Pergeseran Transaksi Digital Picu Lonjakan Pembayaran Real-Time Global 41%

Sabtu, 10 April 2021 - 22:48 WIB
loading...
Pergeseran Transaksi...
Pergeseran Transaksi Digital Picu Lonjakan Pembayaran Real-Time Global 41%. FOTO/ IST
A A A
JAKARTA - Di masa pandemik COVID-19 pada 2020, lebih dari 70,3 miliar transaksi pembayaran real-time telah diproses secara global pada 2020 atau melonjak 41% dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikkan dramatis ini menyusul tren pergeseran dari transaksi tunai maupun cek menuju pembayaran digital dan real-time.

Hal ini merujuk laporan global terbaru ACI Worldwide dan GlobalData. Laporan bertajuk ‘Prime-Time for Real-Time’ yang memasuki tahun kedua diluncurkan pertama kali pada 2020, menganalisa dan memperkirakan volume pembayaran real-time, akun-per-akun, di dunia, khususnya di 48 pasar global.

Laporan ini memproyeksikan Laju Pertumbuhan Rata-Rata Tahunan atau Compound Annual Growth Rate (CAGR) untuk pembayaran real-time akan mencapai 23,6% dari 2020 hingga 2025.

Indonesia dikatakan berada pada tahap pengembangan dalam peluncuran sistem-sistem pembayaran real-time. Negeri ini memiliki semua keunggulan untuk menjadi negara yang mengadopsi pembayaran real-time yang sangat besar. Bank Indonesia (BI) berencana merilis sistem IP (Pembayaran Real Time) yang disebut BI-FAST, sebagai bagian dari Visi Sistem Pembayaran Indonesia (SPI) 2025. BI-FAST akan menjadi infrastruktur transfer antarbank yang lebih cepat dan segala pembayaran menggunakan kartu.

Ketika pandemik terus mendorong perubahan perilaku konsumen dan dunia bisnis, merchant dan para perantaranya di seluruh ekosistem pembayaran merespons dengan cepat. Mereka memprioritaskan peralihan ke digital untuk melindungi kelancaran aliran pendapatan (revenue) saat ini dan mencari sumber pendapatan baru melalui pengalaman pengguna yang sepenuhnya digital.

“Pandemik telah menegaskan pentingnya pembayaran digital dan infrastruktur pembayaran yang kuat, sehingga memadatkan inovasi satu dekade menjadi hanya satu tahun saja dan menciptakan perubahan perilaku manusia yang tidak akan kembali lagi seperti dulu, saat nanti kita lepas dari krisis ini,” kata Jeremy Wilmot, chief product officer di ACI Worldwide.

Lebih lanjut dikatakan, negara-negara yang mempunyai infrastruktur pembayaran digital yang kuat telah mengatasi dampak ekonomi dari pandemik ini dengan lebih baik dibanding mereka yang tidak. Pembayaran real-time telah memungkinkan pemerintah, bekerja sama dengan institusi-institusi keuangan, untuk mengakselerasi pencairan dan pembayaran stimulus ekonomi yang dibutuhkan oleh warganya.

"Mereka juga memberikan likuiditas real-time ke perusahaan-perusahaan yang harus beradaptasi dengan disrupsi pada rantai pasokan," ujar Jeremy Wilmot.

"Pembayaran real-time masih berada pada fase awal di seluruh dunia, dan sebagian besar masih digunakan untuk pembayaran P2P di banyak negara,” kata Samuel Murrant, Lead Analyst, Payments, GlobalData.

Walau begitu, sambung dia, pandemik ini telah memberikan peluang untuk mengakselerasi pertumbuhan instrumen-instrumen tersebut. Ketika konsumen terbiasa dengan kecepatan penyelesaian pembayaran P2P secara real-time, mereka secara alami akan beralih menggunakannya untuk e-commerce, oleh karena pembayaran online menggunakan kartu masih terbilang lebih lambat dan kurang nyaman.

Dari sana, kata dia, ada potensi untuk merambah pembayaran di toko juga, begitu nanti cukup banyak konsumen yang mengenali merek-merek pembayaran real-time, dan basis penggunanya cukup tinggi untuk menghasilkan value yang memadai bagi merchant.

Dalam laporan disebutkan, jumlah total transaksi real-time pada 2020 adalah USD70,3 miliar, naik 41% dari 50,0 miliar pada 2019. Sedangkan India berada di puncak dengan 25,5 miliar transaksi pembayaran real-time; diikuti China (15,7 miliar transaksi); Korea Selatan di urutan ketiga (6 miliar transaksi); Thailand di posisi keempat (5,2 miliar transaksi); dan Inggris di tempat kelima (2,8 miliar transaksi).
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Inovasi Aplikasi Isi...
Inovasi Aplikasi Isi Pulsa dan Paket Data, Pasar Kuota Miliki Ribuan Transaksi Sehari
Internet Tak Kuat Menahan...
Internet Tak Kuat Menahan Beban Duel Mike Tyson Vs Jake Paul
Internet Mati Total,...
Internet Mati Total, Alat Komunikasi Ini Jadi Andalan Warga Gaza
Mengenal Teori Dead...
Mengenal Teori Dead Internet: Klaim Mengerikan Ketika Web Dikendalikan oleh Bot dan AI
Terpilih Jadi Ketum...
Terpilih Jadi Ketum APJII di Munas XII, Muhammad Arif Fokus Organisasi dan Layanan
Canggih, Kapal Selam...
Canggih, Kapal Selam China Mampu Menonaktifkan Starlink
Berapa Kode DNS AdGuard?...
Berapa Kode DNS AdGuard? Ini Fakta yang Harus Diketahui
Kabel Internet Bawah...
Kabel Internet Bawah Laut Siap Hubungkan Bali dan Sulawesi
5 Bahaya Starlink di...
5 Bahaya Starlink di Indonesia, Bisa Monopoli Pasar hingga Buat Banyak Perusahaan Bangkrut
Rekomendasi
6 Penyakit yang Sering...
6 Penyakit yang Sering Kambuh setelah Lebaran, Kenali Gejalanya
Siapa Uday Rabie? Warga...
Siapa Uday Rabie? Warga Palestina yang Berani Mendemo Hamas hingga Diculik serta Disiksa hingga Tewas
5 Rekor Tinju Abadi...
5 Rekor Tinju Abadi yang Sulit Dipecahkan Sepanjang Masa
Berita Terkini
Spesifikasi dan Harga...
Spesifikasi dan Harga Google Pixel 9a, HP Terjangkau Kaya Fitur AI yang Tidak Masuk Indonesia
3 jam yang lalu
5 Ikan Paling Beracun...
5 Ikan Paling Beracun di Dunia, Sekali Sentuh Nyawa Melayang!
19 jam yang lalu
Dari Tren Ghiblifying...
Dari Tren Ghiblifying hingga Gemini 2.5 Pro, Ini 4 Tren Teknologi Terpopuler di Lebaran 2025
19 jam yang lalu
Robot Humanoid China...
Robot Humanoid China bisa Gunting Rambut, Sambut Tamu Hotel, hingga Jualan Mobil
19 jam yang lalu
Bikin Status WhatsApp...
Bikin Status WhatsApp Makin Ekspresif dengan Musik! Ini Caranya!
1 hari yang lalu
Resmi! Ini Harga iPhone...
Resmi! Ini Harga iPhone 16 Series di Indonesia: Penantian Berakhir, Siap Preorder?
1 hari yang lalu
Infografis
Pertengkaran Trump dan...
Pertengkaran Trump dan Zelensky Picu Perpecahan NATO
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved