Huawei Digital Power, Cara Huawei Merespon Isu Climate Change
loading...
A
A
A
RAJA AMPAT - Huawei menegaskan komitmennya terhadap isu perubahan iklim atau climate change dengan membuat divisi baru yang disebut Huawei Digital Power . Divisi tersebut akan berfokus pada transisi energi dari penggunaan tenaga batubara ke energi baru yang terbarukan.
Hal tersebut diungkap CEO Huawei Indonesia Jacky Chen dalam gelaran Outlook TIK 2022 yang diselenggarakan oleh Huawei Indonesia di Raja Ampat, Papua Barat, belum lama ini.
Jacky mengatakan, sejak Huawei hadir di Indonesia lebih dari 21 tahun lalu, mereka berkomitmen untuk turut berkontribusi dalam kemajuan Indonesia.
”Kebijakan global yang jadi salah satu prioritas kami untuk Indonesia adalah penyediaan teknologi hijau atau green technology,” beber Jacky.
Menurutnya, perubahan iklim dan target netral karbon pada 2060 sudah jadi isu mendesak di Indonesia. ”Karena itu, kami membuat unit bisnis baru Huawei Digital Power. Kehadiran unit bisnis ini akan makin melengkapi solusi TIK yang kami hadirkan yang selaras dengan komitmen ‘I DO’ untuk Indonesia,” ungkap Jacky.
CEO Digital Power Huawei Indonesia Andy Liu mengatakan, Huawei Digital Power akan mengintegrasikan teknologi digital dan energi terbarukan. Juga, menyediakan produk dan solusi yang ramah energi listrik terbarukan seperti transportasi listrik, infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi yang hijau, dan energi berbasis teknologi secara terintegrasi. ”Huawei tidak saja menjadi pemain terdepan di bidang ICT, namun juga di bidang digital power,” beber Andy.
Huawei Digital Power memang menghadirkan inovasi dan produk berteknologi canggih dalam pengembangan energi terbarukan, terutama solar PV sebagai bentuk kontribusi Huawei atas inisiatif global menuju energi ramah lingkungan untuk mewujudkan bebas emisi karbon.
Digital Power juga akan meningkatkan investasi untuk riset dan pengembangan (R&D) serta operasi pasar berdasarkan kebutuhan pelanggan, mengembangkan model operasi yang sesuai dengan karakteristik industri di sektor energi dan memperluas bisnis energi dengan cepat.
Huawei Digital Power memiliki sekitar 6.000 karyawan dan sekitar 60% diantaranya fokus terhadap R&D untuk melayani sepertiga populasi dunia di lebih dari 170 negara di dunia. Di sektor ketenagalistrikan dan energi terbarukan, Huawei terus sukses mempertahankan pangsa pasar global nomor satu untuk inverter dan solusi Solar PV (Photovoltaic).
“Di area transmisi, Huawei memanfaatkan teknologi ICT untuk meningkatkan kemampuan grid menjadi smart grid. Sedangkan di area konsumsi, Huawei menyediakan komponen utama dalam kendaraan listrik dan untuk stasiun pengisian,” ungkap Andy.
Ia menyebut bahwa dalam evolusi energi terbarukan, teknologi digital tidak boleh dilewatkan, tetapi harus dirangkul dan dimanfaatkan sebaik mungkin untuk mewujudkan bebas emisi karbon. ”Inilah nilai unik yang dapat diberikan Huawei bagi industri ini,” tambahnya.
Hal tersebut diungkap CEO Huawei Indonesia Jacky Chen dalam gelaran Outlook TIK 2022 yang diselenggarakan oleh Huawei Indonesia di Raja Ampat, Papua Barat, belum lama ini.
Jacky mengatakan, sejak Huawei hadir di Indonesia lebih dari 21 tahun lalu, mereka berkomitmen untuk turut berkontribusi dalam kemajuan Indonesia.
”Kebijakan global yang jadi salah satu prioritas kami untuk Indonesia adalah penyediaan teknologi hijau atau green technology,” beber Jacky.
Menurutnya, perubahan iklim dan target netral karbon pada 2060 sudah jadi isu mendesak di Indonesia. ”Karena itu, kami membuat unit bisnis baru Huawei Digital Power. Kehadiran unit bisnis ini akan makin melengkapi solusi TIK yang kami hadirkan yang selaras dengan komitmen ‘I DO’ untuk Indonesia,” ungkap Jacky.
CEO Digital Power Huawei Indonesia Andy Liu mengatakan, Huawei Digital Power akan mengintegrasikan teknologi digital dan energi terbarukan. Juga, menyediakan produk dan solusi yang ramah energi listrik terbarukan seperti transportasi listrik, infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi yang hijau, dan energi berbasis teknologi secara terintegrasi. ”Huawei tidak saja menjadi pemain terdepan di bidang ICT, namun juga di bidang digital power,” beber Andy.
Huawei Digital Power memang menghadirkan inovasi dan produk berteknologi canggih dalam pengembangan energi terbarukan, terutama solar PV sebagai bentuk kontribusi Huawei atas inisiatif global menuju energi ramah lingkungan untuk mewujudkan bebas emisi karbon.
Digital Power juga akan meningkatkan investasi untuk riset dan pengembangan (R&D) serta operasi pasar berdasarkan kebutuhan pelanggan, mengembangkan model operasi yang sesuai dengan karakteristik industri di sektor energi dan memperluas bisnis energi dengan cepat.
Huawei Digital Power memiliki sekitar 6.000 karyawan dan sekitar 60% diantaranya fokus terhadap R&D untuk melayani sepertiga populasi dunia di lebih dari 170 negara di dunia. Di sektor ketenagalistrikan dan energi terbarukan, Huawei terus sukses mempertahankan pangsa pasar global nomor satu untuk inverter dan solusi Solar PV (Photovoltaic).
“Di area transmisi, Huawei memanfaatkan teknologi ICT untuk meningkatkan kemampuan grid menjadi smart grid. Sedangkan di area konsumsi, Huawei menyediakan komponen utama dalam kendaraan listrik dan untuk stasiun pengisian,” ungkap Andy.
Ia menyebut bahwa dalam evolusi energi terbarukan, teknologi digital tidak boleh dilewatkan, tetapi harus dirangkul dan dimanfaatkan sebaik mungkin untuk mewujudkan bebas emisi karbon. ”Inilah nilai unik yang dapat diberikan Huawei bagi industri ini,” tambahnya.
(dan)