NSO Group Masuk Wilayah Privasi, Apple Ambil Jalur Hukum

Rabu, 24 November 2021 - 15:03 WIB
loading...
NSO Group Masuk Wilayah Privasi, Apple Ambil Jalur Hukum
NSO Group dituding mengintip wilayah privasi pengguna Apple . FOTO/ IST
A A A
CUPERTINO - Apple melayangkan gugatan terhadap NSO Group dan perusahaan induknya OSY Technologies atas dugaan pengawasan dan penargetan pengguna Apple AS dengan spyware Pegasus-nya.

Pembuat iPhone itu mengatakan pihaknya juga berusaha untuk melarang NSO Group menggunakan perangkat lunak, layanan, atau perangkat Apple apa pun untuk mencegah penyalahgunaan lebih lanjut.



Apple adalah yang terbaru dari serangkaian perusahaan dan pemerintah yang menuntut NSO. Awal bulan ini, pejabat AS menempatkan perusahaan itu dalam daftar hitam perdagangan. NSO juga menghadapi tindakan hukum atau kritik dari Microsoft Meta, Alphabet dan Cisco.

Melansir laman Reuters, Rabu (24/11/2021), NSO diduga terlibat dalam mengakali keamanan produk yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan ini dan menjualnya dalam bentuk alat peretasan kepada pemerintah asing.

Dalam sebuah pernyataan, NSO, mengatakan hanya menjual alatnya kepada pemerintah dan lembaga penegak hukum dan memiliki perlindungan untuk mencegah penyalahgunaan. Mereka mengatakan bahwa "ribuan nyawa" telah diselamatkan melalui penggunaan alatnya.

“Para pedofil dan teroris dapat dengan bebas beroperasi di tempat perlindungan teknologi, dan kami menyediakan perangkat yang sah kepada pemerintah untuk melawannya. NSO Group akan terus mengadvokasi kebenaran," kata seorang juru bicara dalam sebuah pernyataan.

Dalam gugatan yang diajukan di Pengadilan Distrik AS Distrik Utara California, Apple mengatakan alat NSO digunakan dalam upaya bersama pada tahun 2021 untuk menargetkan dan menyerang pelanggan Apple.

Tak hanya itu warga AS juga telah diawasi oleh spyware NSO pada perangkat seluler yang dapat dan melakukan lintas batas internasional.

Apple menuduh bahwa NSO Group membuat lebih dari 100 kredensial pengguna ID Apple palsu untuk melakukan serangannya.

Apple mengatakan bahwa servernya tidak diretas, tetapi NSO menyalahgunakan dan memanipulasi server untuk mengirimkan serangan ke pengguna Apple.

Perusahaan berbasis di Cupertino AS itu juga menuduh bahwa NSO Group terlibat langsung dalam menyediakan layanan konsultasi untuk serangan tersebut, dan yang patut diperhatikan karena NSO telah menyatakan bahwa mereka menjual alatnya kepada klien.

"Terdakwa memaksa Apple untuk terlibat dalam perlombaan senjata terus-menerus: Bahkan saat Apple mengembangkan solusi dan meningkatkan keamanan perangkatnya, Tergugat terus memperbarui malware dan eksploitasi mereka untuk mengatasi peningkatan keamanan Apple sendiri," kata Apple.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2181 seconds (0.1#10.140)