Farma Plus, Situs untuk Cek Ketersedian Obat Covid 19 di Apotek
loading...
A
A
A
JAKARTA - Di situs Farma Plus (https://farmaplus.kemkes.go.id), masyarakat bisa mengecek ketersediaan obat di berbagai apotek Kimia Farma.
Situs tersebut membuat secara total 4444 apotek Kimia Farma di Indonesia di lengkapi juga oleh peta nya untuk melihat lokasinya, menampilkan data 839.500 obat.
Tentu saja, yang banyak dicari adalah obat-obat tertentu yang dipercaya dapat mengobati Covid-19.
Dari data Farma Plus yang di-update pada Sabtu, 10 Juli 2021, terlihat obat yang langka adalah Remdesivir dan Tocilizumab.
Sementara obat lainnya, seperti Azithromycin, Favipiravir, Ivermectin, dan Oseltamivir stoknya ada di atas 100 ribu tablet.
Remdesivir merupakan obat terapi Covid-19 bagi pasien bergejala sedang, berat sampai kritis. Sedangkan Tocilizumab untuk pasien Covid-19 yang kritis.
Adapun kedua jenis obat tersebut diimpor dari negara seperti China, Jerman, dan Bangladesh diimpor untuk memenuhi stok dalam negeri.
Untuk memenuhi kebutuhan obat yang meningkat sejalan dengan lonjakan kasus Covid-19, pemerintah sudah mendorong seluruh industri farmasi swasta dan BUMN untuk meningkatkan produksi.
Paling tidak masyarakat dimudahkan untuk mencari obat-obatan tertentu yang dibutuhkan, langsung di apotek yang berada di wilayah sekitar tempat tinggalnya.
Situs tersebut membuat secara total 4444 apotek Kimia Farma di Indonesia di lengkapi juga oleh peta nya untuk melihat lokasinya, menampilkan data 839.500 obat.
Tentu saja, yang banyak dicari adalah obat-obat tertentu yang dipercaya dapat mengobati Covid-19.
Dari data Farma Plus yang di-update pada Sabtu, 10 Juli 2021, terlihat obat yang langka adalah Remdesivir dan Tocilizumab.
Sementara obat lainnya, seperti Azithromycin, Favipiravir, Ivermectin, dan Oseltamivir stoknya ada di atas 100 ribu tablet.
Remdesivir merupakan obat terapi Covid-19 bagi pasien bergejala sedang, berat sampai kritis. Sedangkan Tocilizumab untuk pasien Covid-19 yang kritis.
Adapun kedua jenis obat tersebut diimpor dari negara seperti China, Jerman, dan Bangladesh diimpor untuk memenuhi stok dalam negeri.
Untuk memenuhi kebutuhan obat yang meningkat sejalan dengan lonjakan kasus Covid-19, pemerintah sudah mendorong seluruh industri farmasi swasta dan BUMN untuk meningkatkan produksi.
Paling tidak masyarakat dimudahkan untuk mencari obat-obatan tertentu yang dibutuhkan, langsung di apotek yang berada di wilayah sekitar tempat tinggalnya.
(dan)