Aplikasi Laut Nusantara Bikin Nelayan Bisa Tangkap Ikan-Ikan Mahal

Senin, 19 Juli 2021 - 10:17 WIB
loading...
Aplikasi Laut Nusantara...
Aplikasi Laut Nusantara yang dikembangkan XL Axiata dan BROL semakin canggih dengan kemampuan untuk mendeteksi keberadaan ikan-ikan bernilai ekonomi tinggi. Foto: Sindonews
A A A
JAKARTA - Fitur terbaru aplikasi Laut Nusantara bisa endeteksi keberadaan ikan Tuna Sirip Kuning, Tuna Sirip Biru, dan Albacore. Ketiganya adalah ikan bernilai ekonomi tinggi dan menjadi primadona di pasar dunia. Fitur baru ini sudah bisa dimanfaatkan para nelayan sejak Juli 2021.

Laut Nusantara sendiri merupakan aplikasi besutan PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) dan Balai Riset dan Observasi Laut (BROL) - Pusat Riset Kelautan, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia.

BACA JUGA: Ini Keuntungan Memakai Wireless Fast Charging untuk Ponsel di dalam Mobil

Chief Corporate Affairs Officer XL Axiata Marwan O Baasir mengatakan, pihaknya memang terus berupaya meningkatkan fungsi dan manfaat dari aplikasi Laut Nusantara. ”Visi kami jelas, yakni membantu nelayan Indonesia produktif dan aman dalam bekerja sehingga akan meningkatkan kualitas hidup mereka,” ujarnya.

Menurut Marwan, data-data hasil riset yang melimpah bisa diimplementasikan menjadi sarana digital yang mendukung masyarakat nelayan kecil di seluruh Indonesia.

Kepala Pusat Riset Kelautan I Nyoman Radiarta menyebut bahwa keberadaan fitur baru pendeteksi ikan-ikan bernilai ekonomi tinggi merupakan terobosan dalam upaya meningkatkan pendapatan para nelayan. Yakni, dengan mengubah paradigma nelayan dari mencari ikan menjadi menangkap ikan.

”Informasi ditampilkan sederhana untuk membantu nelayan sehingga kegiatan penangkapan ikan dapat dilakukan secara efektif,” ujar Nyoman.

Cara Kerja Aplikasi Laut Nusantara
Aplikasi Laut Nusantara Bikin Nelayan Bisa Tangkap Ikan-Ikan Mahal

Cara kerja fitur pendeteksi ikan-ikan tersebut adalah dengan mendeteksi lokasi daerah penangkapan ikan berdasarkan kesesuaian kondisi laut, yang menurut berbagai penelitian sebagai area tempat ikan berkumpul.

Kesesuaian tersebut didasarkan kriteria front suhu dan tingginya kesuburan perairan. Front suhu adalah daerah pertemuan antara massa air hangat dan dingin.

Sedangkan kesuburan perairan tinggi berasosiasi dengan tersedia makanan ikan, berupa plankton yang melimpah. Kedua kriteria tersebut dianalisis dengan data citra satelit.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
HNSI Yakin Koperasi...
HNSI Yakin Koperasi Desa Merah Putih Momen Tingkatkan Taraf Hidup Nelayan
Empat Nelayan Terseret...
Empat Nelayan Terseret Ombak Laut Selatan, Dua Ditemukan Tewas
HNSI Dorong Pemerintah...
HNSI Dorong Pemerintah Pakai Teknologi Alternatif Bantu Nelayan
Rekomendasi
Jupiter Aerobatic Team...
Jupiter Aerobatic Team Latihan Perdana Jelang Pembukaan LIMA 2025
Daftar Lengkap Juara...
Daftar Lengkap Juara Piala FA Sepanjang Sejarah: Crystal Palace Tim ke-45
Khamenei Sebut Trump...
Khamenei Sebut Trump Bohong Inginkan Perdamaian: 'AS Beri Israel Bom 10 Ton, Dijatuhkan di Kepala Anak-anak Gaza'
Berita Terkini
Bumi Miring 31,5 Inci,...
Bumi Miring 31,5 Inci, Ilmuwan Sebut Akibat Aktivitas Manusia
Microsoft Tegaskan Tidak...
Microsoft Tegaskan Tidak Ada Bukti Israel Gunakan Teknologinya untuk Serang Gaza
Peran Penting Sungai...
Peran Penting Sungai Nil dalam Kejayaan Kerajaan Firaun Terungkap
Cara Mengatur DNS Adguard...
Cara Mengatur DNS Adguard iPhone di iOS, Ikuti Langkah-langkah Ini!
Berapa Lama Fastboot...
Berapa Lama Fastboot HP Xiaomi? Ini yang Harus Diketahui!
Dior Diserang Hacker!...
Dior Diserang Hacker! Nama, Kontak, dan Riwayat Belanja Para Sultan Bocor!
Infografis
Waspada, Berikut 6 Ikan...
Waspada, Berikut 6 Ikan Laut yang Mengandung Tinggi Merkuri
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved