5 Perubahan Tren Teknologi Agar Selamat dari Pandemi Menurut Accenture
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menurut Accenture Technology Vision 2021, teknologi menjadi tali pengaman selama pandemi global. Dengan adanya teknologi, perusahaan dapat menciptakan cara-cara baru dalam bekerja dan berbisnis, menciptakan interaksi dan pengalaman baru, serta meningkatkan kesehatan dan keamanan.
Dalam laporan “Leaders Wanted: Masters of Change at a Moment of Truth,” digambarkan bagaimana perusahaan-perusahaan terkemuka mempersingkat transformasi digital selama satu dekade menjadi satu atau dua tahun.
Dampaknya, perusahaan berhasil meningkatkan pendapatan 5x lebih cepat dari perusahaan yang saat ini lambat bergerak. Padahal selama 2015-2018, riset Accenture menyebut bahwa para leaders hanya mampu bergerak 2x lebih cepat.
”Pandemi global mendorong perusahaan melakukan percepatan ke masa depan,” ujar Kher Tean Chen, Country Managing Director Accenture Indonesia. Chen menyebut bahwa banyak perusahaan di Indonesia menggunakan teknologi dengan cara luar biasa, dan kecepatan yang sebelumnya dianggap tidak mungkin agar bisnis dan komunitasnya tetap berjalan.
Managing Director of Technology Accenture Indonesia Retno Kusumawati mengatakan, hampir semua eksekutif (95%) di Indonesia menyatakan bahwa arsitektur teknologinya menjadi sangat penting demi kesuksesan perusahaan mereka secara keseluruhan.
Accenture melakukan survei ke lebih dari 6.200 pemimpin bisnis dan teknologi untuk laporan Technology Vision, dan 92% mengungkap bahwa perusahaan mereka berinovasi karena dorongan dan keharusan untuk bertindak.
91% eksekutif setuju bahwa untuk menguasai pangsa pasar di masa depan, berarti perusahaan mereka harus menetapkan pasar itu sendiri.
Retno meyebut ada tiga kunci penting yang harus dimiliki perusahaan. Pertama, kepemimpinan di bidang teknologi, dimana mereka meletakkan teknologi di lini depan strategi bisnis.
Kedua, tidak hanya pasrah menunggu new normal, tapi justru menata ulang strategi, pola pikir, serta menggunakan model bisnis berbeda secara radikal. Terakhir, mendesain dan mengaplikasikan teknologi terencana untuk menciptakan dampak positif.
Dalam laporan “Leaders Wanted: Masters of Change at a Moment of Truth,” digambarkan bagaimana perusahaan-perusahaan terkemuka mempersingkat transformasi digital selama satu dekade menjadi satu atau dua tahun.
Dampaknya, perusahaan berhasil meningkatkan pendapatan 5x lebih cepat dari perusahaan yang saat ini lambat bergerak. Padahal selama 2015-2018, riset Accenture menyebut bahwa para leaders hanya mampu bergerak 2x lebih cepat.
”Pandemi global mendorong perusahaan melakukan percepatan ke masa depan,” ujar Kher Tean Chen, Country Managing Director Accenture Indonesia. Chen menyebut bahwa banyak perusahaan di Indonesia menggunakan teknologi dengan cara luar biasa, dan kecepatan yang sebelumnya dianggap tidak mungkin agar bisnis dan komunitasnya tetap berjalan.
Managing Director of Technology Accenture Indonesia Retno Kusumawati mengatakan, hampir semua eksekutif (95%) di Indonesia menyatakan bahwa arsitektur teknologinya menjadi sangat penting demi kesuksesan perusahaan mereka secara keseluruhan.
Accenture melakukan survei ke lebih dari 6.200 pemimpin bisnis dan teknologi untuk laporan Technology Vision, dan 92% mengungkap bahwa perusahaan mereka berinovasi karena dorongan dan keharusan untuk bertindak.
91% eksekutif setuju bahwa untuk menguasai pangsa pasar di masa depan, berarti perusahaan mereka harus menetapkan pasar itu sendiri.
Retno meyebut ada tiga kunci penting yang harus dimiliki perusahaan. Pertama, kepemimpinan di bidang teknologi, dimana mereka meletakkan teknologi di lini depan strategi bisnis.
Kedua, tidak hanya pasrah menunggu new normal, tapi justru menata ulang strategi, pola pikir, serta menggunakan model bisnis berbeda secara radikal. Terakhir, mendesain dan mengaplikasikan teknologi terencana untuk menciptakan dampak positif.