Jualan Laris tapi Hanya Peringkat 4 versi Canalyst, Ini Kata Xiaomi…
loading...
A
A
A
JAKARTA - Lembaga riset Canalyst belum lama ini merilis hasil riset mereka tentang pasar ponsel di Indonesia. Disebutkan bahwa OPPO berada di posisi 1, disusul Samsung, Xiaomi, Vivo dan Realme.
Canalys menyebut di kuartal I tahun 2021 OPPO membukukan market share sebesar 24%. Sementara itu, Samsung yang memimpin pasar ponsel di dunia berada di peringkat kedua di Indonesia dengan market share 19 persen.
Lalu, Vivo yang pada kuartal IV 2020 di klaim di posisi pertama, tergeser mundur jauh dua tingkat ke posisi ketiga dengan market share 19%.
Sementara itu, Xiaomi dan realme masing-masing berada di posisi keempat dan kelima di kuartal pertama 2021. Xiaomi memiliki market share sebanyak 18% sedangkan realme adalah 12%.
Jika ponsel Xiaomi laris terjual, mengapa Xiaomi hanya ada di posisi keempat? Menanggapi hal tersebut, Country Director Xiaomi Indonesia Alvin Tse menyebut bahwa setiap perusahaan riset memiliki metode riset berbeda. ”Selain Canalyst, ada juga GfK (Growth from Knowledge) dan International Data Corporation (IDC). Karena metodenya berbeda, hasil peringkatnya pun juga berbeda-beda,” ujar Alvin.
Redmi Note 10S yang baru saja diluncurkan.
Untuk diketahui, Canalyst dan IDC meriset berdasarkan shipment atau jumlah pengiriman unit dari pabrik ke distributor. Sedangkan GfK menghitung jumlah ponsel yang terjual ke konsumen.
Alvin sendiri memastikan bahwa Xiaomi Indonesia sangat sehat. ”Kompetisi di Indonesia memang sangat sengit, karena pabrikan ponsel memiliki pertumbuhan yang relatif sama. Tapi, daftar tersebut tidak merefleksikan bahwa Xiaomi ada di posisi keempat,” komentar Alvin.
Alvin sendiri mengakui bahwa supply (ketersediaan barang) pada kuartal I 2021 sedikit ada masalah. Ini karena Xiaomi ingin jor-joran di kuartal II yang memang bersamaan dengan momen Ramadhan dan Lebaran.
Tapi Alvin sendiri menyebut bahwa ranking dan posisi hanya sekadar angka. ”Yang lebih penting bagi Xiaomi saat ini adalah bagaimana membawa produk terbaik untuk Mi Fans dan mendengarkan masukan mereka, serta respon dan komentar mereka terhadap produk kami,” ujarnya.
Canalys menyebut di kuartal I tahun 2021 OPPO membukukan market share sebesar 24%. Sementara itu, Samsung yang memimpin pasar ponsel di dunia berada di peringkat kedua di Indonesia dengan market share 19 persen.
Lalu, Vivo yang pada kuartal IV 2020 di klaim di posisi pertama, tergeser mundur jauh dua tingkat ke posisi ketiga dengan market share 19%.
Sementara itu, Xiaomi dan realme masing-masing berada di posisi keempat dan kelima di kuartal pertama 2021. Xiaomi memiliki market share sebanyak 18% sedangkan realme adalah 12%.
Jika ponsel Xiaomi laris terjual, mengapa Xiaomi hanya ada di posisi keempat? Menanggapi hal tersebut, Country Director Xiaomi Indonesia Alvin Tse menyebut bahwa setiap perusahaan riset memiliki metode riset berbeda. ”Selain Canalyst, ada juga GfK (Growth from Knowledge) dan International Data Corporation (IDC). Karena metodenya berbeda, hasil peringkatnya pun juga berbeda-beda,” ujar Alvin.
Redmi Note 10S yang baru saja diluncurkan.
Untuk diketahui, Canalyst dan IDC meriset berdasarkan shipment atau jumlah pengiriman unit dari pabrik ke distributor. Sedangkan GfK menghitung jumlah ponsel yang terjual ke konsumen.
Alvin sendiri memastikan bahwa Xiaomi Indonesia sangat sehat. ”Kompetisi di Indonesia memang sangat sengit, karena pabrikan ponsel memiliki pertumbuhan yang relatif sama. Tapi, daftar tersebut tidak merefleksikan bahwa Xiaomi ada di posisi keempat,” komentar Alvin.
Alvin sendiri mengakui bahwa supply (ketersediaan barang) pada kuartal I 2021 sedikit ada masalah. Ini karena Xiaomi ingin jor-joran di kuartal II yang memang bersamaan dengan momen Ramadhan dan Lebaran.
Tapi Alvin sendiri menyebut bahwa ranking dan posisi hanya sekadar angka. ”Yang lebih penting bagi Xiaomi saat ini adalah bagaimana membawa produk terbaik untuk Mi Fans dan mendengarkan masukan mereka, serta respon dan komentar mereka terhadap produk kami,” ujarnya.
(dan)