Facebook Akan Batasi Aksi Cari Muka Politikus di Media Sosial

Kamis, 21 Oktober 2021 - 11:58 WIB
loading...
Facebook Akan Batasi Aksi Cari Muka Politikus di Media Sosial
Facebook akan pantau politikus yang suka cari muka via media sosial. FOTO Ilustrasi/ IST
A A A
MENLO PARK - Facebook mengumumkan akan berusaha keras untuk menangani masalah kampanye hitam yang digunakan politikus untuk mencari simpati rakyat saat ajang Pemilu di berbagai negara.

Platform raksasa jejaring sosial Facebook kabarnya tengah berdiskusi dengan sejumlah akademisi dan pakar kebijakan untuk membentuk tim yang dapat memberikan masukan tentang pemilihan umum secara global.

Seperti dilansir dari New York Times (21/20/2021), Facebook berencana mengumumkan tim pemilu ini pada musim gugur nanti, untuk Pemilu Sela AS pada 2022 mendatang.

Namun, sejauh ini pihak Facebook menolak berkomentar soal tim pemilu tersebut.

Tim pemilu Facebook akan mengurusi konten yang berkaitan dengan pemilu, seperti iklan politik dan prospeknya, serta misinformasi yang berkaitan dengan pemilihan umum.

Jika dibentuk, tim pemilu akan menjadi kelompok eksternal yang membantu Facebook mengambil keputusan.

Bahkan manajemen Facebook juga menerima semakin banyak laporan bahwa media sosial yang paling disukai di seluruh penjuru dunia itu juga disalahgunakan untuk segelintir pihak untuk menebar ketakutan.

Akun-akun yang terindikasi sebagai pemicu gerakan terorisme juga akan ditutup, sama halnya dengan akun-akun penyebar ujaran kebencian. "Kita telah membangun intelijen memerangi terorisme," tegasnya.

Facebook merasa perlu memblokir akun-akun penyebar ujaran kebencian demi melindungi jutaan pengguna lain yang merasa semakin tidak nyaman menggunakan media sosial ini. "Facebook memastikan bisa melindungi privasi banyak orang," tandasnya.

Ini bukan pertama kali Facebook membentuk tim eksternal. Pada 2018 lalu, mereka membentuk Dewan Pengawas, yang berisi sejumlah akademisi, mantan politikus, dan ahli kebijakan untuk memberikan masukan apakah Facebook bertindak benar dengan menghapus konten tertentu.

Pada Mei lalu, Dewan Pengawas membenarkan keputusan Facebook untuk menangguhkan akun Presiden AS Donald Trump.

Tapi, Dewan Pengawas kemudian menyatakan Facebook salah dengan menetapkan larangan tidak terbatas kepada Trump.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2355 seconds (0.1#10.140)