Facebook Pecat 50 Karyawan yang Ketahuan Intip Data Pengguna
loading...
A
A
A
MENLO PARK - Facebook dikabarkan sejak Januari 2014 hingga Agustus 2015, memecat 52 karyawan karena ketahuan mengeksploitasi data pengguna untuk kepentingan pribadi.
Hal ini terungkap lewat salinan buku berjudul "An Ugly Truth: Inside Facebook's Battle for Domination".
Diketahui seorang insinyur Facebook melakukan penyalahgunaan akses karyawan ke data pengguna untuk melacak seorang wanita yang meninggalkannya.
Insinyur, yang tidak disebutkan namanya, dilaporkan memanfaatkan data untuk melacak seorang wanita yang berlibur di Eropa. Dia bahkan bisa mengetahui lokasinya di hotel yang berbeda.
Insinyur Facebook lainnya menggunakan akses karyawannya untuk menggali informasi tentang seorang wanita yang telah dia kencani setelah dia berhenti membalas pesannya.
"Dalam sistem perusahaan, insinyur itu memiliki akses ke percakapan pribadi bertahun-tahun dengan teman-teman melalui Facebook messenger, acara yang dihadiri, foto yang diunggah (termasuk yang telah dia hapus), dan posting yang dia komentari atau klik," menurut buku tersebut, dikutip dari Business Insider, Minggu (18/7/2021).
Sebagian besar insinyur yang memanfaatkan akses ke data pengguna adalah "pria yang mencari profil Facebook wanita yang mereka incar."
Facebook mengatakan pihaknya memecat karyawan yang ditemukan telah mengakses data pengguna untuk tujuan non-bisnis.
"Sejak 2015, kami terus memperkuat pelatihan karyawan, deteksi penyalahgunaan, dan protokol pencegahan," kata Facebook.
Facebook juga terus mengurangi kebutuhan para insinyur untuk mengakses beberapa jenis data saat mereka bekerja untuk membangun dan mendukung layanan.
Hal ini terungkap lewat salinan buku berjudul "An Ugly Truth: Inside Facebook's Battle for Domination".
Diketahui seorang insinyur Facebook melakukan penyalahgunaan akses karyawan ke data pengguna untuk melacak seorang wanita yang meninggalkannya.
Insinyur, yang tidak disebutkan namanya, dilaporkan memanfaatkan data untuk melacak seorang wanita yang berlibur di Eropa. Dia bahkan bisa mengetahui lokasinya di hotel yang berbeda.
Insinyur Facebook lainnya menggunakan akses karyawannya untuk menggali informasi tentang seorang wanita yang telah dia kencani setelah dia berhenti membalas pesannya.
"Dalam sistem perusahaan, insinyur itu memiliki akses ke percakapan pribadi bertahun-tahun dengan teman-teman melalui Facebook messenger, acara yang dihadiri, foto yang diunggah (termasuk yang telah dia hapus), dan posting yang dia komentari atau klik," menurut buku tersebut, dikutip dari Business Insider, Minggu (18/7/2021).
Sebagian besar insinyur yang memanfaatkan akses ke data pengguna adalah "pria yang mencari profil Facebook wanita yang mereka incar."
Facebook mengatakan pihaknya memecat karyawan yang ditemukan telah mengakses data pengguna untuk tujuan non-bisnis.
"Sejak 2015, kami terus memperkuat pelatihan karyawan, deteksi penyalahgunaan, dan protokol pencegahan," kata Facebook.
Facebook juga terus mengurangi kebutuhan para insinyur untuk mengakses beberapa jenis data saat mereka bekerja untuk membangun dan mendukung layanan.
(ysw)