Terapkan Inovasi Berbasis Data 5G, Operator Seluler Pilih Cloudera
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kehadiran teknologi 5G dan perubahan perilaku pelanggan karena pandemi COVID-19 menghadirkan peluang bagi perusahaan-perusahaan telekomunikasi untuk menata ulang perusahaan dan memberikan layanan yang melampaui layanan konektivitas yang selama ini mereka tawarkan.
Salah satu perusahaan enterprise data cloud Cloudera hari ini (29/9/2021) mengumumkan bahwa perusahaan-perusahaan telekomunikasi di Indonesia menggunakan Cloudera untuk memahami data mereka dan menggunakan real-time insights untuk membuat keputusan yang cerdas agar bisnis bisa lebih sigap dengan pertumbuhan bisnis berkelanjutan.
Dengan memanfaatkan platform manajemen data cloud-agnostic dari Cloudera, perusahaan telekomunikasi terkemuka dapat mengelola siklus data end-to-end, dan menerapkan teknologi analitik, pembelajaran mesin, dan kecerdasan buatan untuk mendapatkan insight menyeluruh dari pelanggan, sehingga dapat mengurangi churn, meningkatkan kinerja jaringan dan memacu inovasi.
Kendati demikian, menangkap peluang dari kehadiran 5G dan pelanggan baru mengharuskan perusahaan-perusahaan telekomunikasi untuk mengumpulkan data dari sumber-sumber baru, menganalisanya, dan menggunakan insight yang didapat untuk mengoptimalkan operasional mereka dan menghadirkan layanan-layanan yang inovatif.
“Indonesia diharapkan dapat meraih pangsa terbesar dari potensi layanan 5G di ASEAN, dan kami memperkirakan bahwa penyedia telekomunikasi terkemuka yang telah menawarkan layanan 5G di negara ini akan segera memperluas jaringan 5G mereka ke lebih banyak wilayah untuk menghadirkan kecepatan tinggi, latensi rendah. dan konektivitas yang lebih andal yang dapat ditawarkan 5G ke bisnis dan konsumen yang lebih luas di seluruh negeri,” kata FanlyTanto, Country Manager for Indonesia, Cloudera.
Fanly menjelaskan perusahaan-perusahaan telekomunikasi merupakan salah satu agregator data terbesar, dan hal ini akan terus berlanjut mengingat aplikasi-aplikasi 5G akan memicu arus masuknya data.
'' Namun, mereka terus ditantang proses yang rumit dari pengelolaan dan monetisasi data tersebut secara efektif. Dengan edge-to-AI enterprise data cloud Cloudera, kami melihat perusahaan-perusahaan telekomunikasi memanfaatkan real time insight untuk mengakselerasi pengambilan keputusan yang meningkatkan pendapatan, dan menggali keunggulan-keunggulan baru yang kompetitif.” jelas Fanly.
Sementara itu, Heru Sutadi, pakar IT dan pendiri Indonesian Information and Communication Technology (ICT) Institute mengatakan tahun ini Indonesia memasuki babak baru pengadopsian teknologi seluler dengan hadirnya 5G.
“5G memberikan banyak keuntungan untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan akses internet berkecepatan tinggi yang telah menemukan momentumnya sejak pandemi tahun lalu. Adopsi 5G oleh operator telekomunikasi akan membuat operator semakin kuat posisinya sebagai data agregator yang tentunya akan mendukung era data driven.” papar Heru.
Solusi Cloudera dipakai oleh 10 perusahaan telekomunikasi top dunia. Perusahaan telekomunikasi terkemuka di Indonesia seperti Telkomsel dan XL Axiata juga menggunakan solusi Cloudera untuk meraih tujuan bisnis dan mendorong pencapaian nilai di kalangan industri telekomunikasi.
Salah satu perusahaan enterprise data cloud Cloudera hari ini (29/9/2021) mengumumkan bahwa perusahaan-perusahaan telekomunikasi di Indonesia menggunakan Cloudera untuk memahami data mereka dan menggunakan real-time insights untuk membuat keputusan yang cerdas agar bisnis bisa lebih sigap dengan pertumbuhan bisnis berkelanjutan.
Dengan memanfaatkan platform manajemen data cloud-agnostic dari Cloudera, perusahaan telekomunikasi terkemuka dapat mengelola siklus data end-to-end, dan menerapkan teknologi analitik, pembelajaran mesin, dan kecerdasan buatan untuk mendapatkan insight menyeluruh dari pelanggan, sehingga dapat mengurangi churn, meningkatkan kinerja jaringan dan memacu inovasi.
Kendati demikian, menangkap peluang dari kehadiran 5G dan pelanggan baru mengharuskan perusahaan-perusahaan telekomunikasi untuk mengumpulkan data dari sumber-sumber baru, menganalisanya, dan menggunakan insight yang didapat untuk mengoptimalkan operasional mereka dan menghadirkan layanan-layanan yang inovatif.
“Indonesia diharapkan dapat meraih pangsa terbesar dari potensi layanan 5G di ASEAN, dan kami memperkirakan bahwa penyedia telekomunikasi terkemuka yang telah menawarkan layanan 5G di negara ini akan segera memperluas jaringan 5G mereka ke lebih banyak wilayah untuk menghadirkan kecepatan tinggi, latensi rendah. dan konektivitas yang lebih andal yang dapat ditawarkan 5G ke bisnis dan konsumen yang lebih luas di seluruh negeri,” kata FanlyTanto, Country Manager for Indonesia, Cloudera.
Fanly menjelaskan perusahaan-perusahaan telekomunikasi merupakan salah satu agregator data terbesar, dan hal ini akan terus berlanjut mengingat aplikasi-aplikasi 5G akan memicu arus masuknya data.
'' Namun, mereka terus ditantang proses yang rumit dari pengelolaan dan monetisasi data tersebut secara efektif. Dengan edge-to-AI enterprise data cloud Cloudera, kami melihat perusahaan-perusahaan telekomunikasi memanfaatkan real time insight untuk mengakselerasi pengambilan keputusan yang meningkatkan pendapatan, dan menggali keunggulan-keunggulan baru yang kompetitif.” jelas Fanly.
Sementara itu, Heru Sutadi, pakar IT dan pendiri Indonesian Information and Communication Technology (ICT) Institute mengatakan tahun ini Indonesia memasuki babak baru pengadopsian teknologi seluler dengan hadirnya 5G.
“5G memberikan banyak keuntungan untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan akses internet berkecepatan tinggi yang telah menemukan momentumnya sejak pandemi tahun lalu. Adopsi 5G oleh operator telekomunikasi akan membuat operator semakin kuat posisinya sebagai data agregator yang tentunya akan mendukung era data driven.” papar Heru.
Solusi Cloudera dipakai oleh 10 perusahaan telekomunikasi top dunia. Perusahaan telekomunikasi terkemuka di Indonesia seperti Telkomsel dan XL Axiata juga menggunakan solusi Cloudera untuk meraih tujuan bisnis dan mendorong pencapaian nilai di kalangan industri telekomunikasi.
(wbs)