AS dan Uni Soviet Saja Ciut, Tapi China Malah Bawa Isi Bulan ke Bumi

Minggu, 26 September 2021 - 08:02 WIB
loading...
AS dan Uni Soviet Saja...
Misi antariksa China menggali material bulan dan membawanya ke bumi. FOTO/ IST
A A A
BEIJING - China pada akhir tahun lalu telah menjelajah bulan dengan pesawat luar angkasa Chang'e-5. Sejak saat itu China langsung keruk material bulan dan membawanya ke bumi.

China melalui Chang'e-5 mendarat di kawasan bulan yang sampelnya tidak diambil NASA Apollo atau misi Luna Soviet hampir 50 tahun yang lalu, dan mengambil fragmen batuan bulan termuda yang pernah dibawa kembali untuk dianalisis di laboratorium di bumi. BACA JUGA - Bumi Bocor! Air Danau Terbesar di Turki Menghilang

"Semua bahan lokal dan eksotik di antara sampel Chang'e-5 yang kembali dapat digunakan untuk menjawab sejumlah pertanyaan ilmiah lebih lanjut," kata Qian.

Temuan tahap awal, yang menggunakan pemetaan geologi untuk menghubungkan fragmen 'eksotis' dalam sampel yang dikumpulkan ke fitur di dekat lokasi pendaratan, telah dipresentasikan oleh Yuqi Qian, seorang mahasiswa PhD di Universitas Geosains Cina, di Kongres Sains Planet Euro ( EPSC) yang berlangsung secara virtual 2021.

Situs pendaratan Chang'e-5 terletak di tepi barat sisi dekat bulan di Procellarum Oceanus Utara. Ini adalah salah satu daerah geologi termuda di bulan dengan usia sekitar dua miliar tahun.

Bahan-bahan yang diambil dari permukaannya terdiri dari tanah gembur yang dihasilkan dari fragmentasi dan serbuk batuan bulan selama miliaran tahun karena dampak berbagai ukuran, seperti dikutip dari Alpha Galileo, Sabtu (25/9/2021).

Studi yang dipresentasikan oleh Qian menunjukkan bahwa sembilan puluh persen bahan yang dikumpulkan oleh Chang'e-5 kemungkinan berasal dari lokasi pendaratan dan lingkungan sekitarnya, yang merupakan jenis yang disebut 'mare basalt'.

Batuan vulkanik ini terlihat oleh kita sebagai area abu-abu yang lebih gelap yang membanjiri di sebagian besar sisi bulan sebagai letusan lava purba.

Tim juga telah melihat sumber potensial dari fragmen yang terkait dengan dampak. Usia geologis batuan yang masih muda di lokasi pendaratan dapat mempersempit pencarian, karena hanya kawah dengan usia kurang dari 2 miliar tahun yang dapat menjawab, dan ini relatif jarang terjadi di sisi bulan yang menghadap bumi.

Tim telah memodelkan kontribusi potensial dari kawah tertentu ke selatan dan tenggara (Aristarchus, Kepler, dan Copernicus), barat laut (Harding), dan timur laut (Harpalus).

China telah melakukan pemetaan terkait serangkaian misi luar angkasa nirawak pada dekade ini, termasuk mendirikan pangkalan robot untuk menjelajahi wilayah kutub selatan bulan, sebelum pendaratan berawak di bulan.

"Jika proyek stasiun penelitian bulan berhasil dilaksanakan, China tidak lama lagi bisa melakukan pendaratan berawak," kata Wu Weiren, kepala perancang program eksplorasi bulan China, sebagaimana dikutip dari Reuters.

Pekan lalu, China dan Rusia menandatangani pakta awal untuk mendirikan stasiun penelitian bulan internasional. Namun tidak ada detil waktu terkait rencana itu.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Bukti Raksasa Pernah...
Bukti Raksasa Pernah Hidup di Bumi Terlihat di Gua Nevada
lmuwan Ungkap AI Bisa...
lmuwan Ungkap AI Bisa Mengurangi Satu Sifat Utama Manusia
Mencekam! Badai Pasir...
Mencekam! Badai Pasir dari 9 Negara Arab Bergeser Menerjang Israel
Israel Dikepung Badai...
Israel Dikepung Badai Pasir, Langit Jerusalem Berubah Merah Darah
Bahan Kimia dalam Plastik...
Bahan Kimia dalam Plastik Dikaitkan dengan Kematian Akibat Penyakit Jantung
15 Kebakaran Hutan Terbesar...
15 Kebakaran Hutan Terbesar dalam Sejarah Dunia, Israel Nomor Berapa?
Cara Pasang GPS di Mobil...
Cara Pasang GPS di Mobil Avanza dengan 3 Langkah Mudah
13 Negara Gabung Proyek...
13 Negara Gabung Proyek Stasiun Bulan Rusia dan China, Ada Indonesia?
Satelit Rahasia Rusia...
Satelit Rahasia Rusia yang Diduga Terhubung Senjata Nuklir Berputar di Luar Kendali
Rekomendasi
Can-Am Pulse dan Origin...
Can-Am Pulse dan Origin Diluncurkan, Motor Off-Road Listrik Ramaikan Pasar Indonesia
Raja Charles III Curhat...
Raja Charles III Curhat Beratnya Perjuangan Melawan Kanker
Pesawat Jatuh di Rawa...
Pesawat Jatuh di Rawa Penuh Buaya, 5 Orang Selamat usai Bertahan 36 Jam dengan Makan Tepung Singkong
Berita Terkini
Tim Cook Beberkan Risiko...
Tim Cook Beberkan Risiko Besar yang Dihadapi Apple Terkait Tarif Impor
Bukti Raksasa Pernah...
Bukti Raksasa Pernah Hidup di Bumi Terlihat di Gua Nevada
lmuwan Ungkap AI Bisa...
lmuwan Ungkap AI Bisa Mengurangi Satu Sifat Utama Manusia
Cara Masuk Opsi Pengembang...
Cara Masuk Opsi Pengembang di HP vivo, Gampang Banget!
Daftar Harga iPhone...
Daftar Harga iPhone April 2025, Banyak yang Turun Harga!
Cara Membandingkan Tinggi...
Cara Membandingkan Tinggi Badan di Google Menggunakan Kalkulator Hikaku Sitatter
Infografis
Respons China saat AS...
Respons China saat AS Hendak Jual Jet Tempur F-35 ke India
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved