus Cap Emas Antam Ilegal
Serikat Pekerja Dorong...
Serikat Pekerja Dorong Deregulasi PP 28/2024 dan Moratorium Kenaikan CHT
Berita Terkini
ChatGPT Diklaim Bisa...
ChatGPT Diklaim Bisa Tebak Pasangan Anda Selingkuh atau Tidak
Hindari Ganguan Mental,...
Hindari Ganguan Mental, Banyak Orang Kembali ke HP Jadul
Nvidia Memasok Chip...
Nvidia Memasok Chip ke Humain Arab Saudi untuk Pabrik AI
Banggakan Robot Tesla...
Banggakan Robot Tesla yang Bisa Menari, Elon Musk Dipermalukan Grok
Gojek Dicomot Grab?...
Gojek Dicomot Grab? Raksasa Asing Bicara, Apakah Nasib Ojol Lokal di Ujung Tanduk?
Cara Memindahkan Data...
Cara Memindahkan Data dari HP Lama ke HP Baru, Lakukan Pencadangan Data Terlebih Dahulu
Infografis
Sejumlah Pabrik di China...
Sejumlah Pabrik di China Mulai Stop Produksi Akibat Tarif AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved