4 Alasan Mengapa Tahun Ini Smart Home Akan Meroket di Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Smart home akan semakin diminati di 2021 seiring distributor dan retailer Erajaya semakin fokus di pasar ini.
Direktur Erajaya Group Djohan Sutanto mengatakan, ada sejumlah alasan mengapa smart home akan take off lebih cepat di Indonesia. Mulai jaringan internet yang semakin cepat, pandemi Covid-19 yang memaksa mereka berada di rumah, hingga harga perangkat yang semakin murah.
”Konsumen semakin terbiasa dengan produk smart home. Meski, masih banyak yang belum paham cara menggunakannya. Nah, itulah pentingnya toko ritel offline seperti Urban Republic yang fokus di ekosistem IoT dan smart home,” ujar Djohan. Nah, berikut adalah alasan smart home akan meroket di 2021:
1. Penetrasi Broadband Tinggi
Smart home hanya akan berjalan dengan adanya koneksi internet cepat. Semakin luasnya penetrasi jaringan internet rumahan di Indonesia serta semakin cepat koneksi broadband membuat konsumen ingin mengoptimalkan penggunaannya. Tentu lewat, smart home. ”Ada sejumlah produk yang memang butuh koneksi internet cukup cepat, seperti CCTV,” ujar Djohan.
2. Konsumen Indonesia Tech Savvy
Karakter konsumen Indonesia memang sangat menyukai teknologi canggih. Mereka suka dengan produk-produk cutting edge, baik untuk tujuan keamanan, kesehatan, juga kenyamanan. ”Banyak konsumen di usia 20-30 tahun yang tech savvy, suka mengulik perangkat,” ujarnya.
3. Karena PSBB
PSBB, WFH, dan kampanye di rumah saja pada 2020 memaksa konsumen tetap dirumah. Akibatnya, mereka mulai mengeksplorasi perangkat-perangkat IoT dan smart home. ”Dimulai dari yang sederhana dulu seperti smart light bulb, lalu beralih ke alat-alat kesehatan juga keamanan. Produk kesehatan seperti air purifier yang semakin terjangkau laris terjual. Begitupun robot cleaner, hingga smart light bulb dan kamera CCTV,” ujarnya ungkap Djohan.
4. Harga Semakin Terjangkau
Perangkat canggih smart home saat ini sudah semakin terjangkau harganya. Smart light bulb bisa dibeli dengan Rp400 ribuan. ”Dulu, robot vacuum cleaner bisa mencapai Rp15 juta. Sekarang, hanya Rp2 jutaan,” ujarnya.
Direktur Erajaya Group Djohan Sutanto mengatakan, ada sejumlah alasan mengapa smart home akan take off lebih cepat di Indonesia. Mulai jaringan internet yang semakin cepat, pandemi Covid-19 yang memaksa mereka berada di rumah, hingga harga perangkat yang semakin murah.
”Konsumen semakin terbiasa dengan produk smart home. Meski, masih banyak yang belum paham cara menggunakannya. Nah, itulah pentingnya toko ritel offline seperti Urban Republic yang fokus di ekosistem IoT dan smart home,” ujar Djohan. Nah, berikut adalah alasan smart home akan meroket di 2021:
1. Penetrasi Broadband Tinggi
Smart home hanya akan berjalan dengan adanya koneksi internet cepat. Semakin luasnya penetrasi jaringan internet rumahan di Indonesia serta semakin cepat koneksi broadband membuat konsumen ingin mengoptimalkan penggunaannya. Tentu lewat, smart home. ”Ada sejumlah produk yang memang butuh koneksi internet cukup cepat, seperti CCTV,” ujar Djohan.
2. Konsumen Indonesia Tech Savvy
Karakter konsumen Indonesia memang sangat menyukai teknologi canggih. Mereka suka dengan produk-produk cutting edge, baik untuk tujuan keamanan, kesehatan, juga kenyamanan. ”Banyak konsumen di usia 20-30 tahun yang tech savvy, suka mengulik perangkat,” ujarnya.
3. Karena PSBB
PSBB, WFH, dan kampanye di rumah saja pada 2020 memaksa konsumen tetap dirumah. Akibatnya, mereka mulai mengeksplorasi perangkat-perangkat IoT dan smart home. ”Dimulai dari yang sederhana dulu seperti smart light bulb, lalu beralih ke alat-alat kesehatan juga keamanan. Produk kesehatan seperti air purifier yang semakin terjangkau laris terjual. Begitupun robot cleaner, hingga smart light bulb dan kamera CCTV,” ujarnya ungkap Djohan.
4. Harga Semakin Terjangkau
Perangkat canggih smart home saat ini sudah semakin terjangkau harganya. Smart light bulb bisa dibeli dengan Rp400 ribuan. ”Dulu, robot vacuum cleaner bisa mencapai Rp15 juta. Sekarang, hanya Rp2 jutaan,” ujarnya.
(dan)