Jangkau Warga Tak Tersentuh Internet, WHO Edukasi COVID-19 Lewat SMS
loading...
Ilustrasi Internet. FOTO/ Ist
A
A
A
Bagi masyarakat yang tidak tersentuh koneksi internet, badan kesehatan dunia WHO berupaya menjangkau mereka melalui SMS untuk edukasi mengenai COVID-19.
Upaya ini dilakukan bersama dengan International Telecommunication Union (ITU), dan didukung United Nations Children's Fund (UNICEF).
Ketiga lembaga ini menggandeng perusahaan telekomunikasi di seluruh dunia untuk menyampaikan informasi kesehatan terkait COVID-19.
"Tujuannya adalah untuk menjangkau semua orang dengan pesan kesehatan vital, apa pun tingkat konektivitas mereka," kata WHO dan ITU dalam sebuah pernyataan dikutip dari ZDnet, Selasa (21/4/2020).
"Diperkirakan 3,6 miliar orang tetap offline, dengan sebagian besar orang yang tidak terhubung internet tinggal di negara berpenghasilan rendah, di mana rata-rata hanya dua dari setiap sepuluh orang yang online," sambung kedua lembaga dunia tersebut.
Pengiriman SMS edukasi kesehatan terkait COVID-19 akan dimulai di wilayah Asia Pasifik, dan akan diperluas hingga menjangkau seluruh dunia.
WHO dan ITU menambahkan, COVID-19 adalah pandemi pertama yang terjadi ketika teknologi dan media sosial bisa dimaksimalkan dalam skala masif untuk menjaga sebnyak mungkin orang tetap aman.
"Jaringan dan layanan telekomunikasi yang tangguh dan dapat dipercaya sangat penting, karena semakin banyak negara, perusahaan, dan individu yang beralih ke teknologi digital untuk merespons dan mengatasi dampak COVID-19," ujar keduanya.
Beberapa negara, seperti Australia, telah melakukan kampanye pesan teks mereka sendiri.
Upaya ini dilakukan bersama dengan International Telecommunication Union (ITU), dan didukung United Nations Children's Fund (UNICEF).
Ketiga lembaga ini menggandeng perusahaan telekomunikasi di seluruh dunia untuk menyampaikan informasi kesehatan terkait COVID-19.
"Tujuannya adalah untuk menjangkau semua orang dengan pesan kesehatan vital, apa pun tingkat konektivitas mereka," kata WHO dan ITU dalam sebuah pernyataan dikutip dari ZDnet, Selasa (21/4/2020).
"Diperkirakan 3,6 miliar orang tetap offline, dengan sebagian besar orang yang tidak terhubung internet tinggal di negara berpenghasilan rendah, di mana rata-rata hanya dua dari setiap sepuluh orang yang online," sambung kedua lembaga dunia tersebut.
Pengiriman SMS edukasi kesehatan terkait COVID-19 akan dimulai di wilayah Asia Pasifik, dan akan diperluas hingga menjangkau seluruh dunia.
WHO dan ITU menambahkan, COVID-19 adalah pandemi pertama yang terjadi ketika teknologi dan media sosial bisa dimaksimalkan dalam skala masif untuk menjaga sebnyak mungkin orang tetap aman.
"Jaringan dan layanan telekomunikasi yang tangguh dan dapat dipercaya sangat penting, karena semakin banyak negara, perusahaan, dan individu yang beralih ke teknologi digital untuk merespons dan mengatasi dampak COVID-19," ujar keduanya.
Beberapa negara, seperti Australia, telah melakukan kampanye pesan teks mereka sendiri.
(wbs)
Lihat Juga :
